Distilasi merupakan merode yang baik untuk
memurnikan zat cair. Distilasi yang dilakukan dalam percobaan ini ada dua,
yaitu distilasi sederhana dan distilasi bertingkat.
Distilasi sederhana adalah proses distilasi yang
tidak melibatkan kolom fraksinasi atau proses yang biasanya untuk memisahkan
zat lain yang perbedaan titik didihnya minimal 750C. Tidak terlalu
efektif untuk campuran yang perbedaan titik didihnya tidak terlalu besar.
Sedangkan distilasi bertingkat melibatkan kolom fraksinasi, sehingga pemisahan
senyawa-senyawa yang memiliki perbedaan titik didih kecil dapat dipisahkan
dengan baik.
Ø Kalibrasi
Termometer
Pada
saat kalibrasi temometer, pertama kali suhu hanya turun sampai 100C
setelah dimasukkan ke dalam air es. Hal ini disebabkan karena kami hanya
meletakkan ujung termometer ke dalam air es bukan tepat pada es. Sehingga yang
terukur adalah campuran suhu es dan air. Setelah itu kami mendekatkan ujung
termometer langsung ke bongkahan es. Akhirnya termometer menunjukkan suhu 00C
yang merupakan titik leleh air. Sehingga dapat disimpulkan bahwa termometer
dapat digunakan untuk percobaan-percobaan berikutnya.
Ø Distilasi
Sederhana
Titik
didih campuran metanol-air (1:1) adalah
760C sesuai literatur yang sebenarnya. Sedangkan yang didapat
dari percobaan adalah 660C. Perbedaannya cukup jauh yaitu lebih dari
5% kesalahannya, tepatnya 13,16%. Hal ini dapat disebabkan adanya kesalahan kalibrasi
alat distilasi saat itu. Begitu juga, ketidaktepatan pengukuran volume campuran
metanol-air (tidak tepat 1:1) dan atau tercampur oleh air yang digunakan saat
pencucian alat destilasi sebelumnya. Selain itu, dapat disebabkan karena alat
distilasi yang masih belum kedap udara luar (kurang vaseline). Faktor lingkungan yang tidak dalam keadaan standar juga
memengaruhi, seperti suhu ruangan tidak standar dan tekanan udara yang lebih
besar atau lebih kecil dari standar percobaan. Begitu juga kurang telitinya
praktikan saat melakukan praktikum dalam hal membulatkan angka atau hal-hal
lainnya.
Ø Distilasi
Bertingkat
Pada
distilasi bertingkat, titik didih campuran cukup jauh dari yang tertera di
literatur. Menurut teori, seharusnya titik didih campuran ini ada diantara
titik didih sikloheksana dan titik didih toluena, yaitu antara 810C
dan 1110C. Sedangkan dalam percobaan didapatkan nilai 710C.
Hal ini dapat disebabkan karena distilasi bertingkat sangat memakan waktu lama,
dan mudah luput dari perhatian. Perbedaan titik didih yang lebar dan
membutuhkan ketelitian yang tinggi. Begitu juga seperti yang sudah disebutkan
di atas, hal itu dapat disebabkan adanya kesalahan kalibrasi peralatan distilasi
. Begitu juga, ketidaktepatan pengukuran volume campuran sikloheksana-toluena tidak
tepat dan atau tercampur oleh air yang digunakan saat pencucian alat destilasi
sebelumnya. Atau ada sedikit kotoran yang mengganggu proses destilasi. Selain
itu, dapat disebabkan karena alat distilasi yang masih kurang kedap udara luar.
Faktor lingkungan yang berubah-ubah
tidak dalam keadaan standar juga memengaruhi, seperti suhu ruangan tidak
standar dan tekanan udara yang lebih besar atau lebih kecil dari standar
percobaan. Begitu juga kurang telitinya praktikan saat melakukan praktikum
dalam hal membulatkan angka atau hal-hal lainnya.
Ø Destilasi
Azeotrop Terner
Pada
pengukuran indeks bias larutan azeotrop, pada tetesan pertama didapat suhu
sebesar 560C. Dalam penentuan indeks bias rata-rata kami mendapatkan
nilai 1,34518. Sedangkan dibandingkan dengan literatur didapat perbedaan yang
cukup kecil, yakni sebesar 0,9% dari literatur. Kemungkinan hal ini disebabkan
adanya zat pengotor yang ada didalam tabung reaksi sehingga menyebabkan
perbedaan yang cukup kecil. Begitu juga kemungkinan karena kurang telitinya
praktikan dalm mengukur angka-angka dibelakan koma yang kurang tepat.
VIII.
Lampiran
Material Safety Data Sheet
·
Metanol
Tipe
Bahaya/Kontak
|
Bahaya/
Gejala
|
Pencegahan
|
Pertolongan
Pertama/Pemadaman
|
Kebakaran
|
Sangat
mudah terbakar
|
Dilarang
dekat-dekat dengan api, dan dilarang merokok
|
Bubuk,
busa penghambat alkohol, air dalam jumlah banyak, karbon dioksida.
|
Ledakan
|
Penguapan berlebih
menyebabkan ledakan
|
Sistem tertutup,
adanya ventilasi.
|
Jika terjadi
kebakaran, penanganan sama seperti kebakaran.
|
Kontak
|
Jauhkan
dari jangkauan remaja dan anak-anak.
|
||
Terhirup
|
Batuk, pusing, sakit
kepala, lemas, gangguan penglihatan.
|
Ventilasi, bantuan
pernafasan.
|
Udara segar,
istirahat, dan rujukan medis.
|
Kulit
|
DAPAT
DISERAP, kulit kering, kemerahan.
|
Sarung
tangan dan pakaian tertutup.
|
Lepaskan
pakaian yang terkontaminasi, basuh kulit dengan air yang banyak, rujukan
medis.
|
Mata
|
Kemerahan, kesakitan.
|
Goggle, jika bisa
dilengkapi perlindungan pernafasan.
|
Pertama, cuci dengan
banyak air (lepaskan lensa kontak jika ada), lalu bawa ke dokter.
|
Tertelan
|
Sakit
perut, sulit bernafas, muntah, kejang, pingsan.
|
Dilarang
makan, minum, dan merokok selama bekerja, dan cuci tangan sebelum makan.
|
Usahakan
untuk dimuntahkan (pada penderita yang sadar), rujukan medis.
|
·
Sikloheksana
Tipe
Bahaya/Kontak
|
Bahaya/Gejala
|
Pencegahan
|
Pertolongan
Pertama/Pemadaman
|
Kebakaran
|
Sangat
mudah terbakar.
|
Dilarang
dekat-dekat dengan api, dan dilarang merokok!
|
Bubuk,
spray air, busa, karbon dioksida.
|
Ledakan
|
Penguapan
berlebih menyebabkan ledakan.
|
Sistem
tertutup, dan adanya ventilasi.
|
Jika
terjadi kebakaran, penanganan sama seperti kebakaran.
|
Kontak
|
Cegah
adanya kabut!
|
||
Terhirup
|
Batuk,
pusing.
|
Ventilasi,
local exhaust, perlindungan
pernafasan.
|
Udara
segar, istirahat.
|
Kulit
|
Kemerahan,
kulit kering.
|
Sarung
tangan.
|
Lepaskan
pakaian yang terkontaminasi, cuci kulit dengan air dan sabun.
|
Mata
|
Kemerahan
|
Goggles
|
Pertama,
basuh dengan banyak air (lepaskan lensa kontak apabila ada), lalu bawa ke
dokter.
|
Tertelan
|
Pusing,
kesulitan bernafas.
|
Bersihkan
mulut, usahakan muntah, rujukan medis.
|
·
Toluen
Tipe
Bahaya/Kontak
|
Bahaya/Gejala
|
Pencegahan
|
Pertolongan
Pertama/Pemadaman
|
Kebakaran
|
Sangat
mudah terbakar.
|
Dilarang
dekat-dekat dengan api, dan dilarang merokok!
|
Bubuk,
AFFF, busa, karbon dioksida.
|
Ledakan
|
Penguapan
berlebihan menyebabkan ledakan.
|
Sistem
tertutup dan adanya ventilasi.
|
Jika
terjadi kebakaran, penanganan sama dengan kebakaran.
|
Kontak
|
Harus
higienis dan jauhkan dari wanita hamil.
|
||
Terhirup
|
Batuk,
tenggorokan kering, pusing, sakit kepala, pingsan.
|
Ventilasi,
local exhaust, perlindungan
pernafasan.
|
Udara
segar, istirahat, rujukan medis.
|
Kulit
|
Kulit
kering, kemerahan.
|
Sarung
tangan pelindung.
|
Lepaskan
pakaian yang terkontaminasi, basuh kulit dengan air dan sabun.
|
Mata
|
Kemerahan,
kesakitan.
|
Goggles.
|
Pertama,
bersihkan dengan air selama beberapa menit (apabila ada lensa kontak,
lepaskan), lalu bawa ke dokter.
|
Tertelan
|
Rasa
terbakar, sakit perut.
|
Dilarang,
makan, minum, dan merokok selama bekerja.
|
Bersihkan
mulut, jangan paksakan untuk muntah, rujukan medis.
|
0 komentar:
Posting Komentar