Tampilkan postingan dengan label Kuliah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kuliah. Tampilkan semua postingan

Minggu, 11 Mei 2014

Kamis, 24 Januari 2013

Daftar Perguruan Tinggi Ikatan Dinas

Sumber gambar : pelitakarawang.com

1. Akademi Ilmu Pemasyarakatan Jakarta, Jalan Raya Gandul Cinere, Jakarta selatan, website www.depkumham.go.id

2. Akademi Kimia Analis Jawa Barat, Jalan Ir H Juanda 7, Bogor, website www.aka.ac.id

3. Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta, Jalan Timbul 34, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, website www.app-jakarta.ac.id

4. AKAMIGAS-STEM – Akademi Minyak dan Gas Bumi (Sekolah Tinggi Enerji dan Mineral) di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI. Lokasi kuliah Cepu, Jawa Tengah (Kawasan Rig dan pengeboran minyak) – Info bisa dilihat di www.akamigas-stem.esdm.go.id

5. AKIP – Akademi Ilmu Permasyarakatan di bawah Kementerian Hukum dan HAM. Pendaftaran online di www.depkumham.go.id atau www.ecpns.kemenkumham.go.id Lokasi kuliah di Depok.

6. Akmil - Akademi Militer RI. Untuk pendaftaran bisa search di www.akmil.go.id

7. Akpol - Akademi Kepolisian RI. Untuk pendaftaran bisa search di www.penerimaanpolri.go.id

8. Badan Meteorologi Nasional (BMG), Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG), Jalan Perhubungan I No 5, Komplek Metro, Pondok Betung, Bintaro, Tangerang, website www.amg.ac.id

9. Badan Pusat Statistik (BPS), Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), Jalan Otto Iskandardinata No 64C, Jakarta Timur, website www.stis.ac.id

10. Sekolah Tinggi AKuntansi Negara (STAN), Jalan Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya, Tangerang, website www.stan.ac.id

11. MMTC – Sekolah Tinggi Multi Media Training Center di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) Pendaftaran online di www.mmtc.ac.id Lokasi kuliah di Yogyakarta

13. Politeknik Kesehatan DEPKES Surabaya, Jalan Pucang Jajar Tengah 56, Surabaya, website www.poltekkesdepkes-sby.ac.id

14. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, Jalan Cimandiri 34-38, Bandung, website www.lan.go.id.

15. Sekolah Tinggi Manajemen Industri Jakarta, Jalan Letjen Suprapto 26, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, website www.stmi.ac.id

16. Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Jalan Dr Setiabudi 186, Bandung, website www.stp-bandung.ac.id

17. Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, Curug Banten, Jalan Raya PLP Curug, Tangerang, website www.stpicurug.ac.id

18. Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, Jalan AUP, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, website www.stp.dkp.go.id.

19. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Yogyakarta, Jalan Tata Bumi 5, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta, website www.stpn.ac.id

20. Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN), Jalan Raya Haji Usa, Desa Putat Nutug, Ciseeng, Bogor, website www.stsn-nci.ac.id

21. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Jawa Barat, Jalan Jakarta No 31, Bandung, website www.stttekstil.ac.id

22. Sekolah Tinggi Transportasi Darat Jawa Barat, jalan Raya Setu Km 3,5 Cibuntu, Cibitung, Bekasi, Jawa barat, website www.sttd.wetpaint.com.

23. Sekolah Tingi Kesejahtraan Sosial Jawa Barat, Jalan H Juanda 367, Bandung, website www.stks.ac.id

24. STIS – di bawah Badan Pusat Statistik (dapat uang saku per bulannya Rp. 850.000), pendaftaran online di www.stis.ac.id . Lokasi kuliah Jakarta

25. STPDN/IPDN – Institut Pemerintahan Dalam Negeri di bawah Kementerian Dalam Negeri RI. Untuk pendaftaran bisa search di www.bkd.prov.go.id

26. STPN – Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional di bawah Badan Pertanahan Nasional RI. Pendaftaran online di www.stpn.ac.id Lokasi kuliah Yogyakarta

27. STSN – Sekolah Tinggi Sandi Negara – di bawah Lembaga sandi Negara. Pendaftaran online di www.stsn-nci.ac.id Lokasi kuliah di Bogor

Jumat, 21 Desember 2012

Kunjungan Industri Prodi Bioengineering ITB ke Pabrik teh Walini

Pagi tadi dimulai dengan terburu-buru untuk menyelesaikan UAS Kapita selekta dalam Bioindustri yang dikerjain di 'rumah' masing-masing. UASnya sebenernya 'cuman' membuat bisnis plan sajo. Tapi memang kenyataannya memang ga semudah ngebalikin tangan kalau ngerjainnya. Mungkin pas waktu saya nulis cerita ini mungkin ada yang masih ngerjain baru 20%. Hehe.

Tadi tuh agak bingung juga, tugasnya terakhir dikumpulin hari ini jam 12 siang (walaupun ternyata saya salah dengar informasi, pengumpulannya jam 12 malam, cuma beda dikit tapi bisa membuat para deadliner kocar-kacir) sedangkan jam 6 pagi tadi harus segera berangkat Kunjungan Industri ke perusahaan teh Walini di Rancabali, kabupaten Bandung.

Sebenernya kemarin malem mau ngupload tugas, tapi 'cuman' kurang templatenya doang. Namanya juga Proposal harus dibuat sebagus mungkin (penulisnya minta digampar, lebay sih). Sebenernya juga, sudah dapat template buat proposal, tapi keliatannya belum cocok jadi pengen nyari lagi. Sampe jam 23.30 pun belum dapet, walaupun 400an gambar dari google sudah dicari. Ga da template yang cocok. Akhirnya diputuskan untuk men'delay' tugas untuk dikerjain besok pagi dan berharap bangun pagi. 

Ternyata and ternyata, hotspot kampus yang ada di asrama mati, walaupun kenyataannya laptop ini yang mengatur hotspotnya mati dan baru tadi di setting ulang dan akhirnya bisa hotspottan.

Kembali ke awal, pagi tadi keburu-buru cuma tinggal ngupload. Entah kenapa modem temen juga tiba-tiba ga bisa dipakai. Terus nyoba nyari ke kamar sebelah nyari modem yang bisa di pinjem dan kenyataannya ga mau connect-connect terus. Ini nih Cobaan bagi para deadliner.

Di kamar sebelah pun juga cepat-cepat nyelesaiin tugas UAS.
"Sepertinya perlu dibuat Who Wants to be Deadliner nih." kata salah satu temenku yang namanya disamarkan, hehe.

"Ntar pertanyaannya, 'Jika 3 jam lagi pengumpulan terakhir UAS, apa yang kamu lakukan?' "
"a. panik
b. cepet-cepet ngerjain
c. ngerjain 1 jam terakhir sebelum pengumpulan
d. sms dosen minta diundur batas waktu pengumpulannya
e. ga usah ngumpulin."

Lucu banget lah kalau benar-benar ada Who Wants to be Deadliner. Siapa yang paling ekstrim, dialah pemenangnya. Karena hal yang mainstream (ngerjain tepat waktu) adalah sudah biasa. hehe. Bisa ngomong gini karena udah liburan, kalau masih kuliah ya ga berani.

Pagi, jam 06.30 pun akhirnya Bus berangkat dengan membawa sebagian anak BE 2010 dan BE 2011. Di sela-sela perjalanan, muncullah ide untuk membuat tebak-tebakan lucu lagi. Udah deh, perut udah sakit nih. Seneng banget bisa menjadi keluarga BE 2010 dan SITH 2010. Mereka keluarga baru yang sangat hebat, bermacam-macam orang yang asik berkumpul disini semua. HEHE.

***

Jam 9.45 kalau ga salah kami sampai di Ranca Bali kecamatan Patenggang. Disana kemudian diajak di sebuah ruangan yang sudah berisi banyak tempat duduk dan kemudian dijelasin proses-proses cara produksi teh. Disana kami disediakan bermacam-macam rasa teh Walini. Dan aku mengambil teh yang rasanya Blackcurrant. Yang masih belum aku percaya tuh dalil 'semakin pahit tehnya, maka kualitasnya semakin bagus'. Huh, bener ga sih. Percaya aja deh, mungkin benar walau mungkin juga salah.

Setelah itu, kami dibawa masuk ke ruang produksi teh. Bau tehnya agak gimana gitu, hehe. Di tempat ini terjadi pemrosesan hingga pengepakan dan siap dijual ataupun di ekspor.

Di dalam pabriknya seperti angker-angker gitu, paling kalau malem-malem kesitu siap-siap aja disapa oleh sesuatu, hehe. Bangunannya kuno banget, lantainya masih kayu seperti laboratorium 'mistis' Biokimia di gedung Kimia ITB Bandung.




Setelah keliling dengan bau-bau teh yang menyengat, kami pun pergi ke masjid untuk salat Jumat. Beruntungnya kutbahnya pake bahasa sunda semua. Asik, ndengerin kutbah sekalian belajar bahasa sunda. untung kosakata bahasa sunda hampir mirip dengan kosakata bahasa jawa, tapi bahasa jawa kuno yang biasa dipake maknain kitab di pondok pesantren gitu. Bukan bahasa jawa abal-abal anak jaman sekarang. Hehe.

Setelah itu, pengen banget ngedokum lingkungan sekitar sana yang masih hijau-hijau. Belum terjamah kota sedikitpun. Di sana pokoknya kampung banget, harus menempuh kira-kira 1 jam sebelum sampe ke jalan gedhe n lurus.

Ini foto rumah penduduk sana yang masih pedesaan banget, kampung tenan poko.e. Lihat tuh, pagarnya cuman pake bambu, paling kalau dikota akan sering kecurian kalau pagarnya cuma bambu yang tingginya cuma 1 meter.

Ini semak-semak di sekitar sana yang aku temui. Sebenernya pengen ngefoto kabut yang menyelimuti gunung, tapi kamera hp-nya cuma 2MP doang jadi ga jelas mana kabut mana gunung. Hehe.

Ini nih, pokoknya kampung banget deh rumah-rumahnya. Di sekitarnya tuh nanem tumbuhan Seterobebeberri.

Ini apa sih namanya, hehe?

Ini juga sama aja -___-

Ini nih kebun Seterobebeberri milik warga disana, buahnya dah habis. Mungkin baru saja habis dipetik.

Ini nih kebun teh di Rancabali sana. Luas banget kebun tehnya.

Ini juga niatnya ngefoto kabut.

kalau ini pengen ngefoto pohon yang tunas barunya berwarna merah muda. Unyu banget pokoknya.


Kalau ini adalah kandang rusa dan angsa di sebelah pabrik teh.

Ini rusanya lagi pose karena mau difoto.

Dan yang terakhir, Bioengineering angkatan 2010 dan 2011 di ajak keliling kebun teh yang luasnya minta ampun. Disana kami poto-poto ga jelas.

Inilah kami, angkatan pertama dan kedua BIOENGINEERING INDONESIA. Kami ada untuk Indonesia, hehe. Semangat ya BE 2010 dan BE 2011, kita adalah pioneer di Indonesia.

Ahmad Syamsu Rizal/MAN KOTA KEDIRI 3

Jumat, 21 September 2012

Aku bukan anak Biologi?

Aku baru merasakan sebagai anak biologi itu kemarin pas hari kamis lalu. Entahlah, aku selama kuliah dua tahun di ITB belum pernah 'merasa' bahwa aku anak Biologi. Padahal aku anak Sekolah Ilmu Teknologi Hayati (SITH).

Selama dua tahun sepertinya memang hanya belajar pelajaran Engineeringnya, karena memang aku jurusan Bioengineering. Kata 'Bio'nya seakan ketinggalan gitu. Selama ini hanya merasa belajar fisika, kimia, matematika saja. Pelajaran Biologinya kurang ngena.

Aku baru merasakan sebagai anak Biologi tuh ketika kemarin pas praktikum kultur invitro. Walau ga se-wah anak-anak jurusan Biologi, tapi yang aku rasakan tuh kerasa banget aroma biologinya.

Mungkin inilah yang disebuh mahasiswa teknik, semua yang dibahas adalah aliran energi, hukum termodinamika, neraca massa, kekekalan massa. Apalagi semester ini mempelajari pelajaran Ekonomi teknik. Jiah, anak IPA belajar ekonomi, mumet dah. Membahas tentang bunga lagi, the Value of money juga tuh. Apalagi mempelajari bunga berbunga, seperti bank aja. tapi semoga ga dosa karena belajar tentang 'riba' (kata temen-temen sih). Semoga yang aku dapatin adalah ilmunya bukan ribanya.

Kembali ke pembahasan awal, awalnya saat kuliah kultur invitro kami dibagi perkelompok. entah kenapa gara-gara duduk di depan, ga dapet kelompok dah. baru hari ini aku merasakan bahwa orang yang duduk di depan diabaikan. Padahal dimana-mana yang diurus itu yang paling depan, malah yang duduk di bangku depan malah dilupakan, parah deh. hoho......

kami dibagi menjadi tiga sift, aku mendapat sift diskusi. Seperti kebiasaan, menjadi pendengar setia deh. Jangan ditanya.

habis diskusi inilah, aku baru merasakan benar-benar menjadi anak biologi. lebay. Karena inilah pertama kali praktikum biologi, sebelumnya cuma merasakan panasnya materi dari buku tebel-tebel. Apalagi temen-temen dari mikro dan biologi, setiap minggunya praktikum biologi sebanyak 3-5 kali. Sedangkan anak-anak Bioengineering belum pernah praktikum yang berbasis pelajaran biologi, itulah mengapa aku belum merasakan bahwa aku anak biologi. Apalagi anak Biologi sama Mikrobiologi kalau sudah berkutat dengan laporan selalu seperti lupa segalanya. Aku hanya geleng-geleng ketika mereka mengerjakan jurnal dan laporang yang bertumpuk tumpuk. Hingga tidurnya hanya tiga jam dalam sehari. Apalagi statusnya yang menandakan betapa beratnya kehidupan menjadi anak biologi dan mikrobiologi. Sedangkan bioengineering Praktikumnya pun hanya praktikum Kimia Organik dan Biokimia yang dasarnya adalah pelajaran kimia. Lebih kerasa tekniknya.....

Yang paling mendebarkan yaitu saat akan meng subkultur dari kultur yang masih steril. kami diharuskan untuk menanam kultur dalam media agar yang jumlahnya tiga botol. Yang paling susah itu agar kulturnya tidak terKONTAminasi. Soalnya nilai praktikum ditentukan oleh ketiga botol itu. Kalau ketiganya terKONTAminasi, maka dapat disimpulkan bakal dapet nilai 0, ataupun lebih bagus dikitan dari 0. naudzubillah deh. Semoga ketiganya harus steril. Apalagi kami kerjanya di ruang steril, kalau ga steril kulturnya dapat dipastikan bahwa kami ceroboh. Bismillah semoga ga samapai KONTA..........

Status adik2 biologi n mikro... (Punten ya aing pos di blok ie)

"fix 3 laporan 1 buku bung..." (sabar yak)
"haruskah mengulang??? nulisnya???" (Hadeuh, ngulang menulis laporan yah. Katanya ndak boleh pake tipe-X. kalau salah harus bikin laporan dari awal.... lieur euy)

"di sini, tertidur adalah suatu kesalahan besar!!" (mengenaskan deh ini mah)

"And I'm getting a lot of Drosophilas,.
They're just looking so pretty LOL. I got three bottles of them though. (I meant I got three medium bottles to nurture & grow them). Just can't barely wait to see their eggs and even their larvas >.< LOLOL" (hahahaha....)
"Kenangan tugas Bisismik tahun lalu. :-) Tiga jenis mikroba favorit saya. (Saking cintanya sama mikroba #peace)

Kalau sedang sibuk-sibuknya, mereka pasti kencan di malam mingguan bersama jurnal. tidakkkk.....

Ini kerjaan mereka...
Sumber : https://fbcdn-sphotos-b-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/384238_3165766241370_1299357620_n.jpg


Sumber : https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/223866_2384234581663_1893390047_n.jpg

Mungkin karena kurikulumnya dirancang untuk meumbuhkan pondasi ke-engineeringnya dulu, jadi pelajaran biologinya belum kerasa.

Dan alhamdulillah, aku baru merasa menjadi anak Biologi pada hari kamis yang lalu :').

Alhamdulillah deh,

@SENENG SUSAH DI SITH ITB

Senin, 23 April 2012

Kuliah Bioengineering : Bioprospek Tumbuhan Tropika



Kampus ITB telah menjadi sumber pembelajaran tentang tumbuhan bagi mahasiswa Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, seperti yang telah dilakukan oleh peserta mata kuliah Bioprospek Tumbuhan Tropika (BE-2204), Prodi Bioengineering pada hari Kamis, 8 Maret 2012. Keberadaan tumbuhan di kampus, selain untuk mempercantik dan menambah estetika, dapat digunakan pula sebagai “laboratorium alami” untuk bahan pembelajaran beberapa mata kuliah yang mempelajari berbagai aspek tentang tumbuhan. Di Kampus ITB selain terdapat tanaman hias, terdapat juga tanaman pelindung. Beberapa diantaranya telah puluhan tahun ada di Kampus ITB, seperti pohon pinus (Pinus merkusii), yang selain kayunya dimanfaatkan, getahnya menghasilkan resin yang berguna. Tumbuhan liar pun tumbuh tak kurang banyaknya. Beberapa diantaranya telah digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat di Indonesia, seperti kiurat (Plantago mayor), pegagan (Centella asiatica).




Dalam waktu tak lebih dua jam mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai spesies tumbuhan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber biofuel, obat, pangan dan bahan industri lainnya, seperti damar (Agathis dammara), Bintaro (Cerbera odollam), jarak pagar (Jatropha curcas), Jarak kaliki (Ricinus communis), Nimba (Azadirachta indica), tapak dara (Catharanthus roseus),kayu putih (Eucalyptus alba). Keberadaan Kebun Botani dan Kebun Tanaman Obat Farmasi, mendukung pembelajaran ini.
( Aku yang mana ya? hehehe)



Di Kebun Botani tak kurang ada 90 an spesies tumbuhan yang ada, sedangkan Kebun Tanaman Obat Farmasi sangatlah memudahkan dipelajari, karena selain tertata sangat baik, setiap tumbuhan telah ditulis nama latinnya. Sebenarnya tidak hanya matakuliah Bioprospek Tumbuhan Tropika yang telah memanfaatkan Kampus ITB sebagai sumber pembelajaran. Mata kuliah lain seperti Biosistematik, Ekologi dan Botani




Farmasi telah pula memanfaatkan tumbuhan yang ada di Kampus ITB sebagai sumber ilmu.




(Sumber :teks- Rina R; foto- Mira T/http://www.sith.itb.ac.id/bioengineering/)