Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan

Minggu, 19 Januari 2014

Belajar dari Alam



Belajar dari Korek Api...

Satu pohon dapat membuat jutaan batang korek api. . 
Tapi satu batang korek api dapat membakar jutaan pohon.. . 

Jadi... 
Satu pikiran negatif dapat membakar semua pikiran positif. 
Korek api mempunyai kepala, tetapi tidak mempunyai otak. . 
oleh karena itu setiap kali ada gesekan kecil, sang korek api langsung terbakar. 

Kita mempunyai kepala, dan juga otak, 
jadi kita tidak perlu terbakar amarah hanya karena gesekan kecil. 

Ketika burung hidup, ia makan semut. 
Ketika burung mati, semut makan burung. 

Waktu terus berputar sepanjang zaman. 
Siklus kehidupan terus berlanjut. 

Jangan merendahkan siapapun dalam hidup, 
bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapa diri kita. 

Kita mungkin berkuasa tapi WAKTU lebih berkuasa daripada kita. 
Waktu kita sedang jaya, kita merasa banyak teman di sekeliling kita. 
Waktu kita sakit, kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi HARTA. . 

Ketika kita tua, kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan. 
Dan, setelah di ambang ajal, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia. 
Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama-sama membuat HIDUP LEBIH BERHARGA. 

Saling menghargai, Saling membantu dan memberi, juga saling mendukung. . 
Jadilah teman perjalanan hidup yg tanpa pamrih dan syarat. 
Believe in "Cause and Effect" 
Apa yang ditabur, itulah yang akan kita tuai. 

Do the best. . 
be the best. . 
and for the best. . 

Semangat .

Jumat, 15 November 2013

TIPS TO FIGHT DEPRESSION

 
Feeling down in the dumps, depressed, having the blues: these are just some of the terms used to describe a feeling of hopelessness and despair that can hit even the most optimistic of us at some point in our lives. While clinical depression requires proper professional treatment, the occasional feeling of sadness due to factors ranging from economic difficulty to harassment and discrimination can be helped through some simple spiritual practices. Here are a couple that can help:

1. Look at those below you
The Prophet Muhammad, peace and blessings be upon him, said: “Whenever you see someone better than you in wealth, face or figure, you should look at someone who is inferior to you in these respects” (Bukhari, Muslim). If you are reading this article online, consider this: you are one of the lucky set of human beings on the planet who can afford a computer and internet connection or at least have access to one. The United Nations Development Program’s 2007 Human Development Report notes that there are still around 1 billion people living worldwide at the margins of survival on less than $1 a day, with 2.6 billion living on less than $2 a day. Also consider that in the Quran (14:7), God says that if you are thankful to Him for what you have, He blesses you with more.

2. Serve your fellow human beings
The best way to thank God is to serve humanity, especially those who have less than you. Serving others is uplifting and rewarding. It helps us gain a better perspective on life’s challenges, making us realize how very often, are problems seem so small compared to the awesome difficulties others face. That’s why when the Prophet Muhammad, peace and blessings be upon him, and the Muslims were a small, poor and persecuted community, they used to give to the poor even more. They understood that when you are generous when you have less, you achieve the perspective of a winner. You are focused on the bigger picture.

3. Read Surah Ad Duha
According to one report, after the Prophet had begun receiving revelation from God, at one point a long period of time passed with no such communication from Allah. As a result, the Makkans ridiculed the Prophet and he became severely depressed. That’s when this chapter was revealed (Quran 93: 1-11). The chapter is a beautiful reminder to us to see life in the greater scheme of things, to be grateful for what we have and to never give up striving for what is right. This chapter of the Quran can be considered a direct recipe from God for depression

4. Turn to God in all situations
Remember that nothing can harm you without the consent of God. While you must take care of yourself, rely on God and know that He is always with you and only He can give you strength in difficult times. Also remember that He will help you can come out of a trying situation as a better person if you deal with it positively

5. Remember God’s Names
God has many beautiful Names which describe His attributes and powers. These are reminders of His Love, Mercy, Forgiveness, Justice, Strength and much, more. Supplicating to God using these Names reminds us that God has these attributes more than any other being and that we can and must rely on Him during good and bad times.

6. Say Hasbun Allahu wa Ni’ mal Wakeel
This has been translated as “God suffices me and He is the best guardian.” It is an excellent way of reminding us that whatever worries we have or problems we face, God has the answer and cure to all of them and is the only One who can really do what is best for us.

7. Make sure when you leave home, you read this Dua ‘In the name of Allah, I place my trust in Allah, and there is no might nor power except with Allah.’ Bismillahe tawakkaltu alAllahe la haula wa la quwwata illa bi'Allah.

8. Take your spiritual break from the world,
five times a day Taking a break away from school, work or other life activities to spend a few minutes to remember God helps you reconnect with the Creator of the Universe, fortify your soul and strengthen your resolve to live a better life that is in tune with your faith and principles.

9. End your day on a good note
Shakespeare once wrote a play entitled “All’s well that ends well.” That’s good advice for dealing with depression too. End a day that may have been riddled with challenges and frustrations by making Wudu before going to bed, thinking of God and the Prophet and counting every blessings you have

10. Stop Shaytan in his tracks
Shaytan is the source of many of our negative emotions. It’s his job to make us feel pessimistic and to despair of any good in life. When you feel these feelings coming on, stop him dead in his tracks: say Aoutho billahi minash Shaytan ir Rajeem (I seek refuge in Allah from the accursed satan).

Rabu, 08 Mei 2013

Waspada akan bahaya miras dan minol bagi remaja


Jika kita mencari di internet, banyak sekali definisi dari minuman keras namun pada intinya adalah minuman yang mengandung alkohol dan apabila mengkonsumsi pada jumlah tertentu akan membuat peminumnya mengalami mabuk. Sedangkan makna dari kata mabuk yaitu kondisi di saat orang kehilangan kesadaran dan dalam keadaan tersebut tidak sadar dengan apa yang dilakukan orang yang mabuk tersebut. Inilah yang sebenarnya menjadi salah satu masalah yang ditimbulkan akibat meminum minuman keras. Banyak yang sebelumnya tidak berani membunuh, setelah minum alkohol dan secara tidak sadar menjadi berani membunuh orang di sekitarnya. Hal tersebut dapat menimbulkan hilangnya ketertiban dan ketentraman di masyarakat.

Contoh minuman beralkohol


Salah satu alasan mengapa banyak pemuda yang terjatuh ke dalam jurang minuman keras karena mereka mencari sebuah kesenangan untuk menghilangkan beban hidup mereka secara instan. Mereka berharap setelah meminum minuman keras dapat menghilangkan semua masalah dan beban hidup mereka, namun dalam kenyataannya hilangnya masalah hanya sesaat dan malah semakin menciptakan masalah lain yang akan semakin memburuk kesehatan jiwa maupun raga dalam jangka panjang. Sehingga salah satu cara yang bisa dilakukan agar mengurangi jumlah peminum minuman keras yaitu dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tidak hanya tentang bahaya meminum minuman keras namun juga dengan memberikan edukasi bagaimana cara mengontrol emosi maupun edukasi bagaimana cara mencari solusi atas permasalahan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat yang semakin hari semakin banyak akibat tuntutan ekonomi.

Selain itu, banyaknya pemuda yang terjatuh dalam jurang minuman keras diakibatkan banyak masuknya budaya asing yang tidak sesuai budaya Indonesia melalui media pertelevisian maupun dunia maya. Budaya ini sebenarnya tidak begitu frontal mengkampanyekan meminum minuman keras namun secara perlahan menyuruh alam bawah sadar penonton ataupun pemirsanya agar menganggap meminum minuman keras terlihat keren. Karena tidak terlalu frontal, budaya ini sering lolos dari pengawasan kita maupun institusi terkait yang bertugas memfilter budaya asing yang masuk ke indonesia seperti Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pada bidang pertelevisian.

Ketika masalah minuman keras semakin marak di masyarakat, peran masyarakat menjadi begitu penting dalam membatasi maraknya wabah minum-minuman keras ini. Salah satunya orang tua, merka mempunyai peranan cukup vital dalam permasalahan ini. Merekalah yang mendidik anak-anak mereka hingga menjadi seorang pemuda. Orang tua bisa menciptakan lingkungan yang baik bagi putra-putrinya agar tidak mendekati minuman keras dengan memantau putra-putinya agar tidak terjerumus ke dalamnya.

Arung jeram, salah satu kegiatan positif yang dapat dilakukan untuk menjauhkan dari minum-minuman beralkohol.

Selain orang tua, kita sebagai pemuda juga bisa berperan agar jumlah peminum minuman keras di kalangan pemuda bisa turun yakni dengan membentengi teman-teman dekat kita agar tidak mendekati ke dunia minuman keras. Selain itu kita bisa mengajak teman-teman kita untuk melakukan kegiatan positif di sekolah maupun di universitas agar kesempatan untuk melakukan kontak dengan perbuatan negatif seperti meminum minuman keras berkurang. Begitu juga tokoh agama, mereka juga dapat berperan dalam memberikan pencerahan kepada pemuda dengan memberi materi kepada para pemuda tentang bahaya miras secara perlahan-lahan dan tidak frontal. Materi keagamaan yang mereka bawa dibungkus sekreatif mungkin agar masuk dengan nyaman ke otak pemuda jaman sekarang yang sudah terbawa derasnya arus informasi yang masuk ke otaknya.

Hingga sekarang, peran pemerintah dalam penanganan masalah minuman keras di Indonesia ini cukup bagus. Banyak undang-undang yang sudah mengatur tentang miras dan penegak hukum yang aktif mengadakan razia miras di daerah-daerah. Harapannya pemerintah mampu mempertahankan prestasi yang telah dicapai selama ini dalam penanganan miras ini. Harapan lainnya, agar pemerintah meningkatkan pendidikan moral untuk pemuda yang salah satunya berupa penambahan jam/sks materi keagamaan di sekolah ataupun universitas. Dengan semakin kuatnya agama, kemungkinan pemuda untuk terjebak ke dalam dunia miras akan menurun. Selain itu, pemerintah juga diharapkan agar membuat suatu badan atau instansi yang bertugas untuk memfasilitasi para pengguna miras yang ingin keluar dari lingkaran setan miras agar tidak kembali ke dunia miras lagi. Pemerintah juga diharapkan agar lebih ketat dalam menyeleksi film-film lokal maupun asing yang mengandung unsur miras ataupun film yang terdapat adegan meminum minuman berakohol.

Namun pada intinya, masalah miras ini merupakan tugas kita bersama. Kita dapat menekan jumlah peminum miras mulai dari diri kita dengan membentengi sekuat mungkin agar kita tidak turut terjerumus ke dalam dunia miras tersebut. Indonesia bisa tanpa miras!

Senin, 11 Maret 2013

Peranan nutrisi dalam metabolisme mikroba




Pada tulisan ini, peranan nutrisi dalam metabolisme mikroba akan dikaji. Sumber nutrisi dalam air limbah, jenis air limbah yang memiliki defisiensi nutrisi dan jalan pada operator dapat menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh defisiensi nutrisi akan didiskusikan. Pembersihan secara biologi terhadap nutrisi yang berlebihan dari air limbah juga akan disebutkan.
Setiap sel hidup mengandung nutrisi, beberapa di antarnya bersifat esensial bagi pertumbuhan sel. Nutrisi lain juga digunakan ketika ada tetapi tidak esensial. Karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, fosfor, sulfur, potassium, kalsium, magnesium, dan besi dibutuhkan dalam jumlah besar. Sodium dan klorin juga dibutuhkan dalam jumlah besar oleh beberapa organisme tetapi tidak semua organisme. Karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, fosfor, dan sulfur adalah konstituen utama pada sel. Nutrisi esensial lainnya menyediakan berbagai fungsi, termasuk bertindak sebagai aktivator enzim, transporter elektron, dan regulator tekanan osmotik.
Komposisi unsur pada sel beragam. Sel terdiri dari 70 – 90 % air dan 10 – 30 % material kering dengan berat. Pada material kering, 70 – 95 % adalah organik dan 5 hingga 30 % anorganik. Isi anorganik pada material kering membentuk bagian abu pada organisme yang diinsinerasi. Bagian abu pada lumpur aktif dari pengolahan besar tanaman bertipe antara 20 dan 35 % tetapi lebih dari 50 % tergantung pada karakteristik limbah air. Secara umum, lumpur aktif dibangun di limbah yang berisi fraksi protein yang lebih tinggi yang memiliki bagian nitrogen daripada pertumbuhan pada limbah yang berisi lebih banyak karbohidrat. Selain itu, pada komposisi unsur pada sel mikroba bervariasi dengan kondisi pertumbuhannya dan berpengaruh juga pada kebutuhan nutrisi. Oleh sebab itu, kita perlu merancang rumus empirik untuk menentukan kebutuhan nutrisi. 
Komposisi biokimia pada sel, khususnya pada bakteri berhubungan dengan nutrisi. Nutrisi dalam sel bakteri juga terjadi dalam molekul kecil seperti air, substansi organik dan ion anorganik dan biasanya terjadi pada molekul yang besar. Senyawa yang diambil sel dari lingkungan terdiri dari dua aktivitas metabolit dasar ; produksi energi/bioenergetik dan sintesis dari materi yang baru/biosintesis. Organisme dapat memproduksi energi dari cahaya, senyawa organik, dan anorganik. Senyawa anoraganik bisa dioksidasi dan energi dibebaskan selama sel untuk pemeliharaan sel, sintesis materi sel baru, dan untuk bergerak/motil.
Transpor nutrisi berperan dalam pengangkutan nutrisi agar bisa masuk ke dalam sel. Nutrisi bisa masuk ke dalam sel dengan melintasi membran sel sebelumnya. Jenis-jenis transpor nutrisi adalah transpor pasif, grup translokasi, dan transpor aktif. Transpor pasif terdiri dari difusi sederhana dan difusi terfasilitasi. Difusi sederhana terjadi saat melewati membran sel semipermeabel dari area berkonsentrasi tinggi ke area berkonsentrasi rendah. Difusi terfasilitasi dimediasi oleh protein membran spesifik (pembawa protein atau permeases). Pembawa protein mengikat nutrisi spesifik pada permukaan luar di membran sel. Pada grup translokasi, nutrisi diubah secara kimia selama proses transpor. Dalam proses transpor aktif, protein pembawa di sel membran bergabung dengan nutrisi. Proses ini membutuhkan energi untuk mengangkut nutrisi melawan gradien konsentrasi.
Sumber nutrisi dalam air limbah mencakup limbah domestik, komersial, industri, dan pertanian; persediaan air domestik; limpasan permukaan; dan resapan dari saluran pembuangan. Karbon, hidrogen, dan oksigen terjadi dalam variasi konstituen organik pada limbah seperti protein, karbohidrat, lemak, minyak, dan pelumas. Hal ini juga dapat ditemui dalam konstituen limbah anorganik. Karbon ditemukan dalam komponen alkalinitas, seperti bikarbonat, asam karbonat, dan karbonat. Oksigen dapat diperoleh dari oksigen bebas, air, dan bikarbonat. Hidrogen dapat diperoleh dari udara dan air.
Senyawa nitrogen terjadi di air limbah sebagai nitrogen organik dan anorganik. Nitrogen anorganik terdiri dari ammonia (NH3 ), nitrit (NO2), dan nitrat (NO3). Nitrogen organik terdapat pada urea. Kandungan nitrogen pada limbah industri bervariasi. Senyawa fosfor yang ditemukan dalam limbah cair terdiri dari ortofosfat, fosfat terkondensasi, dan fosfor organik. Mayoritas sumber fosfor di limbah air berasal dari kotoran manusia dan deterjen. Sulfur ditemukan pada beberapa jenis limbah dalam bentuk sulfat, sulfida, sulfit, dan sulfur organik. Nutrisi lain yang ditemukan dalam limbah air ada berbagai jenis. Di antaranya adalah potasium, magnesium, sodium, kalsium, besi, mangan, seng, klorida, tembaga, nikel, selenium, kobalt dan molibdenum yang terdapat di beberapa jenis limbah.
Nutrisi dibutuhkan dalam proporsi yang tepat untuk pengolahan yang efektif terhadap  limbah air. Hal ini juga diperlukan uuntuk mencapai pembersihan nutrisi dalam proses perlakuan biologi. Jika nutrisi esensial tidak ada, pertumbuhan mikroba tidak akan terjadi. Saat nutrisi tidak cukup, kemampuan menetap lumpur dan kualitas limbah dalam perlakuan tanaman memburuk hingga ke proses perusakan. Defisiensi nutrisi dapat menyebabkan sludge bulking dan sludge foaming. Sludge bulking terjadi saat organisme berfilamen melimpah dan mengaktivasi lumpur agar tidak menetap dan memadat dengan jelas dan menghasilkan proses yang terganggu.  Sludge foaming menyebabkan terjadinya busa pada lumpur. Keberadaan defisiensi nutrisi dapat ditentukan dari analisis influen atau komposisi sel. Jika defisiensi nutrisi dikonfirmasi, nutrisi dapat ditambahkan dalam rasio yang tepat untuk mengatasi masalahnya.
  Jika terjadi kelebihan nutrisi, maka nutrisi itu tidak dapat dibersihkan secara efektif dalam perlakuan tanaman dan bisa menyebabkan deteriorasi terhadap kualitas air yang diterima. Efek yang berbahaya dari nutrisi yang berlebihan dalam air yang diterima termasuk eutrofikasi, matinya ikan-ikan, dan membuat air tidak layak untuk berbagai kegunaan seperti persediaan air minum dan rekreasi. Ketika nutrisi berada dalam keadaan berlebih, maka nutrisi itu dapat dibersihkan dalam beberapa cara, termasuk proses fisika, kimia, dan biologi. Contoh zat-zat yang biasa dibersihkan adalah karbon, nitrogen, dan fosfor.

PUSTAKA :
Gerardi, Michael H. 1994. Wastewater Biology : The Life Processes. Alexandria (USA) : Water
Environment Federation. Page : 11 – 62.

BAKTERI AUTOTROF DAN HETEROTROF




Di alam ini, bakteri termasuk ke dalam organisme. Organisme ini dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu organisme autotrof dan organisme heterotrof. Organisme autotrof adalah organisme yang menggunakan karbondioksida sebagai sumber karbon untuk pertumbuhannya. Sedangkan organisme heterotrof merupakan organisme yang memperoleh karbon dari senyawa organik di lingkungannya untuk pertumbuhan. Organisme dapat dibagi lagi menurut cara mereka memperoleh energi. Fototrof adalah organisme yang memperoleh energi dari fotosintesis. Contohnya semua tanaman dan alga serta beberapa jenis bakteri. Sedangkan kemotrof adalah organisme yang memperoleh energi dari oksidasi zat kimia. Selain itu ada juga kemoorganotrof, organisme ini memperoleh energi dari oksidasi senyawa organik. Contohnya dari jenis ini yaitu semua organisme tingkat tinggi kecuali tanaman dan bakteri heterotrof.
Sedangkan untuk bakteri jenis kemolitotrof, mereka memperoleh energi dari oksidasi senyawa anorganik. Untuk kemolitotrof yang memperoleh karbon dari CO2 adalah kemoautotrof. Fotoautotrof seperti tanaman, alga, dan beberapa bakteri memperoleh energi dari cahaya matahari dan karbon dari CO2. Sedangkan fotoheterotrof  memperoleh energi dari cahaya matahari dan memperoleh nutrisi karbon dari senyawa organik. Namun, jenis bakteri ini tidak dianggap penting untuk pengolahan air limbah. Ada juga jenis lain dari bakteri yaitu kemoheterotrof. Bakteri kemoheterotrof ini memperoleh karbon dan energi dari senyawa organik. Jenis bakteri ini berperan penting dalam proses pengolahan air limbah.
Metabolisme adalah semua reaksi biokimia yang terjadi dalam sel. Reaksi ini kebanyakan dikatalis oleh enzim agar energi yang digunakan untuk mengaktifkan reaksi menjadi lebih rendah dari sebelumnya. Dengan adanya katalis berupa enzim ini, sel dapat menggunakannya lebih efisien. Metabolisme dapat terbagi menjadi beberapa jenis yaitu respirasi aerobik, respirasi anaerobik, dan fermentasi.
Reaksi metabolik adalah mekanisme oleh sel untuk memperoleh energi dan mengubah nutrisi menjadi biomassanya. Ada tiga kemiripan antara metabolisme autotrof dan heterotrof :
1. Sama-sama harus mengubah sumber karbonnya menjadi materi sel.
2. Sama-sama harus memiliki sumber reducing power,
3. Harus menggunakan sumber energi agar diubah menjadi adenosin trifosfat (ATP), yang nantinya akan digunakan sebagai sumber energi untuk reaksi biosintetik dalam sel.
Ada lima jenis bakteri berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen. Pertama, bakteri strict aerobes membutuhkan oksigen sebagi akseptor elektron akhir dalam sistem aerasi. Kedua, bakteri  facultative anaerob  dapat tumbuh saat ada atau tidaknya oksigen ketika  sumber karbon yang sesuai telah tersedia. Ketiga, bakteri microaerophiles membutuhkan oksigen, tetapi mengurangi tekanan oksigen. Keempat, bakteri aerotolerant anaerobes dapat tumbuh dalam kehadiran oksigen, tetapi tidak bisa menggunakannya untuk metabolisme akibat tidak adanya sistem transpor elektron. Kelima, bakteri strict anaerobes tidak dapat tumbuh dalam kehadiran oksigen.
Kebanyakan peran bakteri heterotrof dalam pengolahan air limbah adalah pembersihan senyawa organik yang terlarut maupun tidak terlarut. Bakteri aerobik dan fakultatif aerobik  berperan predominan dalam proses pengolahan aerobik, sedangkan bakteri anaerobik dan fakultatif anaerobik berperan dalam proses pengolahan anaerobik.
Makromolekul seperti protein, polisakarida, lipid, asam nukleat, dan dinding sel bakteri tidak dipindahkan ke sel heterotrof sebelum dicerna, tetapi harus dipecah menjadi subunit-subunit dengan menggunakan enzim. Kondisi fisik yang mempengaruhi bakteri ini saat pertumbuhan dalam senyawa organik yaitu kepadatan biomassa, konsentrasi nutrisi, aerasi, pH, dan suhu.
Bakteri heterotrof dapat tumbuh optimal pada pH 7. pH minimal bakteri ini yaitu pada pH 5,5, dan maksimum pada pH 8,5 s.d 9,5. Namun, pada jenis spesies tertentu dapat memiliki rentang pH yang berbeda. Selain itu, suhu optimal, minimal, dan maksimal yang dimiliki oleh setiap bakteri berbeda-beda tergantung jenisnya. Misalnya psychrophiles dapat tumbuh antara suhu 0o C s.d 20o C,optimal pada suhu 10o C s.d 15o C. Sedangkan bakteri Mesophiles dapat tumbuh pada suhu 10o C s.d 45o C dan optimal pada suhu 30o C s.d 35o C. Bakteri jenis ini banyak ditemukan di proses pengolahan air limbah.  Thermophiles dapat tumbuh pada suhu 40o C s.d 75o C, optimal pada suhu 55 o C s.d 65o C. Sedangkan bakteri jenis Extreme thermophiles dapat tumbuh pada suhu > 100o C.
Kemoheterotrof berperan untuk degradasi limbah dalam anaerobic digester yang digunakan untuk stabilisasi lumpur primer dan sekunder dari pengolahan limbah industri dan kota dan untuk pengolahan limbah industri berat. Yang berperan di sini adalah bakteri anaerob dan fakultatif anaerob. Kepadatan heterotrof dalam anaerobic disgeters mungkin sekitar 109 s.d 1010 sel/ml.
Bakteri autotrof berperan dalam proses pengolahan air limbah. Mereka mendapatkan karbon dari CO2 dan mendapatkan energi dari oksidasi senyawa anorganik yang ada dalam air atau yang dihasilkan dari dekomposisi nutrisi oleh heterotrof. Contoh substrat untuk bakteri autotrof yaitu ammonia, nitrit, H2S, unsur sulfur, dan gas H2.
Selain itu, di bawah kondisi aerobik, ammonia dihilangkan secara biologis dengan dua proses, ammonia dioksidasi ke nitrit dan nitrit dioksidasi ke nitrat. Kedua proses ini disebut nitrifikasi. Ada berbagai faktor dalam mengontrol nitrifikasi, yaitu suhu antara 25 o C sampai 30o C, pH berkisar antara 7,5 s.d 8,5, kelarutan oksigen dalam air sebesar 0,5 s.d 1,0 mg/L atau ppm, sensitivitas terhadap logam berat dan zat beracun lainnya, faktor operasional seperti MCRT atau waktu tinggal rata-rata sel, dan nitrifikasi serta denitrifikasi dalam flok yang sama.
Bakteri sulfur tidak berwarna merupakan bakteri aerob yang untuk mendapatkan energi harus mengoksidasi senyawa sulfur. Kebanyakan genera bakteri ini penting dalam pengolahan limbah cair seperti Thiobacillus, Thiotrix, dan Beggiatoa.
Bakteri Iron atau besi biasanya ditemukan dalam air yang berisi besi. Pertumbuhannya dikarakterisasi oleh lapisan besi atau senyawa mangan yang bertumpuk pada permukaan sel. Besi disimpan dalam material kapsul, dibungkus atau disimpan dalam bentuk tangkai yang mengelilingi sel.
Dalam lingkungan alam dan proses pengolahan air limbah, organisme autotrof dan heterotrof bekerjasama dalam membersihkan limbah. Beberapa organisme dapat mendegradasi makromolekul seperti selulosa atau protein dan yang lainnya mendegradasi produk yang dihasilkan dari aktivitas metabolitnya seperti glukosa dan asam amino.  Ada juga beberapa organisme yang mendegradasi zat tunggal atau yang biasa disebut ko-metabolisme. Berbagai interaksi mikroba dapat dimengerti dalam konteks biosiklus zat. Contohnya pada siklus karbon, siklus nitrogen, fiksasi nitrogen, siklus sulfur, dan korosi.
Fotosintesis dilakukan oleh alga dan empat grup bakteri yaitu bakteri ungu sulfur, bakteri ungu nonsulfur, bakteri hijau, dan cyanobacteria. Tanaman, alga, dan cyanobacteria melakukan fotosintesis oksigenik di mana air digunakan sebagai donor elektron dan oksigen diproduksi. Aktivitas fotosintesis organisme ini penting dalam pengolahan air limbah termasuk kolam aerobik dan fakultatif.
Bakteri sulfur ungu tumbuh terbatas di zona anaerob danau, kolam, atau mata air sufur dimana sulfida disediakan oleh reduksi sulfat dalam sedimen di bawahnya. Bakteri ungu nonsulfur tidak bisa menggunakan sulfur sebagai donor elektron karena sulfida bersifat toksik terhadapnya. Bakteri hijau bersifat fototrof obligat dan anaerob. Cyanobacteria atau alga hijau-biru banyak tersebar di dalam tanah dan lingkungan air. Mereka berfotosintesis dan menghasilkan O2. Alga banyak menghasilkan O2 dalam air selama berfotosintesis.
Kolam dan cekungan  yang stabili dapat digunakan untuk pengolahan air limbah. Ini merupakan metode umum yang dilakukan di negara berkembang. Jenis kolamnya yaitu kolam alga aerobik, kolam fakultatif, dan kolam anaerobik.
Alga dan cyanobacteria menyediakan oksigen untuk pembersihan BOD dalam kolam aerobik. Kedalaman kolamnya biasanya 0,5 meter agar sinar matahari bisa terus berpenetrasi hingga ke dasar kolam. Kolam aerobik sebaiknya diaduk secara periodik untuk mencegah stratifikasi panas. Tanpa perlakuan primer ini, padatan akan mengendap di bawah dan menciptakan zona anaerobik. Kolam fakultatif memiliki kedalaman antara 1 hingga 2,5 meter. Saat stratifikasi panas terjadi, lapisan atas bersifat aerobik dan lapisan bawah bersifat anaerobik. Limbah padat di bawah kolom akan dicerna secara anaerobik dan membebaskan metana dan produk anaerobik lainnya ke lapisan aerobik.
Kolam anaerobik memiliki kedalaman yang bervariasi antara 1 hingga 8 meter. Kolam ini dapat bersifat anaerobik jika pengaruh BOD melebihi produksi O2 dari fotosintesis. Kolam ini digunakan untuk pretreatment dan partikuler untuk suhu tinggi atau air limbah berkekuatan tinggi. Penggunaan hasil pretratment anaerobik  adalah untuk mengurangi akumulasi lumpur dalam cekungan berikutnya. Ada acara alternatif yaitu untuk resirkulasi effluen kembali ke kolam anaerobik. Memompa air limbah yang sudah didaur ulang ke permukaan dapat membantu dalam membangun zona aerobik.

Referensi :

Gerardi, Michael H. 1994. Wastewater Biology : The Life Processes. Alexandria (USA) :Water Environment Federation.