Syarat Utama : TIDAK BOLEH BUTA WARNA
1. BIOLOGI
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang mahluk hidup, yaitu hewan, tumbuhan, dan mikroba. Beberapa aspek yang akan dipelajari misalnya adalah genetika, struktur organisme, perkembangan organisme, fisiologi, ekologi dan penerapan ilmu biologi.
Banyak sekali hal-hal menarik yang akan teman-teman temui di alam semesta ini saat teman-teman mempelajari Biologi. Lalu apa kelebihannya ilmu-ilmu Biologi yang dipelajari di ITB dengan yang sudah didapatkan di SMA? Sebagai sebuah institut yang berbasiskan teknologi, tentu saja kajian-kajian terhadap ilmu Biologi di ITB lebih mendalam dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi, apalagi mengingat bahwa saat ini dan masa depan disebut sebagai Era Bioteknologi. Pada program studi Biologi ITB, teman-teman akan mengenal rekayasa gen, kultur jaringan, pengendalian hama, konservasi hutan, stem cell (kultur sel hewan), dll. Pengetahuan yang dipelajari tersebut dapat diterapkan pada berbagai bidang, misalnya bidang kedokteran, pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, lingkungan, dan teknologi yang biasa disebut bioteknologi.
Hal lain yang menarik dari Biologi ITB adalah jangkauan penelitiannya yang luas, sehingga mahasiswa dapat mengembangkan kreativitas dan keingintahuannya. Misalnya saja, mahasiswa yang tertarik untuk meneliti tentang kanker dapat melakukannya disini. Mahasiswa yang tertarik untuk menjadi pengusaha pun dapat mengembangkan minatnya tersebut, dengan memilih berkonsentrasi pada kajian ilmu tertentu misalnya pengembangan pakan ikan berkualitas yang murah, pembuatan makanan ringan dengan bantuan bakteri dan jamur (mis. yogurt dan keju), pengelolaan tanaman hias, dll.
Proses belajarnya pun tak kalah menarik, karena pada program studi Biologi teman-teman akan merasakan apa yang dinamakan kuliah lapangan, yaitu kegiatan belajar yang dilakukan di alam bebas. Taman Nasional Ujung Kulon dan Taman Nasional Bali Barat merupakan contoh tempat yang pernah dijadikan tujuan kuliah lapangan. Disana teman-teman akan mengamati perilaku hewan, mengamati fenomena alam, dan juga mengaplikasikan teori yang telah dipelajari di kelas.
lmu apapun tidak dapat berdiri sendiri, begitu pula dengan ilmu Biologi. Beberapa ilmu yang terkait dengan Biologi adalah Matematika, Fisika, dan Kimia. Ketiga ilmu tersebut menjadi alat bantu dalam memahami proses Biologi yang ada. Matematika menjadi penting bagi mahasiswa Biologi karena banyak proses di alam yang perlu dibuat pemodelannya, hingga bentuknya menjadi lebih sederhana. Bagaimana serangga bisa berjalan di atas permukaan air, merupakan salah satu fenomena yang dapat dijelaskan dengan konsep Fisika. Reaksi-reaksi yang terjadi dalam tubuh mahluk hidup seperti proses fotosintesis, pencernaan makanan, pencarian pasangan pada serangga, mekanisme pembentukan dan kerja hormon, merupakan bagian yang tidak lepas dari ilmu Kimia.
Prospek Kerja
- Instansi Pemerintah: seperti Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan, Departemen Kesehatan, Departemen Kelautan & Perikanan, atau Kementerian Lingkungan Hidup di tingkat pusat maupun daerah.
- Industri yang berkaitan dengan bahan makanan, obat-obatan, pertambangan dan lain-lain (mis. Kimia Farma, ARCO, PT Freeport, Caltex, KPC, Nestle, Indofood, Unilever, Indofood, Ultrajaya, Garuda Food).
- Lembaga Penelitian yang berkaitan dengan pertanian, kesehatan, kehutanan, teknik rekayasa dan lain-lain (mis. LIPI, BPPT, Eijkman Institute, Biofarma, RSHS, US Namru, CIFOR).
- Lembaga Pendidikan sebagai dosen atau guru (mis. PTN, PTS, berbagai tingkatan sekolah)
- Wiraswasta, misalnya sebagai pengusaha jamur, pengusaha pakan ternak, pengusaha bahan olahan mikroorganisme (yogurt, keju), pembenihan tanaman, konsultan lingkungan, dll..
- Organisasi Non-Pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat dalam berbagai bidang kegiatan (mis. WWF, Flora Fauna International, Walhi, YPBB, Indecon).
- Lain-lain (mis. perbukuan, media massa/ pengenalan biologi melalui media radio dan televisi)
2. BIO-ENGINEERING (Rekayasa Hayati)
Rekayasa Hayati (Bio-engineering) merupakan interdisiplin llmu
Kehayatan (Bio-sciences) dan Teknik (Engineering) yang diaplikasikan
dalam perekayasaan berbasis biosistem untuk meningkatkan efisiensi
fungsi dan manfaat biosistem untuk bioindustri. Perekayasaan disini
mencakup pengertian, seperti perekayasaan proses biologis,
pengoperasian agen hayati terekayasa, pembuatan peralatan baru berbasis
biosistem atau teknologi untuk pengembangan biomaterial.
Bio-ensineering dapat diaplikasikan dalam perekayasaan sistem produksi
untuk pengembangan industri bio-produk.
Sebagai upaya revitalisasi
industri Indonesia saat ini giat dikembangkan industri berbasis SDH.
Salah satu industri bioproduk penting di Indonesia adalah produksi
Bahan Bakar Nabati (BBN) sebagai upaya pemanfaatan energi alternatif.
Dalam pengembangan bioindustri produk nabati, baik BBN atau bioproduk
lainnya, akan dibutuhkan Sarjana Rekayasa Hayati (Bio-engineers) yang
memiliki latar belakang bidang llmu Kehayatan dan Teknik serta mampu
mengoptimalkan efisiensi produksi melalui perekayasaan berbasis
biosistem. Bio-engineers yang dibutuhkan harus memahami bahwa agen
tumbuhan merupakan "mesin produksi" dan bagian yang tidak terpisahkan
dari sistem produksi.
Program Studi (Prodi) Sarjana Rekayasa
Hayati ITB tidak saja dapat menjembatani bidang ilmu Teknik dan
Kehayatan, tapi juga dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan Sarjana
Rekayasa Hayati (Bio-engineers) yang mampu mengaplikasikan dasar-dasar
llmu Teknik dalam pengembangan industri bioproduk dengan penekanan pada
produk nabati.
Perkuliahan Program Studi Rekayasa Hayati akan
dilaksanakan di dua kampus ITB, yaitu di kampus Ganesa (jl. Ganesa no.
10 Bandung) dan kampus Jatinangor (jl. Winaya Mukti no. 1 Jatinangor).
Prospek Kerja
Perkembangan
llmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang pesat selama beberapa
dekade terakhir ini, dalam bidang pertanian, kesehatan, industri
obat-obatan, makanan - pakan, menuntut pengembangan tahap hilir untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas agen hayati dalam skala
industri. Untuk mendukung hal tersebut dibutuhkan penguasaan ilmu
teknik yang terkait terutama dalam perancangan sistem produksi massal,
perhitungan struktur, mekanisasi, labor/SDM dan teknologi proses hilir.
Karena itu, diperlukan Sarjana Rekayasa Hayati (Bio-engineers) dengan
kompetensi khusus dalam perekayasaan berbasis sistem hayati.
Bio-engineers sangat dibutuhkan dalam perancangan sistem dan produksi
massal dari biomaterial dan bioproduk, seperti misalnya enzim,
therapeutic proteins, senyawa bioaktif, bioenergi, biomembran atau
biodegradable plastics.
Info lebih dalam silahkan kunjungi di sini
3. MIKROBIOLOGI
Mikrobiologi merupakan ilmu terapan yang memanfaatkan mikroorganisme (mikroba) sebagai alat untuk peningkatan kualitas hidup manusia. Pada awalnya pemanfaatan mikroba hanya berkisar pada industri makanan saja. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, mikroba pun banyak digunakan untuk kegiatan manusia yang lainnya seperti pengelolaan limbah, pengembangan ilmu pengetahuan di bidang rekayasa genetika dan lain sebagainya.
Sesuai dengan namanya, pada program studi Mikrobiologi teman-teman akan mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan mikroba. Hal ini tentu akan berbeda dengan program studi Biologi yang cakupan ilmunya lebih luas. Di prodi Mikrobiologi teman-teman tentu tidak banyak berhubungan langsung dengan tumbuhan dan hewan, walaupun tetap ada interaksi antara mikroba dengan tumbuhan dan hewan, misalnya untuk masalah yang berkaitan dengan penyakit tanaman, penyakit infeksi, dsbnya. Di prodi Mikrobiologi teman-teman akan belajar teknik rekayasa genetika, kultur sel, teknologi fermentasi, pembuatan makanan yang prosesnya melibatkan mikroba, dll.
Teknik rekayasa gen dan kultur sel tentunya akan banyak berhubungan dengan ilmu mikrobiologi karena mikroba (terutama plasmid) merupakan alat yang digunakan untuk menyisipkan gen ke dalam organisme lain. Misalnya, ketika kita ingin memasukkan gen anti hama pada tumbuhan tertentu maka kita akan mengambil plasmid dari suatu bakteri kemudian kita sisipkan gen anti hama. Setelah proses tersebut selesai, bakteri akan dimasukkan ke tanaman.
Dengan kuliah di mikrobiologi, teman-teman pun dapat memanfaatkan berbagai pengetahuan yang ada untuk membuat berbagai jenis makanan sehat yang prosesnya menggunakan mikroba atau langsung memanfaatkan mikroba yang ada. Misalnya, yogurt dan keju. Dua jenis makanan ini merupakan makanan yang proses pembuatannya dibantu oleh mikroba. Takaran dan jenis mikroba yang digunakan akan mempengaruhi rasa yogurt dan keju yang dihasilkan dari proses fermentasi.
Selain itu, kini mikroba mulai digunakan untuk mengatasi masalah limbah. Misalnya, pada saat pengangkutan minyak bumi dari pengeboran lepas pantai atau distribusi minyak bumi dari satu tempat ke tempat yang lain. Jika terjadi kebocoran di laut sehingga mengakibatkan tumpahan minyak bumi (yang tentunya mencemari laut), mikroba tepatnya bakteri tertentu memiliki kemampuan untuk membantu proses pembersihan laut. Caranya ? Bakteri tersebut akan “memakan” minyak yang ada.
Proses belajar pun akan ditunjang dengan berbagai macam kegiatan yang menarik seperti praktikum, kuliah lapangan, kunjungan ke lembaga dan instansi terkait, dll. Praktikum merupakan bagian dari mata kuliah, menjadi salah satu tempat bagi teman-teman untuk membuktikan atau melihat langsung fenomena alam yang dipelajari. Kuliah lapangan akan membantu teman-teman untuk melihat langsung fenomena tersebut di alam. Wacana dan pengetahuan teman-teman pun akan bertambah ketika melakukan kunjungan ke lembaga atau instansi yang menggunakan mikroba dalam proses kerjanya. Proses belajar tidak akan membosankan dan tentunya meningkatkan pengetahuan teman-teman tentang mikroba dan pemanfaatannya.
Prospek Kerja
- Instansi Pemerintah
- Lulusan Mikrobiologi dapat bekerja di berbagai Departemen seperti Departemen Pertanian, Departemen Pertambangan dan Perminyakan, Departemen Kesehatan, dll. Selain itu, PTN/S, BATAN, Biofarma, dan Balitsa merupakan tempat yang tepat bagi lulusan Mikrobiologi yang ingin mengambangkan pengatahuannya sebagai pengajar atau peneliti
- Industri
- Lulusan Mikrobiologi banyak dibutuhkan di industri makanan, seperti Indofood, Garuda Food, Walls, Ultrajaya, dll. Biasanya lulusan Mikrobiologi akan bekerja sebagai staff “Quality Control”, “Quality Assurance”, ataupun di bagian “Research and Development”
- Wiraswasta
- Lulusan Mikrobiologi pun dapat mengambangkan beberapa produk makanan yang ada seperti tahu, tempe, keju, yogurt, dll sebagai usaha kecil dan menengah. Selain itu, menjadi pengusaha jamur pun dapat dijadikan sebagai pilihan usaha.
- Konsultan Lingkungan
- Lulusan memiliki pengetahuan tentang pengelolaan limbah dengan bantuan mikroba. Oleh karena itu, lulusan Mikrobiologi mampu bekerja sebagai konsultan yang berbasis lingkungan.
4. REKAYASA KEHUTANAN
Hutan merupakan sumber daya hayati penting bagi Indonesia mengingat
perannya dalam menyediakan berbagai produk hutan, baik kayu maupun
non-kayu, serta jasa lingkungan. Kawasan hutan membentuk lebih dari 70%
luas daratan Indonesia dan mencapai lebih dari 130 juta hektar.
Kelestarian hutan Indonesia saat ini terancam oleh tingginya laju
deforestasi dan degradasi lahan. Pembangunan kehutanan Jawa Barat,
merupakan bagian dari pembangunan nasional. Luas hutan di Jawa Barat
hanya tertinggal 19% dari 21,3%. Diharapkan pada masa yang akan datang,
luasan hutan di Jawa Barat dapat ditingkatkan melalui program-program
rehabilitasi yang telah dan akan direncanakan oleh Pemerintah Provinsi
Jawa Barat. Untuk mendukung program-program tersebut diperlukan sumber
daya manusia, terutama yang berasal dari daerah Jawa Barat salah
satunya melalui pendidikan di Program Studi Rekayasa Biosistem
Kehutanan
Rekayasa Kehutanan (Forestry Engineering) merupakan
interdisiplin ilmu kehutanan (Forestry Science) dan Teknik (Engineering)
yang diaplikasikan dalam perekayasaan berbasis bioproses serta
biosistem untuk menjaga kelestarian hutan,memanipulasi hutan agar
pemanfaatannya berkelanjutan, dan membangun/ mengkonstruksi hutan-hutan
baru. Pendidikan dalam rekayasa kehutanan mengutamakan cara pandang
holistik yang menempatkan hutan sebagai ekosistem yang harus dipelajari
dalam konteks keterkaitannyadengan berbagai aspek lingkungan, ekonomi
dan sosial-masyarakat.
Kompetensi teknis utama rekayasa kehutanan
diarahkan untukmenjaga, memanipulasi dan membangun hutan menggunakan
prisip-prinsip rekayasa untuk mencapai efisiensi energi dan materi yang
optimal serta mengaplikasikan berbagai teknologi yang tersedia untuk
membangun dan mengelola hutan.
Perkuliahan Program Studi Rekayasa
Kehutanan akan dilaksanakan di dua kampus ITB, yaitu di kampus Ganesa
(jl. Ganesa no. 10 Bandung) dan kampus Jatinangor (jl. Winaya Mukti no.
1 Jatinangor).
Prospek Kerja
Kebutuhan tenaga
kerja bidang kehutanan didasarkan pada identifikasi bidang-bidang yang
membutuhkan sumber daya manusia (SDM) bidang kehutanan diantaranya (1)
Industri kehutanan; (2) Pengelolaan hutan pada instansi pemerintah dan
swasta; (3) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi
Non-Pemerintah (Non-Government Organization/NGO); (4) Wiraswasta
kehutanan dan profesi lain.
5. REKAYASA PERTANIAN
Sebagai negara tropis, Indonesia dikaruniai keanekaragaman hayati
yang tinggi serta energi matahari dan curah hujan yang berlimpah
sepanjang tahun. Kondisi alam tropis tersebut memungkinkan pertanian di
Indonesia untuk berproduksi sepanjang tahun dengan komoditas yang
beragam serta menggunakan masukan energi yang lebih rendah (less energy
input) dibandingkan dengan pertanian negara temperata. Tantangan
bangsa Indonesia saat ini adalah mengembangkan sebuah sistem pertanian
yang bertumpu pada kekuatan alam tropis untuk untuk menghasilkan produk
pertanian yang beragam dengan efisiensi energi, materi dan ekonomi
yang tinggi tanpa mencemari lingkungan serta mampu meningkatkan
kesejahteraan petani dan masyarakat secara umum.
Untuk menjawab
tantangan tersebut, ITB melalui Program Studi Sarjana Rekayasa
Pertanian pada Sekolah llmu dan Teknologi Hayati (SITH) berkomitmen
untuk menghasilkan sumber daya manusia yang tangguh serta memiliki
kompetensi teknis unggul untuk mengembangkan sistem pertanian
berkelanjutan (dengan Jawa Barat sebagai model) dalam rangka mencapai
swasembada kebutuhan pokok dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat
(Jawa Barat dan Indonesia umumnya).
Sektor pertanian di Indonesia
membutuhkan sumber daya manusia yang tangguh serta memiliki kompetensi
teknis yang unggul untuk berkontribusi pada pembangunan pertanian
Indonesia. Sumber daya manusia yang di bentuk akan mampu men|awab isu
isu nasional yang terkait dengan teknik produksi biomasa pertanian
yaitu peningkatan produktivitas, pencapaian kualitas, keandalan
praktis, dan keberlanjutan.
Rekayasa Pertanian ITB merupakan
program studi yang dibangun dengan landasan sains hayati yang kuat dan
mengkombinasikan ilmu-ilmu pertanan konvensional dengan;
prinsip-prinsip rekayasa biosistem. Prinsip-prinsip rekayasa biosistem
diaplikasikan untuk membangun dan mengelola sistem pertanian untuk
mencapai efisiensi energi, materi dan ekonomi yang optimal.
Perkuliahan
Program Studi Rekayasa Pertanian akan dilaksanakan di dua kampus ITB,
yaitu di kampus Ganesa (jl. Ganesa no. 10 Bandung) dan kampus
Jatinangor (jl. Winaya Mukti no. 1 Jatinangor).
Prospek Kerja
Kebutuhan
tenaga kerja bidang pertanian didasarkan pada identifikasi bidang
bidang yang memerlukan sumber daya manusia (SDM) bidang pertanian
diantaranya (1) Wiraswasta (petani profesional); (2) Tenaga ahli
pertanian pada lembaga pemerintah; (3) Tenaga ahli pertanian pada
industri pertanian dan perkebunan; (4) Lembaga swadaya masyarakat (LSM)
dan lain lain.
Sumber : Akademik.itb.ac.id