Tampilkan postingan dengan label itb jatinangor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label itb jatinangor. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 Februari 2017

Ketentuan ITB tentang Fakultas yang dapat dipilih dari SMA / MA / SMK Jurusan IPA / IPS / Bahasa

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

 Gambar Pelangi di Indonesia Tenggelam (Doc Pribadi)

KETENTUAN ITB PADA PELAKSANAAN SNMPTN 2017
ITB mengikuti SNMPTN dan SBMPTN untuk menerima mahasiswa baru program sarjana tahun 2017 di semua Fakultas dan Sekolah di ITB. Selain dari pelaksanaan SNMPTN dan SBMPTN tersebut, ITB tidak menerima mahasiswa baru program sarjana melalui jalur seleksi lain.
Untuk tahun akademik 2017/2018, calon-calon mahasiswa yang secara akademik berpotensi tinggi dan akan mendapatkan ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas pada tahun 2017 (tahun ijazah 2017) dapat mengikuti seleksi untuk melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung melalui SNMPTN 2017. Ketentuan umum keikutsertaan pada SNMPTN 2017 dapat diperoleh di laman resmi panitia SNMPTN 2017 (http://snmptn.ac.id/). Calon mahasiswa dapat memilih fakultas/sekolah yang dikelompokkan berdasarkan latar belakang materi belajar calon mahasiswa sebagai berikut:
A.    Calon mahasiswa yang berasal dari SMA/MA IPA dapat memilih fakultas/sekolah berikut :
  • 351031 – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), terdiri atas program studi :
    • Matematika
    • Fisika
    • Astronomi
    • Kimia
  • Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), terdiri atas :
    • 351061 – Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Program Sains, terdiri atas program studi :
      • Biologi
      • Mikrobiologi
    • 351126 – Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Program Rekayasa, terdiri atas program studi :
      • Rekayasa Hayati
      • Rekayasa Pertanian
      • Rekayasa Kehutanan
      • Teknologi Pasca Panen
  • 351053 – Sekolah Farmasi (SF), terdiri atas program studi :
    • Sains dan Teknologi Farmasi
    • Farmasi Klinik dan Komunitas
  • 351015 – Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), terdiri atas program studi :
    • Teknik Geologi
    • Teknik Geodesi dan Geomatika
    • Meteorologi
    • Oseanografi
  • 351023 – Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM), terdiri atas program studi :
    • Teknik Pertambangan
    • Teknik Perminyakan
    • Teknik Geofisika
    • Teknik Metalurgi
  • Fakultas Teknologi Industri (FTI), terdiri atas :
    • 351083 – Fakultas Teknologi Industri Kampus Ganesa, terdiri atas program studi :
      • Teknik Kimia
      • Teknik Fisika
      • Teknik Industri
      • Manajemen Rekayasa Industri
    • 351142 – Fakultas Teknologi Industri Kampus Jatinangor , terdiri atas program studi
      • Teknik Pangan
      • Teknik Bioenergi dan Kemurgi
  • 351075 – Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), terdiri atas program studi :
    • Teknik Elektro
    • Teknik Informatika
    • Teknik Tenaga Listrik
    • Teknik Telekomunikasi
    • Sistem dan Teknologi Informasi
    • Teknik Biomedis
  • 351091 – Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), terdiri atas program studi :
    • Teknik Mesin
    • Aeronotika dan Astronotika
    • Teknik Material
  • Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL), terdiri atas :
    • 351045 – Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Kampus Ganesa, terdiri atas program studi :
      • Teknik Sipil
      • Teknik Lingkungan
      • Teknik Kelautan
    • 351134 – Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Kampus Jatinangor, terdiri atas program studi :
      • Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air
      • Rekayasa Infrastruktur Lingkungan
  • 351104 – Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), terdiri atas program studi :
    • Arsitektur
    • Perencanaan Wilayah dan Kota
B.    Calon mahasiswa yang berasal dari SMA/MA IPA atau SMA/MA IPS dapat memilih :
  • 352025 – Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), terdiri atas program studi :
    • Manajemen
    • Kewirausahaan
C.    Calon mahasiswa yang berasal dari SMA/MA IPA, SMA/MA IPS, SMA/MA BAHASA, atau SMK dapat memilih :
  • 352011 – Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), terdiri atas program studi :
    • Seni Rupa
    • Kria
    • Desain Interior
    • Desain Komunikasi Visual
    • Desain Produk

Sumber : itb.ac.id

Minggu, 11 Mei 2014

Jumat, 31 Januari 2014

Curhatan ibu yang galau anaknya mau masuk PTN




Yeah, this is this is my afternoon story when I go to canteen near Unpad (Padjajaran University). As you know, this afternoon I go to canteen. I ride motorcycle to there. This canteen is one of many favorite canteen in this world. What make this canteen favrite to me? Because the seller is from tegal hehehe. What the connection between tegal and favorite? Because the woman who sell in this canteen always speak javanese to me. This is always done by the same javanese in Pasundan land. Because of that, This canteen make me favoriting this canteen.

And today, i think this is the second times she open the dialogue with me, the buyer hehehe. She begun with her confusing about her child that will enter university world. She confused with her child because her child didn’t join school organization like me :p . It’s like me. She also quite woman. That made she confused. And the other that make her confuse was the child ask to bought ‘detik-detik UAN’. I think this book is best seller every year. Then I ask her, why didn’t you buy ther in tegal? She answer that she don’t know where place to buy that book and so did the child. And she ask me to bought it for the child. And I didn’t believe  I can find it in every market. And I forgot to ask her phone number if sometime i find this book i call her.

And The final what make her confused was because her child want to enter just favorite university in this country. I am not brave to mention its institution here, because it is relative. And then I suggested to try enroll that all universities, and she was afraid if the university tuition fee is so expensive for her. I try to explain her that the tuition fee is depending of her ability. And she was afraid that the enroll is difficult and i explain to try enroll it. Because of that, it make me conscious to be grateful to Allah about The grace that had given for me. Thanks Allah, I always forget You, and I always make mistake. But Your Forgiveness is wide.

This is very great experience I can go to pasundan island here.

Kamis, 06 Juni 2013

Kamis, 04 April 2013

Kata-kata yang berkesan dari Pelantikan Gamais




Dan kata2 yang masih terkenang saat pelantikan anggota gamais,,,
jika ada 1000 orang yang berjuang di jalan Allah, pastikan aku termasuk di dalamnya,,
jika ada 100 orang yang berjuang di jalan Allah, dan pastikan aku juga termasuk di dalamnya,,
jika ada 10 orang yang berjuang di jalan Allah, aku InsyaAllah termasuk di dalamnya,,
jika hanya ada 1 orang yang berjuang di jalan Allah, pastikan itu adalah aku,,
Semoga dimudahkan....

Selasa, 12 Maret 2013

Latar Belakang, akreditasi, kurikulum Bioengineering ITB

Sumber : Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH ITB)



1.1       Body Of Knowledge


Dari segi keilmuannya, rekayasa hayati merupakan bidang interdisiplin yang mencakup: (1) pengetahuan dasar hayati, (2) pengetahuan dasar teknik, dan (3) aplikasi teknologi dalam perekayasaan berbasis sistem hayati. Pengetahuan Dasar Sains dan Teknologi, Matematika, Fisika, Kimia dan Konsep Biologi pada Tingkat Persiapan Bersama (TPB) akan membentuk bangunan keilmuan (Body of Knowledge) yang kuat pada kurikulum Prodi Rekayasa Hayati. Dengan dasar Body of Knowledge tersebut dapat disusun critical-path dari matakuliah-matakuliah pada Strata Sarjana, Magister dan Doktor (Gambar 1).





 


Gambar 1. Critical-path pada Strata Sarjana, Magister dan Doktor



1.2       Tantangan yang Dihadapi




Sampai satu atau dua dekade ke depan, diperkirakan ledakan jumlah penduduk dunia akan terus terjadi. Hal tersebut memicu bertambahnya konsumsi pangan, kesehatan dan energi.  Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam upaya penyediaan pangan, energi, kesehatan dan lingkungan. Tantangan-tantangan tersebut juga merupakan tantangan bagi Prodi Rekayasa Hayati untuk melahirkan dan menyiapkan lulusan-lulusan yang dapat ambil bagian dalam menyelesaikan masalah global tsb terkait dengan pemanfaatan materi hayati. Era kedepan adalah bioekonomi, oleh sebab itu basis hayati dan rekayasa mampu mengarahkan kerah bioekonomi. Selain itu, pengembangan pengetahuan sains dan rekayasa hayati harus terus dilakukan sesuai dengan tuntutan jaman.





Adapun latar belakang secara rinci terkait dengan tantangan tersebut adalah : 

a.       Penyediaan pangan masih merupakan persoalan di dunia. Salah satu persoalannya adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan hasil pertanian yang melimpah menjadi produk-produk makanan yang lebih tahan lama dengan nilai gizi yang tetap bahkan dapat ditingkatkan.

b.       Permasalahan lain adalah bagaimana kita dapat mengambil langkah yang lebih strategis dalam penyediaan pangan - melalui pembangunan industri-industri berbasis rekayasa hayati dengan cara-cara yang lebih ramah lingkungan. Industri-industri berbasis tumbuhan ini dapat meningkatkan produksi pangan, sandang, obat-obatan, dan bahan baku kosmetik.

c.        Di samping itu, pengembangan keilmuan rekayasa hayati dalam menghadapi tantangan dan permasalahan global juga akan menjadi prioritas yang harus dikembangkan sehingga basis penyelesian permasalahan-permasalahan yang akan datang di bidang terkait dengan bidang rekayasa hayati baik keilmuan ataupun aplikasi bisa diselesaikan dengan baik





1.3       Akreditasi atau Standar Kurikulum Acuan




ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology) adalah organisasi yang bertanggung jawab untuk memantau, menilai, dan mensertifikasi kualitas pendidikan di bidang ilmu terapan, komputasi, rekayasa dan teknologi di USA. Dengan adanya Washington Accord, yang saat ini telah disepakati oleh 14 negara, maka ABET juga dipercaya untuk memberikan penilaian akreditasi secara internasional.



1.4       Referensi


Dalam pembuatan kurikulum 2013 terdapat beberapa dokumen maupun web site yang diakses dan digunakan sebagai acuan. Berikut adalah dokumen dan web site yang digunakan sebagai acuan :

  1. Dokumen kurikulum Program Studi Rekayasa Hayati 2008
  2. Dokumen evaluasi kurikulum Program Studi Rekayasa Hayati 2012
  3. Dokumen Keputusan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung Nomor : 11/Sk/I1-Sa/Ot/2012 Tentang Pedoman Kurikulum 2013 2018 Institut Teknologi Bandung
  4. Dokumen pedoman penyusunan kurikulum ITB 2013 - 2018
  5. Lembaga akreditasi internasional ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology). Criteria for Accrediting Engineering Programs, 2012 – 2013.
  6. http://depts.washington.edu/bioe/index.html
  7. http://www.asme.org/
  8. http://www.bioe.psu.edu/students/undergraduateStudentsOverview.html
  9. http://www.ucsd.edu/catalog/curric/BENG-ug.html

Kamis, 21 Februari 2013

Sejarah ITB Jatinangor


Pada tanggal 3 Juli 1920, pemerintah Belanda secara resmi mendirikan Pendidikan Tinggi Teknik pertama di Indonesia yang disebut sebagai Techniche Hoogeschool te Bandung (TH) . TH yang terletak di Jalan Ganesha – Bandung,  pada saat itu hanya memiliki satu fakultas teknik saja yaitu :  de Faculteit van Technische Wetenschap dan hanya mempunyai satu jurusan de afdeeling der Weg en Waterbouw. 


Amphiteather ITB Jatinangor

ITB Jatinangor dari atas

Bendera di Amphitether


Pasang-surut TH telah beberapa kali berganti nama dan pengelola mengikuti dinamika sejarah Bangsa Indonesia, yang beralih di bawah kekuasaan penjajahan Belanda yang kemudian di bawah penjajahan Jepang. Setelah sempat bernaung di bawah payung Universitas Indonesia, pada tanggal 2 Maret 1959 , dua Fakultas, yaitu : Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam secara resmi ditetapkan Pemerintah Indonesia sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB). 
Kini, kampus ITB yang berlokasi di Jl. Ganesha 10 diatas lahan seluas 29 hektar telah memiliki sebanyak 12 Fakultas dan Sekolah dan 1 Sekolah Pasca Sarjana dengan  50 buah program Studi S1. Sebanyak 1200 Dosen dan 1500 karyawan melayani pendidikan bagi para mahasiswa ITB kini telah mencapai angka 23.000.
Kampus Ganesha (on G Campus) dengan kapasitas semestinya hanya 15.000 menjadi terasa sangat padat dan tidak mendukung berbagai kegiatan tri darmanya. Untuk menuju arah tersebut diperlukan fasilitas dan sarana prasarana yang mendukung dan kondusif dengan Perencanaan dan pengembangan fisik dan nonfisik yang terintegrasi secara holistik. Maka diperlukan suatu organisasi khusus yang membuat pedoman arah pengembangan kampus yang sekaligus berfungsi sebagai pengendali terhadap proses pengembangan tersebut agar pembangunan ITB mendatang dapat diarahkan untuk saling terintegrasi dan saling mendukung sesuai dengan visi ITB.
Berdasarkan Keputusan Rektor Institut Teknologi Bandung Nomor 147/SK/K01/2010, pada tanggal 21 April 2010 dibentuklah Direktorat Pengembangan ITB di bawah koordinasi Wakil Rektor bidang Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan sebagai organisasi yang ditugaskan untuk menyelaraskan dan mengkoordinasikan pengembangan Kampus secara fisik maupun non fisik.
Beberapa pengembangan yang sedang dan akan dilakukan berangkat dari arah dan tujuan jangka panjang ITB menuju tercapainya Visi dan Misi ITB yang tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan (RENIP) ITB 2025. Untuk itu perlu ditetapkan fungsi dan peran Kampus ITB masa depan sebagai perwujudan multikampus ITB yang berdaya dan berprestasi pada dinamika tantangan ITB pada masa yang akan datang.
Gagasan mengembangkan ITB multi kampus mendapat kesempatan emas pada tanggal 31 Desember 2010 dengan ditanda-tanganinya perjanjian kerjasama ITB dengan Pemerintah Propinsi Jawa Barat Nomor: 073/02/otdaksm/2010, untuk pengelolaan lahan pendidikan yang terletak di Jatinangor dan di Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.
Kampus ITB Jatinangor dan Tanjungsari sebagai off G Campus pertama ini berada diatas lahan seluas 53 hektar direncanakan untuk pusat pengembangan keunggulan life sciences. Sedangkan off G Campus kedua, yang terletak di daerah Delta Mas , Kabupaten Bekasi direncanakan sebagai pusat pengembangan keunggulan industri-manufaktur.
Pengembangan ITB jatinangor  telah mendapat persetujuan dari 4 Pilar ITB (Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Majelis Guru Besar, Rektor). Pengembangan ini memiliki Keselarasan Program Pengembangan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal pengembangan di bidang Pangan, Kesehatan, Energi, Industri, Water Resources,juga transportasi dan lingkungan.
Pengembangan ITB Jatinangor ini sesuai dengan landasan pengembangan ITB, antara lain:
  • Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (Triple Track Strategy : pro growth, pro job, pro poor)
  • Rencana Kerja Pembangunan Daerah Jawa Barat
  • SK MWA ITB No. 005/2007 tentang Kebijakan Umum Pengembangan ITB 2007-2011.
  • SK SA ITB No. 01/2003 tentang Kebijakan Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni di ITB.
  • Rencana Induk Pengembangan (Renip) ITB 2006-2025
  • SK SA ITB no.21/2008 tentang Agenda Akademik ITB 2008-2013
  • SK SA ITB no.01/2009 tentang ITB Sebagai Universitas Riset
  • SK SA ITB no.46/SK/K01/2008 tentang Norma Pengembangan Multi Kampus ITB
Selain sesuai dengan landasan pengembangan ITB, pengembangan ITB Jatinangor dilatarbelakangi oleh:
  1. Pengembangan Pendidikan Tinggi Indonesia yang merupakan bagian dari rencana pembangunan Pemerintah Republik Indonesia,
  2. Pengembangan Daerah Jawa Barat yang dituangkan dalam Rencana Strategis Pemerintah Daerah Jawa Barat,
Pengembangan Pendidikan Tinggi dan Rencana Strategis ITB untuk mencapai Visi dan Misi ITB.

Sumber : http://jatinangor.itb.ac.id/?page_id=2

Pusat Keamanan Dunia Maya Pertama Indonesia


Tujuan pembangunan Cyber Security Center adalah untuk menangkal beragam kejahatan di dunia maya.


Sumber gambar : http://www.careerencore.com/


Institut Teknologi Bandung mendirikan Cyber Security Center (Pusat Keamanan Dunia Maya) yang pertama untuk Indonesia di lokasi Kampus ITB, Jatinangor, Jawa Barat. Gedung tersebut ditargetkan selesai pada bulan Desember 2013.
Pembangunan Cyber Security Center didukung oleh Pemerintah Korea Selatan melalui Korean International Cooperation Agency (KOICA). Pemerintah Korsel memberi dana hibah bangunan dan isinya, serta pelatihan tenaga ahli senilai Rp55 miliar.
Yusep Rosmansyah, Kepala Cyber Security Center yang juga merupakan salah satu pengajar di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), dalam siaran pers, Selasa (19/2), menyatakan bahwa tujuan pembangunan Cyber Security Center ini adalah untuk menangkal kejahatan di dunia maya seperti pencurian data, penyebaran informasi palsu, dan pembobolan bank.
Menurut Yusep, kerentanan terhadap serangan kejahatan lewat dunia maya di Indonesia masih terjadi. Pada 2012, jaringan internet negara mengalami lebih dari satu juta serangan. Serangan itu berupa pencurian data, pemalsuan data, pengubahan data (misalnya halaman muka situs web), phising, pembocoran data, spionase industri, penyalahgunaan data oleh orang dalam, dan kejahatan lainnya.
"Selain pembangunan Cyber Security Center, Indonesia juga membutuhkan Computer Emergency Response Team (CERT) yang kuat, yang diawaki ratusan sampai ribuan pegawai kompeten purna-waktu, seperti halnya di negara-negara tetangga kita," tambahnya.
Bangunan KOICA-ITB Cyber Security Center akan memiliki tiga lantai, terdiri dari auditorium dan plaza pamer di lantai pertama, laboratorium keamanan cyber dan ruang riset di lantai kedua, serta ruang kegiatan belajar-mengajar di lantai teratas.
"Kami berharap, dengan dimulainya pembangunan gedung ini dimulai pula kesadaran kita semua akan pentingnya keamanan siber, baik bagi data pribadi kita maupun bagi negara tercinta ini," ujar Yusep.
(Gloria Samantha)
Sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/02/pusat-keamanan-dunia-maya-pertama-indonesia