Peminat Ujian tertulis tahun 2011 : 1773
1. TEKNIK KIMIA:
Teknik Kimia merupakan program studi yang mempelajari teknologi perancangan pabrik. Pabrik yang dirancang dapat berupa pabrik kimia, bioproses, makanan, dan masih banyak yang lainnya. Hampir seluruh pabrik yang ada di dunia dirancang oleh sarjana Teknik Kimia. Perancangan pabrik yang dimaksud disini adalah merancang proses-proses yang terjadi dalam pabrik, seperti perancangan reaksi dalam reaktor untuk menghasilkan produk yang diharapkan, sistem penggunaan sumber daya yang ada di pabrik, pengendalian proses, dan lain sebagainya.
Bukan hanya perancangan pabrik, di sini teman-teman juga akan mempelajari bagaimana membuat proses kimia atau biologis yang terjadi baik dalam pabrik maupun luar pabrik menjadi lebih cepat dan efisien agar sesuai dengan yang diharapkan. Contoh sederhana yang sering ditemui dalam kehidupan kita sehari-hari adalah proses fermentasi, seperti pembuatan yoghurt, roti, keju, kecap dan lainnya. Contoh lainnya adalah pemurnian minyak bumi dan gas alam, proses produksi bensin, solar, biofuel.
Mulai tahun 2003, program studi Teknik Kimia membuka jalur studi baru, sehingga menjadikan program studi Teknik Kimia terdiri atas tiga jalur studi baru, yaitu TKU (Teknologi Kimia Umum), BP (Bioproses), dan TP (Teknologi Pangan). Program studi Teknik Kimia membutuhkan kemampuan dasar berupa pengetahuan fisika, kimia, matematika dan biologi (khusus untuk jalur studi bioproses dan teknologi pangan).
Saat ini, kebutuhan dunia akan industri akan terus meningkat, sehingga kemampuan seorang sarjana Teknik Kimia untuk menangani masalah industri sangatlah luas. Adanya isu industrialisasi yang bersih membuat tantangan baru bagi seorang sarjana Teknik Kimia, tetapi hal itu justru makin memperluas cakupan bidang Teknik Kimia karena pada program studi Teknik Kimia juga dipelajari materi tentang mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Seorang sarjana Teknik Kimia pada prakteknya akan diminta untuk merancang proses pabrik yang baru ataupun memperbaiki proses yang telah ada. Pada awalnya, sarjana Teknik Kimia memulai pekerjaan dengan perancangan neraca massa yang terjadi dalam proses suatu pabrik. Pada tahap ini, dapat dicari kapasitas produksi, berapa bahan baku yang dibutuhkan, hingga akhirnya berapa jumlah produksi barang yang dihasilkan. Dalam perancangan proses industri, sudah tentu harus diperhatikan faktor-faktor lainnya, seperti keandalan proses produksi, apakah terlalu mahal atau sudah cukup murah, juga faktor keamanan pabrik, agar tidak terjadi kecelakaan dalam pabrik, seperti ledakan dan sebagainya. Pada tahap selanjutnya, dilakukan perancangan (bio)reaktor, perancangan sistem perpipaan, penentuan sistem penggunaan sumber daya dan pengendalian proses. Jika proses produksi menghasilkan limbah, seorang sarjana Teknik Kimia harus merancang sistem pengolahan limbah agar tidak merugikan lingkungan. Selain itu, seorang sarjana Teknik Kimia kuga dapat ditugaskan untuk melakukan peningkatan kapasitas produksi pabrik, misalnya dari 500 ton/tahun menjadi 1000 ton/tahun.
Prospek Kerja
Seorang alumni Teknik Kimia dapat memiliki prospek kerja yang cukup luas, seperti pada industri atau bidang sebagai berikut :
- Industri Proses Kimia (misal Industri pupuk, pengolahan minyak bumi, kertas, polimer, gas, logam, makanan, obat-obatan, dll)
- Pabrik Pengelolaan Proses Kimia
- Jasa Rekayasa (Perancangan proses kimia, pengadaan peralatan pabrik, pengadaan bahan konstruksi, pembangunan pabrik kimia)
- Instansi Pemerintah
- Instansi Pendidikan
- Instansi / lembaga penelitian
- Bank
- Wirausaha
2. TEKNIK FISIKA:
Teknik Fisika (TF) dikenal sebagai program studi yang mempelajari banyak hal yang berkaitan dengan aspek fisika dan teknologi. Dengan begitu, keilmuan yang diberikan di sini akan membuat teman-teman memiliki kemampuan untuk memandang persoalan teknik dengan pandangan yang luas dilihat dari berbagai aspek kefisikaannya. Oleh karenanya, tidak mengherankan jika dilihat banyak pelajaran di Teknik Fisika yang sebenarnya mirip atau sama dengan program studi lain seperti program studi Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Kimia, dan Teknik Material.
Dalam dunia industri seorang lulusan TF mempunyai kemampuan menjadi ”jembatan” bidang-bidang teknik yang lain. Dasar-dasar keilmuan TF yang lebih luas membuat teman-teman akan bisa menganalisa masalah yang melibatkan beberapa bidang teknik. Hal inilah yang merupakan salah satu keunggulan lulusan TF, jika nantinya teman-teman setelah kuliah memilih untuk berkecimpung dalam bidang industri yang kompleks.
Namun, bukan berarti seorang lulusan TF tidak memiliki keahlian spesifik. Bila orang berbicara tentang instrumentasi dan kontrol, maka lulusan TF lah yang pertama kali disebut. Bila orang membahas bidang akustik maka yang akan menjadi sorotan adalah lulusan TF. Tata cahaya atau lighting juga dikuasai oleh lulusan TF. Begitu pula dengan teknologi pendinginan ruangan (air conditioning) lulusan TF adalah iconnya.
Memang bidang Teknik Fisika sangat luas tetapi pada tingkat akhir perkuliahan, teman-teman akan dapat memilih bidang yang lebih diminati. Misalnya, apabila teman-teman menyukai musik dan tertarik untuk membuat tempat konser musik yang mempunyai sistem akustik yang baik (kenyamanan akustik) maka hal ini bisa dipelajari dengan lebih mendetail pada tingkat akhir.
Selain kenyamanan akustik, apabila teman-teman tertarik untuk mempelajari kenyamanan yang lain dari suatu bangunan maka hal tersebut dapat dipelajari dengan memperhatikan sisi tata udara ruangan (kenyamanan termal) serta pencahayaan atau lighting (kenyamanan visual) dari bangunan tersebut.
Apabila teman-teman tertarik untuk mempelajari permasalahan sistem instrumentasi dan kontrol di bidang industri proses seperti industri perminyakan dan gas serta industri pupuk, maka hal ini dapat dipelajari dengan lebih mendetail di tingkat akhir. Dan masih banyak bidang-bidang menarik lainnya yang bisa dipelajari di tingkat akhir, seperti optik dan laser, material dan komputasi material, ultrasonik, medik, pencitraan, dan teknologi sel surya.
Seorang Teknik Fisikawan memiliki ciri khas pengetahuan matematika, ilmu sains dan dasar rekayasa yang kuat, yang dengannya dapat melakukan analisa, perancangan dan rekayasa. Pengetahuan matematika yang dimaksud adalah sebagai alat, yang meliputi kalkulus dan matematika rekayasa, probabilitas dan statistik, dan metoda numerik. Sedangkan ilmu sains adalah dasar sains yang meliputi fisika, kimia dan ‘biologi’, serta sains rekayasa yang meliputi elektromagnetik, fisika modern dan kuantum, termodinamika, konversi energi, rangkaian elektrik dan elektronika, fenomena gelombang, fenomena transport, dan fisika material. Pengetahuan ilmu sains yang luas ini menjadi bekal untuk mengenali berbagai fase gejala fisika dari berbagai sistem rekayasa.
Prospek Kerja
Prospek bidang kerja bagi para lulusan atau sarjana Teknik Fisika antara lain sebagai insinyur profesional dalam bidang instrumentasi, bidang tata udara, tata cahaya dan suara, bidang rekayasa sistem dan teknologi informasi dan sebagainya di industri proses, konsultan / kontraktor, perusahaan – perusahaan rekayasa (engineering companies), di dalam negeri maupun di luar negeri. Selain itu juga lulusan Teknik Fisika dapat bekerja sebagai dosen di perguruan tinggi, peneliti dan birokrat pada lembaga-lembaga pemerintah. Dewasa ini juga banyak lulusan Teknik
Fisika yang menjadi wirausaha khususnya dalam bidang kerekayasaan. Beberapa perusahaan yang dapat disebutkan antara lain:
- Perusahaan vendor seperti Honeywell dan Yokogawa.
- Perusahaan industri proses, seperti : MEDCO, TOTAL oil and gas, BADAK, Industri pupuk ( PT. PUSRI, PT. Pupuk Kujang, PT. Pupuk Kaltim), PT Pertamina, Indonesia Power, Krakatau Steel
- Perusahaan Kerekayasaan, seperti : PT Rekayasa Industri, Tripatra, INKA
- Perusahaan-perusahaan lainnya, seperti : Astra, Telkom, PLN.
3. MANAGEMEN REKAYASA INDUSTRI (MRI)
Manajemen Rekayasa Industri (MRI) adalah sub-keilmuan yang mengkombinasikan ilmu rekayasa (engineering) dengan keahlian manajemen untuk memimpin suatu tim yang berisi para ekspert dalam mengerjakan persoalan-persoalan pembaharuan sistem-sistem dalam suatu ssstem dan organisasi.
Seorang engineer kini tidak lagi menjalankan perannya sebagai seorang traditional engineer yang hanya berkutat dibidang teknis namun juga merangkap sebagai project managers, technical salespeople & lead system engineers yang melibatkan proses pendefinisian, perancangan, perintegrasian, pemasaran, dan pengujian kompleks sistem informasi teknologi-sentris.
Dibutuhkan sebuah keahlian khusus agar penemuan (Invention) tersebut sesuai kebutuhan, dapat diserap pasar dan dikomersialisasikan (Innovation). Hal tersebut tidaklah mudah. Dibutuhkan kecakapan ilmu multidimensi di bidang engineering, finance, public policy research, management, dll. yang mumpuni dan terintegrasi.
4. TEKNIK INDUSTRI:
Jika teman-teman melihat sebuah jembatan atau gedung bertingkat maka teman-teman akan membayangkan Teknik Sipil. Lalu, jika teman-teman melihat pesawat terbang maka teman-teman akan mengaitkannya dengan Teknik Penerbangan atau Teknik Mesin. Kemudian, jika teman-teman melihat pembangkit listrik, mungkin dengan sendirinya akan dikaitkan dengan Teknik Elektro. Kalau begitu produk atau obyek apa yang dikaitkan dengan Teknik Industri ? Tampaknya sulit ya ? Oleh sebab itu di ITB, Teknik Industri sering disebut program studi yang tidak jelas, kenapa? Pertama, karena apa yang dihasilkan tidak dengan mudah dapat dibayangkan oleh orang. Kedua, karena semuanya dipelajari. Di TI teman-teman akan belajar membubut dan mengelas bersama teman-teman dari Teknik Mesin, belajar membuat rangkaian elektronik yang merupakan bidangnya Teknik Elektro, bahkan membuat program dan basis data yang merupakan bidang kajian Teknik Informatika. Wah banyak sekali bukan? Namun bukan berarti ilmu Teknik Industri tidak jelas, karena dalam teknik industri yang dipelajari adalah pengetahuan, pendekatan, pola pikir, prinsip-prinsip dan ketrampilan yang tetap berakar pada keilmuan teknik yaitu proses perancangan (design). Namun obyek yang dirancang bukan sesuatu yang konkret seperti jembatan, gedung, pesawat terbang, atau yang lain, melainkan apa yang disebut sebagai sistem terintegrasi yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi dan informasi.
Hal yang menjadi perhatian dalam merancang sistem integral ini adalah bagaimana kita mampu mengoptimalkan kinerja, dengan jargon yang sangat terkenal yaitu EFEKTIVITAS, EFISIENSI, dan PRODUKTIVITAS. Kita analogikan, sebuah pabrik yang beroperasi dan ternyata masih banyak sumber daya (orang, mesin, bahan baku) yang mengangggur, dengan ilmu-ilmu yang didapatkan di TI, maka seorang sarjana TI akan mampu merumuskan solusi agar kapasitas produksi tersebut bisa ditambah, bagaimana pekerjanya dapat bekerja dengan lebih nyaman dan baik, bagaimana produktivitas dapat ditingkatkan, dsb.
Namun yang disebut sebagai sistem integral bukan hanya pabrik. Bank, rumah sakit, dsb juga merupakan sistem integral. Banyak ya ? Jadi yang dimaksud dengan industri dalam TI bukan hanya pabrik. Tapi bisa dilihat kan, semua sistem tersebut memiliki kesamaan. Dalam beroperasi semuanya selalu mengedepankan penghematan biaya, memuaskan pelanggan, dll yang pada dasarnya adalah berbicara mengenai efektivitas, efisiensi dan produktivitas. Oleh sebab itu TI juga belajar ilmu-ilmu manajemen dan ilmu sosial, seperti manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen SDM, ekonomi, akuntansi biaya, dan psikologi industri. Ilmu-ilmu ini diperlukan dalam rangka melakukan perancangan sistem integral. Mengapa ? Jangan lupa, salah satu elemen dalam sistem integral bahkan menjadi elemen utama adalah MANUSIA. Membuat pabrik, bank, rumah sakit, dsb. Menjadi lebih efisien dan produktif adalah persoalan bagaimana mengelola manusia ini. Pengetahuan yang penting bagi TI ini bahkan menjadi nilai tambah tersendiri bagi sarjana TI. Karena keilmuan TI mampu menjembatani antara aspek teknis dengan aspek manusia, keuangan, organisasi, dsb. Hal ini didukung dengan cara pengajaran yang mengajak teman-teman untuk berpikir kritis dengan contoh-contoh konkret yang up to date serta proyek-proyek perancangan yang dikerjakan berkelompok.Contohnya bagaimana merancang tata letak pabrik; bagaimana mengembangkan aplikasi sistem informasi untuk perusahaan; bagaimana membuat proposal bisnis; bagaimana mengelola organisasi dengan berbagai permasalahannya, dsb.
Prospek Kerja
Seorang alumni Teknik Industri memiliki prospek kerja yang sangat luas, beberapa diantaranya adalah:
- Bidang produksi/ operasi dan penjaminan mutu
- Lulusan TI sangat dibutuhkan khususnya untuk menangani perencanaan dan pengendalian produksi, pengendalian kualitas, pengembangan sistem manajemen kualitas. Hampir semua perusahaan membutuhkan ini, khususnya perusahaan manufaktur seperti Toyota Astra Motor, PT Rekayasa Industri, PT Krakatau Steel, dll.
- Bidang sistem informasi
- Posisi yang biasanya diduduki lulusan TI misalnya staf IT, staf dalam pemasangan sistem informasi, bahkan banyak alumni yang membuka usaha di bidang software house. Perusahaan yang membutuhkan lulusan TI misalnya: SAP Indonesia, Oracle Telekomsel, Pertamina, P&G, dll.
- Bidang pemasaran
- Beberapa posisi yang biasanya ditempati oleh lulusan TI misalnya market research, technical sales, dll. Misalnya di perusahaan P&G, Unilever, Nestle, Astra, dll.
- Bidang logistik
- Perencanaan dan pengelolaan sistem distribusi merupakan bidang yang mulai banyak dimasuki oleh lulusan TI seperti di P&G, PT Semen Gresik, dll.
- Bidang manajemen sumber daya manusia
- Pengelolaan sumber daya manusia mulai dari masalah rekruitmen, pengembangan sistem penggajian dan manajemen personalia termasuk pengembangan SDM dalam pelatihan. Alumni TI yang bekerja di bidang ini misalnya di PT Semen Padang, P&G, dll.
- Bidang keuangan (bank dan asuransi)
- Misalnya BNI, Bank Mandiri, Bank Niaga, dsb.
- Bidang konsultasi manajemen
- Misalnya Boston Consulting Group, Accenture, Nielsen Company, dsb.
5. TEKNIK PANGAN (foodtech)
Teknik pangan adalah salah satu bidang ilmu multidisiplin dari fisika terapan yang dikombinasikan dengan fisika murni, mikrobiologi, dan ilmu keteknikan untuk pangan dan industri terkait.
Teknik pangan meliputi aplikasi dari teknik pertanian dan teknik kimia untuk bahan pangan, namun tidak dibatasi hanya untuk dua hal tersebut. Teknik pangan juga termasuk pengetahuan tentang produksi berprinsip cost-effective dan komersialisasi produk pangan dan jasa terkait.
mas, mau tanya, kalau masuk ITB FTI jalur undangan kira-kira rata-rata nilai rapornya harus berapa ya?
BalasHapuskalau masalah jalur undangan saya kurang tahu dik.......
BalasHapusKak, mau tanya, prospek MRI itu apa aja? :)
BalasHapuscoba baca ini http://www.mri.itb.ac.id/5.html
BalasHapuskalau teknik pangan itu jurusan baru yaa? program peminatan?
BalasHapusiya jurusan baru,,,, kalau masalah peminatan belum tahu ya kalau disini ga ada http://usm.itb.ac.id/snmptn-8.htm mungkin belum update atau gmana
BalasHapusKak memang benar ya kalau mau pilih ITB di snmptn harus punya setidaknya satu piagam lomba tingkat kota? Soalnya saya mau buat FTI-ITB jadi pilihan pertama saya di snmptn tahun ini kak, tapi saya tidak punya piagam, hanya satu sertifikat dan itu juga hanya sebagai peserta bukan pemenangnya kak. Jadi menurut kakak, masih ada peluang nggak saya bisa lulus? Mohon bantuannya ya kak.
BalasHapusdiusahakan punya, tp kalau ga punya dicoba aja
BalasHapusKalau punya sertifikat Lomba Ekonomi sebagai peserta tapi tingkat nasional gimana kak ??
BalasHapusbisa berpengaruh ga buat saya yang mau daftar FTI taun depan hususnya TI yang ada managerial nga
bisa aja,,,,,,,
BalasHapusAnak smk bisa masuk?
BalasHapusbisa masuk tp lewat SBMPTN, kalau raport ga bisa
BalasHapusKang, saya peminat t.penerbangan, alhamdulillah saya prnh lomba dan dpt sertifikat tpi sertifikat desain seni tingkat nasional dan itu cuma jadi participant, tidak juara. Berpengaruh ga ya kang kalau sertifikat nya ga nyambung sam FTMD?
BalasHapusTeknik Pangan tuh pecahan dari Teknik Kimia juga Teknik Bioenergi dan Kemurgi. Untuk tahun pertama Teknik Pangan dan Teknik Kemurgi dan Bioenergi di ITB Ganesha untuk tahun 2 - 4 di ITB Jatinagor.
BalasHapusTeknik Pangan tuh pecahan dari Teknik Kimia juga Teknik Bioenergi dan Kemurgi. Untuk tahun pertama Teknik Pangan dan Teknik Kemurgi dan Bioenergi di ITB Ganesha untuk tahun 2 - 4 di ITB Jatinagor.
BalasHapusMau tanya nih, teknik pangan ITb bisa ekstensi ga ya ?
BalasHapusAlumni teknik pangan ada yang udah kerja kak? Kalau sudah kerja dimana?
BalasHapusAlumni teknik pangan ada yang udah kerja kak? Kalau sudah kerja dimana?
BalasHapusRevaldi : Sepertinya kalau beda jauh agak susah, kecuali MAFIKI itu hampir semua teknik bisa
BalasHapusJoshua : Belum sepertinya
Wida : Hubungi langsung fakultasnya, saya kurang tahu program ektensi
Upik : Belum ada dek, kemungkinan masuk2 ke kerja yang berhubungan dgn makanan2 ringan
Kak kalo lulusan MRI kerjanya susah ga? Terus kalo ada lowongan kerja buat teknik industri,anak mri bisa daftar ga? Krn kan mri dan teknik industri ga beda jauh
BalasHapusKak kalo lulusan MRI kerjanya susah ga? Terus kalo ada lowongan kerja buat teknik industri,anak mri bisa daftar ga? Krn kan mri dan teknik industri ga beda jauh
BalasHapusDwi : InsyaAllah semua gampang kalau usaha :D
BalasHapusMas klo boleh, minta penjelasan lebih lanjut mengenai mri dan teknik industri mas, saya agak kurang paham
BalasHapus