Tampilkan postingan dengan label cerita motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita motivasi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 31 Januari 2014

Curhatan ibu yang galau anaknya mau masuk PTN




Yeah, this is this is my afternoon story when I go to canteen near Unpad (Padjajaran University). As you know, this afternoon I go to canteen. I ride motorcycle to there. This canteen is one of many favorite canteen in this world. What make this canteen favrite to me? Because the seller is from tegal hehehe. What the connection between tegal and favorite? Because the woman who sell in this canteen always speak javanese to me. This is always done by the same javanese in Pasundan land. Because of that, This canteen make me favoriting this canteen.

And today, i think this is the second times she open the dialogue with me, the buyer hehehe. She begun with her confusing about her child that will enter university world. She confused with her child because her child didn’t join school organization like me :p . It’s like me. She also quite woman. That made she confused. And the other that make her confuse was the child ask to bought ‘detik-detik UAN’. I think this book is best seller every year. Then I ask her, why didn’t you buy ther in tegal? She answer that she don’t know where place to buy that book and so did the child. And she ask me to bought it for the child. And I didn’t believe  I can find it in every market. And I forgot to ask her phone number if sometime i find this book i call her.

And The final what make her confused was because her child want to enter just favorite university in this country. I am not brave to mention its institution here, because it is relative. And then I suggested to try enroll that all universities, and she was afraid if the university tuition fee is so expensive for her. I try to explain her that the tuition fee is depending of her ability. And she was afraid that the enroll is difficult and i explain to try enroll it. Because of that, it make me conscious to be grateful to Allah about The grace that had given for me. Thanks Allah, I always forget You, and I always make mistake. But Your Forgiveness is wide.

This is very great experience I can go to pasundan island here.

Jumat, 01 November 2013

Sabtu, 24 Agustus 2013

Dongeng Quote "InsyaAllah Pasti Bisa"



Hey Blog, pengen curhat boleh?
Boleh lah ya, daripada disimpen dalam hati terus.


Dulu pas waktu sekolah di MAN 3, ada suatu waktu saat  rasanya tertekan banget. Ranking ga pernah, sekolahnya cuma 'Madrasah', terus anak pondokan lagi. Tiap subuh dan malem bacaannya kitab dengan huruf arab mulu.

Dalam keadaan seperti itu, pengen sekali dapet 5 kampus terbaik di negeri ini dan dapet beasiswa pula. Mana ga tertekan, 'wong biasa' punya mimpi sebesar itu. Selain itu, aku sebenernya pengen les juga di Bimbel tp apa daya beli buku aja susahnya minta ampun. Aku urungkan deh niat yang muluk2 tersebut.

Karena tertekan itu, langsung aja aku pasrahkan kepada Allah semua mimpiku itu. Karena sudah pasrah, setiap hari aku nulis kelima kampusku tersebut di dalam buku tulisku. Terutama quote InsyaAllah Pasti Bisa. Quote itu ku buat dalam keadaanku saat itu. Penuh ketakutan karena dengan kemampuan seperti itu mana mungkin bisa mengejar minta 'double' itu.

Tiap hari aku sempatin terus nulis nama-nama kampus tersebut, tidak peduli beberapa kali tapi biarlah Allah saja yang melihatnya. Malu juga saat itu kalau sampai ketahuan temen nulis nama 5 kampus tersebut. Pernah aku tulis besar-besar di buku, tapi dengan orientasi arah penulisan yang berbeda agar hanya aku dan Allah yang tahu. hehe. Misal kayak kampus 'ui' aku tulis jadi 'in'. Ga tau juga sampai kepikiran membuat tulisan kebalik kayak gitu.

Sesudah pasrah ya berusaha lah, sadar diri kalau sudah tahu bahwa banyak kekurangan. Dengan 'senjata' yang ada, karena uang pas-pasan. Mulailah aku belajar mandiri, belajarnya niru2 cara belajar bimbel. Ngerjain soal mulu sampai muntah deh, tapi ga muntah beneran. hehe. Sebenernya ga perlu sih bimbel, bimbel itu intinya memaksa kita untuk belajar. Kalau kita bisa memaksa diri kita sendiri untuk belajar, kenapa tidak?

'Senjata' itu adalah buku-buku bekas 'warisan' kakak. Bukunya terbitan 2002-2005an, padahal pas tahun itu tahun 2009. Buku itu adalah ilmu, jadi sampai kapanpun insyaAllah masih relevan buat belajar. hehe. Dengan senjata seadanya itu, mulailah mengasah 'gergaji' untuk memotong 'kayu' SNMPTN. hehe. Seperti Quote yang ada, 90% waktu yang ada digunakan untuk mengasah gergaji sedangkan sisanya yang 10% untuk menebang pohonnya.

Tidak lupa juga minta restu orang tua juga, restu mereka restu Allah juga kan. Anak MAN 3 pasti tahulah. Mungkin senjata lain yang ga semua orang bisa memperolehnya yaitu barokah doa Abah pondok. Ini yang hanya sedikit orang yang bisa dapet, hehe. Pernah dulu sama abah Pondok diingetin kalau mimpiku terlalu ketinggian untuk dapat masuk kampus favorit di Indonesia.

"Bah, kulo badhe tes ITB teng surabaya benjeng. Kula nyuwon barokahe dungo Panjenengan."
Abah meresponnya masih biasa-biasa. Seperti kata "Silahkan".

Tapi untuk yang kedua kalinya,
"Bah, kulo badhe tes UI teng surabaya benjeng. Kula nyuwon barokahe dungo Panjenengan."
"Pilihanmu kok antep-antep to Zal." Inti dari responnya kayak ga ngizinin banget pokoknya. Ekspresi wajah Beliau ga seterang sebelumnya. Hehe.

Sadar diri, Zal. hehe. Lebih baik ga sadar diri kalau masalah impian, kalau yang lain bolehlah untuk sadar diri. Hehe.

Dan akhirnya, sebelum bertarung untuk SNMPTN yang dinanti-nanti sudah masuk duluan ke kampus ini. Dulu tuh aku merasa ga siap bangetlah untuk ujian mandiri kampus. Aku merasa siap untuk SNMPTN nanti. Tapi sudah rezekinya sepertinya para penonton. SNMPTN yang dinanti-nanti akhirnya ga diambil. Ah, aku membuang kesempatan untuk merasakan SNMPTN sekali dalam seumur hidup. Hehe, Alhamdulillah.

Hey Blog, jangan tidur. Ini sudah selesai ceritanya. Maafin deh kalau ada salah kata karena saya juga manusia bukan manusia super, kalau ada manfaatnya ambillah karena itu titipan dari Allah.

*Sebenernya tulisan ini untuk menyemangati diri sendiri untuk menggapai mimpi yang berikutnya*

25 Agustus 2013
Road to #hTai 
Sisok wes awet kuliahe, #BaruSadar

Sabtu, 18 Mei 2013

Sederhana bukan..??





Ada sebutir padi. Hanya sebutir. Ia tergeletak sendirian dilantai, digudang penyimpanan. Sebutir padi itu jatuh saat karung2 ditumpuk... Lantas terkena sepakan kuli2 angkut yg beranjak pulang sore hari. Tertendang kesana-kemari, terlempar,dan akhirnya terpelanting keluar melalui sela2 bawah daun pintu. 
Seorang yg bertugas mengepel lantai malam gudang menjelang maghrib itu, selesai mengerjakan tugas ia menangkupkan ember kering persis diatasnya. Sempurna sudah melindungi butir padi itu dari apapun. Atap gudang penyimpanan itu juga kokoh dan rapi, tidak pernah tampias meski setetes air sepuluh tahun terakhir..

Malam itu hujan turun deras.. dan apa yg terjadi? sebutir padi itu tetap utuh kering meski berada diluar dengan gemuruh petir dan hujan yg menyatu dengan tanah. Sederhana bukan.. 

Kering atau basah nasib sebutir padi itu sudah ditentukan. Tidak peduli seberapa kokoh atap gudang menahan badai. Tidak peduli seberapa baik ember plastik melindunginya. Tidak peduli seberapa deras air hujan mengguyurnya. 

Kalau malam itu ditentukan basah, makma basahlah ia. Kalau malam itu ditentukan kering, maka keringlah ia. 
Begitulah TAQDIR..

Robek tidaknya sehelai daun dihutan paling tersembunyi semua sudah ditentukan. Menguap atau menetesnya bulir embun yg menggelayut di bunga angrek di dahan paling tinggi, hutan paling jauuh..semua sudah ditentukan.
Sudah "direncanakan".

Nah, kalau urusan sekecil itu saja sudah diperhitungkan. Bagaimana mungkin urusan manusia yg lebuh besar luput dari skenarioNya. 
Bagi binatang, tumbuhan, tanah, bumi, air, hujan..
kehidupan adalah sebab akibat. Mereka hanya menjalani hukum alam yg sudah ditentukan. 

Kalau Tuhan menginginkannya TERJADI, maka kejadian itu PASTI terjadi, meski seluruh isi langit bumi bersekutu mengagalkannya.

Sebaliknya kalau Tuhan tidak menghendaki, maka sebuah kejaidan sekecil apapun itu tidak akan pernah terjadi, meski seluruh isi langit-bumi bersekutu melaksanakannya. 

Maka yg seharusnya dilakukan oleh makhluk berakal seperti kita, adalah berdo'a,berusaha dan bersyukur. Selalu berprasangka baik, berpikir positif. 'Berharap sedikit, memberi banyak'

Maka niscaya, kita akan siap menerima segala bentuk ketentuan dan keadilan Tuhan.
Insya Allah.. :)

Cukup Sederhana bukan ^_^

Selasa, 18 September 2012

Buktikan bahwa ITB bukan sekedar mimpi


Semoga mimpimu yang indah itu akan bersinar seterang pelangi.
Sebuah pelangi yang timbul di pancaran air Indonesia tenggelam.

“Subhanallah, aku masuk ITB...” Ingin sekali aku menangis bahagia ketika ada pengumuman masuk itb dan diterima. Seneng banget tuh rasanya.

Awalnya sih rencananya ikut seleksi masuk ITB itu ‘hanya’ sekedar iseng. Yaudahlah ya, dicoba aja dulu. Kalau keterima alhamdulillah sudah rezeki. Kalau tidak, ya memang belum rezekinya. Apalagi aku juga melamar beasiswa. Ampuh banget tuh kalau coba-coba berhadiah dua. Bisa masuk itb sekaligus dapet beasiswa. Aku daftarnya dulu beasiswa ITB untuk semua. Eh malah dialihkan ke beasiswa bidik misi.

Dulu sebenarnya ngebet banget loh mau ngejar bidik misi. Tapi....................................................... karena selama saya madrasah aliyah, ga pernah tuh dapet peringkat sepuluh besar. terpaksa deh menangis sendu merelakan untuk tidak jadi daftar bidik misi. Administrasi aja sudah gak lolos. Tapi namanya juga rezeki dan sudah ditakdirin Allah, walaupun jalannya lewat daftar beasiswa itb untuk semua toh ‘dibuang’ kembali ke beasiswa bidik misi. Subhanallah........

Intinya : kalau sudah rezeki tidak bakal kemana. Percaya deh sama Allah SWT.

Kata-kata yang selalu ku kenang yaitu, “jika memang itu takdirku, penuhilah”. Cobalah untuk mengejarnya kawan. Mengejar dengan sekuat tenaga. Tanpa sekuat tenaga, ‘tiket’ itu bakalan di dapat oleh yang lain. Bukan dirimu. Berusahalah sepenuh jiwa, bukan setengah-setengah.

Sebenarnya gak kepikiran dapet beasiswa bidik misi, soalnya sudah menyerah terlebih dahulu karena memang terkadang kita harus realistis pada kemampuan kita. Dan kesempatan itu datang malah lewat beasiswa ITB untuk semua. Jadi mau tidak mau harus kerja keras dengan peluang yang ada, yakni beasiswa itb untuk semua dan ‘sedikit’ melupakan beasiswa bidik misi.

Persiapannya tidak semudah membalik tangan loh kalau masuk kampus-kampus besar. harus ekstra keras usahanya. itb termasuk di dalamnya. Tidak semudah membalik tangan. Ya, kalau kamu punya otak jenius ya usaha biasa-biasa aja ya bisa saja masuk itb, tapi ga jamin deh masuk itb. Karena Tuhan itu maha adil, walaupun ga pinter-pinter amat, bisa kok masuk itb.

Allah Tidak akan menyia-nyiakan usaha makhluknya. Walaupun kamu hanya usaha sekecil apapun. Yakinlah bahwa Allah akan memberi kemudahan bagi yang bekerja keras.

Allah tuh lebih suka sama orang yang biasa-biasa aja ataupun kurang pandai namun kerja keras daripada orang jenius namun kerjanya ga sungguh-sungguh. Jika kamu merasa kemampuanmu pas-pasan, maka jalanmu hanya satu. KERJA KERAS dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Aku sejak pertengahan kelas dua sudah mulai belajar soal-soal snmptn. Wuh, sulitnya minta ampun tuh. Padahal baru belajar pelajaran kelas satu, namun aku memaksa diri ini, tubuh ini untuk mulai melangkah. Hanya bermodal pelajaran kelas satu doang mengerjakan soal snmptn. Yahhhhh...

Aku mulai belajar satu soal setiap hari. Bisanya Cuma mengerjakan satu soal ya gak perlu dipaksain untuk mengerjakan sepuluh soal seharinya. Aku menarget setiap hari aku harus bisa mengerjakan satu soal dan harus bener. Tidak lebih. Ini awal aku mulai mencintai pelajaran, biasanya sih bosen banget belajar. Awal melangkah untuk menyukai sesuatu yang dibenci.

Seminggu berlalu, alhamdulillah mulai naik dua sola per hari yang harus bener.

Satu bulan berlalu, lima soal harus bisa mengerjakan dan bener setiap harinya...... Subhanallah..... ga nyangka banget di sela-sela padatnya kegiatan di pondok karena aku memang sedang nyantri dan bacaan setiap harinya kitab kuning,bisa mengerjakan lima soal setiap hari. Inilah kekuatan istikomah, istikomah itu lebih utama daripada mengerjakan soal banyak-banyak namun ga istikomah. Dengan istikomah ini, aku ga perlu tuh menghafal rumus-rumus matematika yang cacig-cacing, rumus asam-basa ataupun rumus fisika semacam gerak lurus dipercepat kek, diperlambat kek.

Dan tiga bulan kemudian, aku bisa menarget setiap hari bisa mengerjakan sepuluh soal campuran pelajaran biologi, kimia, fisika, dan matematika. Terkadang banyak kimianya, terkadang ga ngerjain fisika, tapi yang penting aku harus mengerjakan sepuluh soal dan menjawabnya dengan benar.

Selain itu kamu juga bisa belajar soal-soal stan, nyambi buat mengasah logika kita. Karena dengan logika aku biasanya bisa mengenalogikan rumus-rumus agar mudah di hafal. Hehe... terkadang kita juga harus menghafal rumus juga.

Kan ada suara-suara katanya snmptn dihapus atau bahkan diperkecil kuotanya. Jangan takut!!!!!!!!!!!!!! Usaha kita ga bakal rugi kok, bejo itu diberikan Allah hanya kepada orang-orang yang sudah berusaha. Perasaan aku biasa-biasa aja waktu di kelas, apalagi aku anak madrasah aliyah, namun bejo karena usaha. Jangan lupa berdoa juga, meminta restu ortu. Ibadah juga diperbaiki, kalau bisa salat jamaah tepat waktu. :D

Galaunya jangan lama-lama, InsyaALlah ITB bukan hanya mimpi. ITB adalah kenyataan yang terpisah antara sekarang dan masa depan. Semoga bisa masuk ITB dengan kerja keras kalian...

ITB tidak hanya untuk orang cerdas saja. Tetapi ada kursi juga buat para pekerja keras.

Wujudkan mimpimu dari sekarang,,,,, selamat berusaha.......

Ku tunggu di itb.... jatinangor,,,,, hehe...

Asrama ITB Jatinangor, 18-9-12
syams dan kawan-kawan

<<<bersambung>>>

Jumat, 08 Juni 2012

Mencari sebuah mimpi 1 : Kejahatan yang tidak terlihat (bag 1)



Aku menengok ke kiri ke kanan dengan sangat berhati-hati. Berharap tidak diketahui siapapun.
Aku menengok ke kanan. Teman disampingku ikut membalas menghadap ke kiri, tepatnya ke wajahku. Tanganku bergerak, jari telunjuk yang tadi tidur kini aku tegakkan dan kemudian aku menegakkan lagi 3 jari selain ibu jari dan jari kelingking. Temanku membalas dengan tiga jarinya tegak dan selainnya tetap diam di tempatnya.

Suasana semakin mencekam, waktu semakin habis. Kini tinggal 10 menit lagi. Masa depan adalah taruhannya.

Kelas begitu sunyi. Tidak ada sedikitpun orang yang berani berkata sekata pun.
Pintu kelas masih terbuka menghembuskan angin segar disela-sela panasnya otak yang mulai mendidih. Lantai yang biasanya kotor, akhir-akhir bersih dan memantulkan cahaya dari luar ruangan dengan baik. Tidak terlihat sedikitpun adanya kertas-kertas sobekan maupun debu-debu.

Meja dan kursi tertata rapi, lurus dan tidak ada cacat sedikitpun. Minggu lalu telah dibersihkan oleh adik-adik kelas saat bersih-bersih sekolah. Setiap satu meja hanya ada satu kursi duduk.
Seorang pria berbadan tegap memakai baju batik berwarna merah dan bermotif burung merak terus saja berdiri di dekat pintu. Tubuhnya sedikit menyandar dan menghadap ke halaman sekolah seolah mengamati sesuatu yang aku sendiri tidak tahu. Tingginya tidak seberapa, hampir setinggi aku.

Seorang lagi adalah seorang perempuan berada di atas tempat duduknya yang berada di depanku. Mejanya diberi sebuah taplak meja berwarna hijau pupus. Beliau memakai baju berwarna oranye dengan kerudung berwarna oranye juga. Beliau menulis di atas meja yang bertaplak itu. Matanya hanya tertuju pada tulisan yang beliau kerjakan sekarang.

Otakku sudah buntu tidak bisa menemukan cara untuk menyelesaikan soal-soal dihadapanku. Sepertinya ingin beristirahat sejenak, tapi itu tidak mungkin. Detik demi detik berjalan terus dan semakin lama semakin membuat kami semua sekelas panik.

Yups, kami berada dalam Ujian Nasional sekolah menengah pertama. Hari ini adalah hari terakhir kami Ujian Nasional yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh Indonesia.

Di saat menjelang berakhirnya waktu ujian nasional adalah waktunya berbagi jawaban dengan teman sekitar. Aku sudah katek untuk mencari lagi dan lagi jawabannya. Solusi terakhir yaitu saling berbagi jawaban dengan seluruh penjuru yang ada di kelas. Semoga aja aman. Sebelum-sebelumnya tidak ada kendala sedikitpun karena pengawasnya agak cuek.

Semua berkas dikumpulkan ketika mendengar bel panjang tanda berakhirnya waktu pengerjaan ujian. Baru kali ini aku merasakan tekanan yang berat sekali setelah 3 tahun hanya diwarnai dengan ulangan harian maupun UTS saja. Hari ini dan 2 hari sebelumnya adalah salah satu penentu masa depan kami, anak sekolah menengah pertama. Antara kata lulus dan tidak lulus.

Belajar selama 3 tahun seolah ditentukan hanya 3 hari. Selama 3 hari Ujian Nasional ini baik maka 3 tahun sebelumnya dapat dikatakan baik. Dan apabila sebaliknya, maka dapat dikatakan 3 tahun yang lalu gagal.  Itulah mayoritas opini teman-teman disampingku selama ini. Seakan lulus adalah harga mati.

Semua alat tulis aku masukkan ke dalam tas. Pensil yang sangat berjasa untuk mengisi lingkaran-lingkaran kecil lembar soal juga aku masukkan. Fotoku hitam putih memakai dasi sekolah terpampang di saku sebagai tanda peserta ujian nasional sekolah menengah pertama.



(Bersambung)

Senin, 04 Juni 2012

Kisah Penaklukan KONSTANTINOPEL (1453 M) dan Terbunuhnya DRACULA (1476 M)


Bismillah
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]
عن أبي قبيل قال : كنا عند عبدالله بن عمرو بن العاص وسئل : أي المدينتين تفتح أولا القسطنطينية أو رومية ؟ فدعا عبدالله بصندوق له حلق قال : فأخرج منه كتابا قال : فقال عبدالله : بينما نحن حول رسول الله صلى الله عليه و سلم نكتب إذ سئل رسول الله صلى الله عليه و سلم : أي المدينتين تفتح أولا : أقسطنطينية أو رومية ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : مدينة هرقل تفتح أولا . يعني : قسطنطينية
Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah?
Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah/Roma?
Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel.

(HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)
Hadits ini dishahihkan oleh al-Hakim. Adz-Dzahabi sepakat dengan al-Hakim. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata: Hadits ini hasan sanadnya. Al-Albani sependapat dengan al-Hakim dan adz-Dzahabi bahwa hadits ini shahih. (Lihat al-Silsilah al-Shahihah 1/3, MS)
Ada dua kota yang disebut dalam nubuwwat nabi di hadits tersebut;
1. Konstantinopel
Kota yang hari ini dikenal dengan nama Istambul, Turki. Dulunya berada di bawah kekuasaan Byzantium yang beragama Kristen Ortodoks. Tahun 857 H / 1453 M, kota dengan benteng legendaris tak tertembus akhirnya runtuh di tangan Sultan Muhammad al-Fatih, sultan ke-7 Turki Utsmani.
2. Rumiyah
Dalam kitab Mu’jam al-Buldan dijelaskan bahwa Rumiyah yang dimaksud adalah ibukota Italia hari ini, yaitu Roma. Para ulama termasuk Syekh al-Albani pun menukil pendapat ini dalam kitabnya al-Silsilah al-Ahadits al-Shahihah.
Kontantinopel telah dibuka 8 abad setelah Rasulullah menjanjikan nubuwwat tersebut. Tetapi Roma, hingga hari ini belum kunjung terlihat bisa dibuka oleh muslimin. Ini menguatkan pernyataan Nabi dalam hadits di atas. Bahwa muslimin akan membuka Konstantinopel lebih dulu, baru Roma.
Itu artinya, sudah 15 abad sejak Rasul menyampaikan nubuwwatnya tentang penaklukan Roma, hingga kini belum juga Roma jatuh ke tangan muslimin.

Kekaisaran Romawi terpecah dua, Katholik Roma di Vatikan dan Yunani Orthodoks di Byzantium atau Constantinople yang kini menjadi Istanbul. Perpecahan tersebut sebagai akibat konflik gereja meskipun dunia masih tetap mengakui keduanya sebagai pusat peradaban. Constantine The Great memilih kota di selat Bosphorus tersebut sebagai ibukota, dengan alasan strategis di batas Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah satu Jalur Sutera maupun di laut antara Laut Tengah dengan Laut Hitam dan dianggap sebagai titik terbaik sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada kondisi geopolitik saat itu. Constantinople yang kini menjadi Istanbul. Perpecahan tersebut sebagai akibat konflik gereja meskipun dunia masih tetap mengakui keduanya sebagai pusat peradaban. Constantine The Great memilih kota di selat Bosphorus tersebut sebagai ibukota, dengan alasan strategis di batas Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah satu Jalur Sutera maupun di laut antara Laut Tengah dengan Laut Hitam dan dianggap sebagai titik terbaik sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada kondisi geopolitik saat itu.
Yang mengincar kota ini untuk dikuasai termasuk bangsa Gothik, Avars, Persia, Bulgar, Rusia, Khazar, Arab Muslim dan Pasukan Salib meskipun misi awalnya adalah menguasai Jerusalem. Arab-Muslim terdorong ingin menguasai Byzantium tidak hanya karena nilai strategisnya, tapi juga atas kepercayaan kepada ramalan Rasulullah SAW melalui riwayat Hadits di atas. Muslim dan Pasukan Salib meskipun misi awalnya adalah menguasai Jerusalem. Arab-Muslim terdorong ingin menguasai Byzantium tidak hanya karena nilai strategisnya, tapi juga atas kepercayaan kepada nubuwah Rasulullah SAW melalui riwayat Hadits di atas.
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]
Siapakah yang dimaksud dalam nubuwah nabi tersebut???

Jika anda terkagum-kagum dengan penggambaran perang yang ketat antara Balian of Ibelin melawan Shalahudin Al-Ayyubi di film Kingdom of Heaven, maka perang antara Constantine XI Paleologus dengan Muhammad Al-Fatih jauh lebih ketat, tidak hanya dalam hitungan hari tapi berminggu-minggu. Sultan muda dari kerajaan Turki Ustmani ini berhasil menuntaskan amanat Rasul sekaligus mimpi umat Islam selama delapan abad.
Sultan Muhammad II dilahirkan pada 29 Maret 1432 Masehi di Adrianapolis (perbatasan Turki – Bulgaria). menaiki takhta ketika berusia 19 tahun dan memerintah selama 30 tahun (1451 – 1481). Beliau merupakan seorang negarawan ulung dan panglima tentera agung yang memimpin sendiri 25 peperangan. Di dalam bidang akademik pula, Beliau adalah seorang cendekiawan ulung di zamannya yang fasih bertutur dalam 7 bahasa yaitu Bahasa Arab, Latin, Yunani, Serbia, Turki, Persia dan Israil. Beliau tidak pernah meninggalkan Shalat fardhu, Shalat Sunat Rawatib dan Shalat Tahajjud sejak baligh. Beliau wafat pada 3 Mei 1481 karena sakit gout sewaktu dalam perjalanan jihad menuju pusat Imperium Romawi Barat di Roma, Italia.
Beliau menaiki takhta ketika berusia 19 tahun dan menaklukkan KONSTANTINOPEL di saat beliau berumur 21 tahun ..Allahu Akbar…. Beliau merupakan seorang negarawan ulung dan panglima tentara agung yang memimpin sendiri 25 peperangan. Seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu’ setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dari Dinasti Mamluk dalam peperangan di ‘Ain Al-Jalut melawan tentara Mongol)
Upaya pertama dilakukan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 668 M, namun gagal dan salah satu sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Ayyub Al-Anshari ra. gugur. Sebelumnya Abu Ayyub sempat berwasiat jika ia wafat meminta dimakamkan di titik terjauh yang bisa dicapai oleh kaum muslim karena ingin mendengarkan derap langkah kuda sebaik2 pemimpin di zamannya. Dan para sahabatnya berhasil menyelinap dan memakamkan beliau persis di sisi tembok benteng Konstantinopel di wilayah Golden Horn.
Generasi berikutnya, baik dari Bani Umayyah maupun Kekhalifahan Abbasiyah hingga zaman Turki Utsmani di masa Sultan Murad II juga gagal menaklukan Konstantinopel. Salah satu peperangan Murad II adalah melawan Vlad Dracul, seorang tokoh Crusader yang bengis dan sadis yang telah membunuh ratusan ribu muslimin (Dracula karya Bram Stoker adalah terinsipirasi dari tokoh ini). Selama 800 tahun kegagalan selalu terjadi, hingga anak Sultan Murad II yaitu Muhammad II naik tahta Turki Utsmani. Sejak Sultan Murad I, Turki Utsmani dibangun dengan kemiliteran yang canggih, salah satunya adalah dengan dibentuknya pasukan khusus yang disebut dengan Yanisari/Janissari. Dengan pasukan militernya turki Utsmani menguasai sekeliling Byzantium/Konstantinopel hingga Constantine XI merasa terancam, walaupun benteng yang melindungi -bahkan 2-3 lapis- seluruh kota sangat sulit ditembus. Constantine pun meminta bantuan ke Roma, namun konflik gereja yang terjadi tidak bisa banyak membantu.
#CONSTANTINE XI PALEOLOGUS#
Hari Jumat, 6 April 1453 M, Muhammad II bersama gurunya Syaikh Aaq Syamsudin, beserta tangan kanannya Halil Pasha dan Zaghanos Pasha(http://en.wikipedia.org/wiki/Pasha)merencanakan penyerangan ke Konstantinopel dari berbagai penjuru benteng kota tersebut. Dengan berbekal 150.000 ribu pasukan dan meriam -teknologi baru pada saat itu- Muhammad II mengirim surat kepada Paleologus untuk masuk islam atau menyerahkan penguasaan kota secara damai dan membayar upeti atau pilihan terakhir yaitu perang. Constantine menjawab bahwa dia tetap akan mempertahankan kota dengan dibantu Kardinal Isidor, Pangeran Orkhan dan Giovani Giustiniani dari Genoa.

Kota dengan benteng >10m tersebut memang sulit ditembus, selain di sisi luar benteng pun dilindungi oleh parit 7m. Dari sebelah barat pasukan artileri harus membobol benteng dua lapis, dari arah selatan Laut Marmara pasukan laut Turki harus berhadapan dengan pelaut Genoa pimpinan Giustiniani dan dari arah timur armada laut harus masuk ke selat sempit Golden Horn yang sudah dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa lewat.
Berhari-hari hingga berminggu-mingu benteng Byzantium tak bisa jebol, kalaupun runtuh membuat celah maka pasukan Constantine langsung mempertahankan celah tsb dan cepat menutupnya kembali. Usaha lain pun dicoba dengan menggali terowongan di bawah benteng, cukup menimbulkan kepanikan kota, namun juga gagal.
Hingga akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dilakukan hanya dalam waktu semalam. Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui Teluk Golden Horn yang sudah dirantai. Ide tersebut akhirnya dilakukan, yaitu dengan memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki wilayah Teluk Golden Horn (ini adalah ide ”tergila” pada masa itu namun Taktik ini diakui sebagai antara taktik peperangan (warfare strategy) yang terbaik di dunia oleh para sejarawan Barat sendiri)
29 Mei 1453 M, setelah sehari istirahat perang, pasukan Turki Utsmani dibawah komando Sultan Muhammad II kembali menyerang total, diiringi hujan dengan tiga lapis pasukan, irregular di lapis pertama, Anatolian army di lapis kedua dan terakhir pasukan elit Yanisari. Giustiniani sudah menyarankan Constantine untuk mundur atau menyerah tapi Constantine tetap konsisten hingga gugur di peperangan. Kabarnya Constantine melepas baju perang kerajaannya dan bertempur bersama pasukan biasa hingga tak pernah ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri meninggalkan kota dengan pasukan Genoa-nya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan.
Konstantinopel telah jatuh, penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia/ Aya Sofia, dan Sultan Muhammad II memberi perlindungan kepada semua penduduk, siapapun, baik Yahudi maupun Kristen karena mereka(penduduk) termasuk non muslim dzimmy (kafir yang harus dilindungi karena membayar jizyah/pajak), muahad (yang terikat perjanjian), dan musta’man(yang dilindungi seperti pedagang antar negara) bukan non muslim harbi (kafir yang harus diperangi). Konstantinopel diubah namanya menjadi Islambul (Islam Keseluruhannya). Hagia Sophia pun akhirnya dijadikan masjid dan gereja-gereja lain tetap sebagaimana fungsinya bagi penganutnya.
Rantai yang menghalangi kapal masuk ke Teluk Golden Horn. (koleksi Museum Hagia Sophia)

Toleransi tetap ditegakkan, siapa pun boleh tinggal dan mencari nafkah di kota tersebut. Sultan kemudian membangun kembali kota, membangun sekolah gratis, siapapun boleh belajar, tak ada perbedaan terhadap agama, membangun pasar, membangun perumahan, membangun rumah sakit, bahkan rumah diberikan gratis bagi pendatang di kota itu dan mencari nafkah di sana. Dan kini Hagia Sophia sudah berubah menjadi museum.
KISAH DRACULA (kisah nyata yang dijadikan mitos)

Dracula (Count Dracula) atau nama aslinya Vlad Tsepes III (1431 – 1476 M) lahir di benteng Sighisoara, Transylvania, Rumania pd bln November atau Desember 1431 M sekitar abad pertengahan. Ayahnya bernama Basarab (Vlad II), seorang gubernur militer di Transylvania yg diangkat oleh Raja Honggaria, Sigismund. Ibunya bernama Cneajna, putri dari Moldavian.
Sejarah muncul nama Dracula. Vlad II ayah Dracula dijadikan anggota Orde Naga oleh Sigismund Raja Honggaria. Orde naga ini pada awalnya adalah kelompok persaudaraan dimana tempat berkumpulnya para pendeta utk mengajarkan Taurat, tp di kemudian hari Orde Naga ini menjadi semacam benteng Pasukan Salib untuk melawan Islam yg pada masa itu berada dalam naungan Khilafah Islam Utsmaniyah (Ottoman seperti kata orang Eropa) yg berpusat di Islambul (Istambul) Turki.
Kemanapun Vlad II pergi, ia selalu memakai lencana bergambar naga. Sehingga ia sering dipanggil Vlad Dracul. Dalam bahasa Rumania, Dracul artinya naga. Lalu bagaimana muncul nama dracula? Akhiran “ulea” dalam bahasa Rumania berarti “anak dari”. Maka Vlad III ( Dracula) anak dari Vlad Dracul (Vlad II) dipanggil dgn nama Vlad Draculea (dlm bhs Inggris Draculea dilafalkan mjd Dracula), yg artinya anak dari Vlad Dracul.
Dracula memerintah selama 7 thn dengan dua masa pemerintahan yang kejam, karena sudah membunuh kurang lebih 500.000 ribu muslimin dan hal ini sangat besar ukurannya untuk zaman tersebut. Pada tahun 1476 M, Sultan Muhammad II yang bergelar Al-Fatih (Sang Penakluk) menyerbu Wallachia sampai Bucarest untuk menaklukkan Pasukan Honggaria dan Dracula. Usaha ini berhasil dengan membunuh Dracula di tepi danau Snagov. Kemudian kepala Dracula di bawa ke Konstantinopel.
Penjajahan sejarah tak kalah berbahaya dari bentuk-bentuk penjajahan yang lainnya. Apabila hal ini tak dilawan maka apa yang pernah dikatakan Milan Kundera, “maka tak lama setelah itu bangsa tersebut akan mulai melupakan apa yang terjadi sekarang dan pada masa lampau, akan benar-benar mewujud.”




Senin, 21 Mei 2012

ITB tidak hanya untuk orang yang pintar/cerdas saja tapi juga untuk yang mau kerja keras

Masuk ITB susah ya? Tanya adik kelas ke aku. Hmmm...... jawabannya apa ya? Hehe sok gak ngerti saja biar lebih seru. Jadi ITB itu........

10000 detik kemudian, aku pun menjawab. Beneer banget, ITB susah masuknya. 100 deh buat adikku tadi. Aduh, nih orang nakut-nakutin aja. Semakin takut nih masuk ITB.

Hehe.....slow aja. Itu baru basa basi.
Semoga tulisan kecil ini bermanfaat bagi teman-teman.

Masuk ITB itu memang susah. 100% susah. SUSAH BUAT YANG NGGAK MAU USAHA. SUSAH BUAT YANG GAK MAU SUNGGUH SUNGGUH. Susah apa lagi ya...... SUSAH BUAT YANG GAK MAU BEKERJA KERAS.

Jujur-jujuran nih. Misal ya, ITB hanya untuk orang yang pandai atau orang yang pintar saja. Bakal dipastiin, aku nggak bakalan masuk ITB. Dulu, waktu aku masih SMA, takut banget saat liat logo GAJAH DUDUK. Takut didudukin sama gajahnya.

Apalagi waktu denger-denger pasing gradenya. Tinggi banget tuh. Biasalah, orang yang seperti saya yang biasa-biasa aja di kelas, nggak begitu berprestasi. Nggak masuk 10 besar. nggak masuk kelas unggulan. Yang pertama aku alamin yaitu minder dan pesimis. Bersyukurlah bagi kalian yang masuk kelas unggulan dan masuk peringkat 10 besar, hehe.

Apalagi, aku anak madrasah aliyah, yah tambah pesimis lagi deh. Apalagi saya juga anak pondokan yang bacaannya kitab berwarna kuning yang tulisannya berukuran seperti semut, jadi pesimis kuadrat deh sekarang jadinya.

PESIMIS KUADRAT. Kosa kata baru.

Bagaimana tidak, sepertinya memang begitu. Semua jalan sepertinya udah ketutup. Mau memperbaikin raport udah telat.

Daripada ditolak mentah-mentah lebih baik milih yang pasing gradenya yang nggak tinggi-tinggi. Alternatif konyol dariku.

ITU SEMUA SALAH.

ITB itu UNTUK SEMUA.
Tuhan nggak adil dong kalau yang bisa masuk ITB hanya orang-orang yang pandai saja. Sudah usaha sungguh-sungguh, masak nggak keterima sih.

Kembali ke pesimis kuadrat. Entah mengapa, karena merasa pesimis kuadrat, aku jadi tambah semangat belajar. Ya biasalah orang lagi putus asa pengen nyoba kuliah di ITB tapi kemampuan sepertinya tidak mengizinkan, bahasa kerennya kurang pandai. Berusaha karena nggak bisa.


Gambar : Aku lagi pesimis kuadrat

Aku malah semangat belajar waktu aku sangat pesimis, aneh kan? Ya sebaiknya begitu deh. Seperti kata orang-orang ‘Karena bodoh makanya belajar, kalau udah pinter ya nggak perlu belajar’. Kurang lebih seperti itu.

Belajar, belajar, and belajar. Aku nggak peduli hasilnya kayak apa, yang penting belajar. Inilah tanda-tanda orang yang mengalami putus asa level kuadrat. Khusus buat saya mungkin.
Aku pesimis karena udah nggak bisa di logikain lagi kalau sampai aku bisa masuk ITB.
InsyaAllah, cam kan kalimat ini.

Tuhan akan menghargai usaha kita, sekecil apapun itu. Sebesar biji zarrah/atom pun pasti Tuhan akan membalasnya berkali-kali lipat. Ngutip dari Holy Quran. Dia Maha mengetahui.
Selain itu jangan lupa untuk berdoa, berdoa kepada-NYA, karena Dia-lah Maha mengabulkan doa.
Saat hari-H pengumuman kelulusan USM ITB, jaman dulu soalnya. Sekarang sudah tidak ada. Satu persatu temanku yang juga ikut ujian USM rontok satu per satu hingga tujuh belas kali. Sepertinya aku orang ke 18 yang rontok dan ditendang dari persaingan USM ITB. Sekarang tingkat pesimisku naik, PESIMIS KUADRAT 3. Agak lebay sih, tapi itu memang kenyataannya. Semuanya sudah gugur, tinggal menunggu hitungan detik aku pun gugur.
Orang yang pesimis kuadrat tiga itu pun membaca pengumuman resmi tentang kegugurannya di medan USM.
Krik......krik.....krik.....
Di web usm.itb.ac.id pun muncul tulisan begini.


Anda dinyatakan dapat diterima di program Beasiswa BIDIK MISI, jalur Sains dan Teknik
Untuk dapat melanjutkan pendidikan tinggi di ITB, calon mahasiswa yang bersangkutan harus melakukan konfirmasi kelulusan anda dan harus bersedia mengikuti kegiatan Bridging Program secara penuh selama 6 (enam) minggu, yaitu selama bulan Juni dan Juli 2010 di Bandung. Hasil Bridging Program ini akan menentukan apakah yang bersangkutan dapat diterima di fakultas/sekolah pilihannya atau dialihkan ke fakultas/sekolah yang lain di ITB.
Calon mahasiswa yang bersangkutan diharuskan melakukan konfirmasi kelulusannya dengan mengirimkan formulir konfirmasi terlampir, paling lambat tanggal 14 Mei 2010.
Calon mahasiswa yang telah melaksanakan konfirmasi kelulusannya, diharuskan mengikuti secara penuh kegiatan Briging Program, pada bulan Juni - Juli 2010. Pendaftaran calon peserta Bridging Program akan dilaksanakan pada awal bulan Juni 2010 di Bandung. Tata cara dan Jadwal Pelaksanaan Pendaftaran Peserta Brigding Program ITB 2010 akan disampaikan setelah tanggal 14 Mei 2010.

Keputus-asaan yang dibumbui dengan kerja keras itupun kemudian berbuah manis. Ketakutan/ keputus-asaan itu berubah/dikoversi menjadi bahan bakar untuk meluncur bak roket akan meluncur menggapai indahnya bulan yang melayang dilangit.

Sebenarnya aku yakin bahwa semua orang itu punya kemampuan tak terbatas, tapi mungkin sebagian orang itu belum tahu akan kekuatan itu. Kekuatan yang tersembunyi.
Kelemahan kita tak selalu merugikan, tapi dialah yang akan menghidupkan dan mengkatalisis kekuatan super dahsyat itu keluar dari tubuh kita. Semoga kalian mengerti akan kekuatan kerja keras. Semangat kawan, ITB in your hand.

JANGAN TAKUT MASUK ITB

2 years later

Aku pun masuk kampus ITB. Masuk lewat gerbang depan pastinya.



 
Bukan yang ini,


 
Aku nggak sabar pengen ketemu orang itb itu seperti apa.<Belum nyadar kalau sudah diterima di ITB>
Ternyata and ternyata, gak semua anak ITB itu pandai dan cerdas. Buktinya nggak perlu nyari jauh-jauh, saya buktinya. Beneran loh. Soalnya berkali-kali ikut ujian perbaikan.
Setelah kuliah di ITB dan kenal orang-orang di jurusan saya. Ternyata ada juga yang seperti saya. Tapi dan ternyatanya juga mereka yang sejenis-sejenis aku ini kuat loh belajar sampai jam 3 malem belajarnya. Fenomena lazim saat besoknya bakalan ada ujian atau kuis. Apalagi yang sudah ‘dewo’ otaknya. Dia juga nggak mau kalah sama yang sejenis2 saya, yang nggak begitu hebat. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ITB tidak hanya untuk orang yang pintar/cerdas saja tapi juga untuk yang mau kerja keras.

Jangan takut masuk ITB


nb : maaf kalau tulisannya jelek dan banyak salah, jika ingin berkomentar silakan untuk berkomentar di bawah ini. kalau punya saran, juga disini aja. jika punya pertanyaan insyaAllah saya jawab sebaik mungkin 

thank to All.
Ahmad Syamsu Rizal for Indonesia

Cerita cerita lainnya yang sejenis :




Senin, 30 April 2012

Bukan kelemahan yang membuat kita lemah, tapi ketakutanlah yang membuat kita lemah


     Hampir semua orang mempunyai rasa takut. Dan rasa takut itu datangnya tidak diduga. Aku berkali-kali merasakan hal itu. Sering tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba aku takut.
     Dulu waktu mau masuk ke kampus, aku merasa bahwa aku tidak layak bersaing dalam SNMPTN.
     Aku bukan anak kelas unggulan.
     Aku bukan anak yang peringkat 10 besar.
     Aku bukan orang yang bisa mengikuti BIMBINGAN BELAJAR. (karena memang tidak punya dan tidak ingin mengeluarkan uang).
     Saat mendengar nama-nama kampus-kampus besar di Indonesia, aku serasa aku tidak pantas masuk ke kampus itu. Mau daftar UI takut, nyoba ITB takut, pengen masuk ITS sepertinya bukan, masuk IPB........ dan lain-lain. Melihat logonya aja aku merasa cuma mimpi aja kalau hal itu memang benar-benar terjadi, seolah orang yang begitu lemah, begitu nggak punya sepertia aku (karena yang punya Allah SWT, aku cuma dititipin).
Foto saat Perpisahan kelas 3 @Mankotakediri3


     Pernah aku berkata " I hope a miracle" ketika melihat logo gajah bertangan 4 itu. Tidak ada sedikitpun percaya. Dan sampai-sampai aku menyuruh temanku sekelas yang bernama Nashihuddin menuliskannya tulisan " I hope a Miracle" di buku pelajaranku pake tulisannya yang bengkong-bengkong ke sana kemari yang berukuran sekitar 60 pt tapi berseni tinggi, hehe seperti di Microsoft Word. Aku takut banget saat itu, pengen sekali aku lari ke samudera dan hanyut di dalamnya. Aku takut masuk ke kampus-kampus impianku karena mimpiku sangat mendekati tidak rasional.
     Di mimpiku nomor 5 ( Sekarang aku punya 88 mimpi), saat SMA aku tuliskan.
     1.
     .
     5. Masuk PTN Impianku ( UI, ITB, ITS, IPB) atau STAN.
     . dst
     Sepertinya aku tidak realistis. Pilihannya berat-berat. Uangnya nggak ada padahal. Sukanya milih-milih, yang bagus-bagus lagi. Seakan mimpi itu hanya khayalan tingkat tinggi. Padahal aku tidak ikut les, punya uang juga dikit, buat makan nanti juga bingung, bukan juga anak-anak nge-TOP di kelas, seras nggak mungkin banget deh bersaing di kampus-kampus terbaik bangsa ini, huhu.
     Aku takut banget kalau nggak keterima. Semoga aja aku tidak sampai istirahat setahun dan mengikuti SNMPTN tahun depan. Pengen nangis, nggak punya uang untuk kuliah.
     Pas mau daftar Beasiswa ITB Untuk Semua aja, aku sempat nggak pengen daftar, takut dibuang/ditolak/dicuekin takut sakit hati karena tidak diterima, huhu.
     Tetapi aku sadar, sebenarnya hal itu semua salah kaprah. 100% salah, tapi ada benarnya juga sih, hehe. Bercanda. Aku sadar, AKU SEBENARNYA BISA walaupun aku tanpa les, aku bukan peringkat 10 besar, aku bukan anak kelas unggulan.
      Aku pun mulai belajar sendiri seolah-olah aku les. Aku senggangkan waktu belajarku untuk simulasi bahwa aku sedang mengkuti BIMBINGAN BELAJAR. Aku mengerjakan soal satu persatu seperti anak-anak yang mengikuti les. Pembimbingku hanya sebuah jawaban dan pembahasan yang berada di akhir buku-buku soal, Bukan manusia, namun kertas. Pembimbing = kertas, wkwkwkwk. hehe.
     Saat itu juga, aku bertekat mengalahkan anak-anak yang les. Itu salah satu motivasi belajarku. Aku berharap suatu saat menginspirasi adik-adik kelas bahwa AKU BISA LULUS PTN TANPA BANTUAN BIMBINGAN BELAJAR.
     Setiap aku mau belajar, aku selalu berniat 'Aku akan mengalakan anak-anak Bimbingan Belajar Itu'. Bagi teman-teman yang ikut bimbingan belajar, yoa teruskanlah dan bersemangatlah. Jangan sampai kalah dengan orang seperti aku. Buat yang tidak les, jangan pesimis. Kalian pasti Bisa.Katakan
     InsyaAllah Pasti Bisa
     InsyaAllah Pasti Bisa
     InsyaAllah Pasti Bisa
Kata-kata yang selalu memotivasiku saat aku malas belajar.
     Pernah pada suatu Try Out Ujian Nasional, tidak aku sangka aku merupakan satu-satunya anak yang lulus di kelasku. Mengalahkan banyak anak yang mengikuti les-lesan. Mereka pada tidak lulus. Misi Pertamaku sepertinya sukses, hehehe, Mengalahkan anak-anak les-lesan. huhuhuhuhu sesuatu yang secara logika tidak bisa dicerna sedikitpun gitu. Itulah keagungan Allah yang diberikan orang yang mau mencari ilmunya dengan Ikhlas. Maka Ikhlaskanlah niat kalian hanya untuk mencari ilmu karena Allah.
     Dan sekarangpun saya bisa masuk ITB Bandung tanpa mengikuti les dan mendapatkan beasiswa bidik misi juga. Saya bisa dan seharusnya kalian bisa. Sebenarnya bukan kelemahan, ketidakpunyaan, kemelaratan yang membuat kita lemah, akan tetapi ketakutan dalam diri sendirilah yang membuat kita tak berdaya untuk melangkah menjemput masa depan. Percayalah kawan, kalian bisa. Kalian mampu. Kalian hebat. Hanya satu yang membuat kalian lemah yaitu takut bermimpi. takut bertarung.
     Kalian bisa kawan, kalian juga mampu. Jangan sampai Ketakutan membuat kalian mengurungkan ke kampus impian.
     Jangan takut untuk memilih kampus maupun jurusan terbaik jika kalian ingin. Tapi jangan lupa terkadang kita juga mempunyai plan kedua yaitu apabila kita gagal di plan pertama walaupun kita sudah bekerja keras.
     Memang aku dulu takut, tapi aku sekarang berani.
     Jangan lupa follow n visit blog ini lagi yaaaaaaa..........................
Regards


syams untuk indonesia
Ahmad Syamsu Rizal MAN KOTA KEDIRI 3/Bidik Misi/SITH/Bioengineering/ITB Bandung.
Nganjuk city


Sabtu, 10 Maret 2012

DI SINI JUAL IKAN SEGAR

Mungkin ini cerita lucu dan bisa kita buat sebagai renungan.

Cipto baru mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang papan pengumuman bertuliskan” DI SINI JUAL IKAN SEGAR”. Tidak lama kemudian datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya.
“Mengapa kau tuliskan kata: DISINI? Bukankah semua orang sudah tahu kalau kau berjualan DISINI, bukan DISANA?”
“Benar juga!” pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata “DISINI” dan tinggallah tulisan “JUAL IKAN SEGAR”.

Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya.
“Mengapa kau pakai kata SEGAR? Bukankah semua orang sudah tahu kalau yang kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?
“Benar juga” pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata “SEGAR” dan tinggallah tulisan “JUAL IKAN”.
Sesaat kemudian datanglah pengunjung ke tiga yang juga menanyakan tulisannya: “Mengapa kau tulis kata JUAL? Bukankah semua orang sudah tahu kalau ikan ini untuk dijual, bukan dipamerkan?
Benar juga pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata JUAL dan tinggallah tulisan “IKAN”.
Selang beberapa waktu kemudian, datang pengunjung ke 4, yang juga menanyakan tulisannya: “Mengapa kau tulis kata IKAN? Bukankah semua orang sudah tahu kalau ini Ikan bukan Daging?
“Benar juga” pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan pengumuman itu.

Renungan:
Hati-hati, seringkali “nasehat” orang lain bisa mencuri impian kita, tetapi tak selamanya....
Bila kita ingin memuaskan semua orang, kita tidak akan mendapatkan apa-apa. 
Niatkan hanya untuk Allah SWT. Be yourself!

Selasa, 28 Februari 2012

Seberapa Percayakah kalian kepada Allah? :’)

Bismillahirrahmanirrahim........
Assalamualaikum kawan-kawan.........

Daripada nganggur lebih baik nge-blog, tapi ngeblog yang bermanfaat ya.
Semoga cerita dari saya kali ini dapat menambah motivasi kalian semua dalam menuntut ilmu. Langsung saja ke tkp cerita. Ini pengalaman semester 3 saya kemarin, cerita tentang perjuangan selama UTS dan UAS Matematika Rekayasa Hayati. Mungkin teman-teman juga pernah ngerasain ini, tapi saya akan mengulasnya dengan diberi bumbu-bumbu agama biar kita semua tambah yakin kekuasaan Allah.

Jauh hari sebelum UTS pertama Matematika Rekayasa Hayati  singkat aja MRH, saya sudah belajar materi itu. Biasa, kalau sebelum UTS biasanya diadain kuis. Entah mengapa, saya tidak paham-paham. Setiap hari sabtu saya pelototin tuh pelajaran MRH, serasa gak ada gunanya. Buku satu kupakai gak paham, saya buka buku pendamping tetep gak paham, apalagi saat saya buku catatan bukan gak paham, tapi gak jelas tulisannya. Mungkin ulet-ulet integral matematikanya selama ini merayap hingga berada di sana sini membuat tulisan yang amburadul tambah gak jelas. Lebay. Saat Kuis lumayan lah, dapet 50an. Baca aja g ak paham, apalagi mengerjakan soal kuis.

Baca buku utama gak jelas, buku pendamping gak jelas, dan catetan sendiri gak jelas juga. Sepertinya gak ada jalan untuk memahami pelajaran MRH. Pengen banget saya membanting buku MRH saya, frustasi. Seakan akan ilmunya tidak masuk-masuk walaupun belajarnya terus menerus. Mudahnya seperti nuangin air putih dengan gelas terbalik.

Tapi Sepertinya gak boleh menyerah lah untuk seorang muslim. Seorang muslim tuh wajib untuk berusaha dulu, baru Allah yang nentuin.

Masa UTS pertama pun datang, muka berubah menjadi L. Akhirnya ditentuin lah jadwal UTS pertama. Masa UTS pun siap-siap nglembur, UTS seminggu 2-3 kali. Belajar jadi aturan SKS-sistem kebut semalam.
Satu hari sebelum UTS pertama MRH.

Pusing tujung keliling dah. Padahal sudah nyicil untuk belajar, Tapi kok belum paham juga. Berdoa semakin intensif. Tinggal ikhtiar aja sekarang dan nantinya tawakkal.
h-12 jam sebelum UTS 1, belajar mati-matian. Gak ada waktu lagi untuk yang lain, gak mau besok ujian sampai gagal. Semangat membanggakan kedua orang tua meningkat. Semaleman belajar, dan akhirnya menyerah pada ngantuk pukul 02.00.

Tapi apa daya, tetep gak paham juga.  Yaudah, jalan terakhir waktu UTS pertama MRH nanti adalah ngerjain sebisanya. Belajar sekeras apapun, kalau Allah gak ngizinin. Kita gak bakal paham. Tapi percayalah kawan, Allah tidak melihat hasilnya tapi proses kita untuk berusaha menggapainya. NIKMATI PROSES, KAWAN.

Usaha dan ikhtiar udah, berdoa juga udah, percaya bahwa pertolongan Allah itu dekat, juga udah. Sebulan setelah UTS pertama, akhirnya nilai keluar juga. Nunggunya lama banget, gak nahan. Deg-degan mulai menjalar keseluruh tubuh. Berharap usaha selama ini membuahkan hasil walaupun sebenarnya gak paham materi kuliah.

Akhirnya, dosen masuk kelas membawa kertas jawaban saya. Berharap cemas, usaha belajar selama ini membuahkan hasil. Tapi kenyataannya aku hanya dapat nilai 15, lemas tubuh saya. Seakan gak percaya. Pengen banget merobek-robek hasil ini, tapi itu sesuatu yang gak berguna sedikitpun. Padahal ada teman yang dapet 100 sebanyak 2 orang. Rata-rata juga tinggi sekitar 70an. Kalau dibandingin dengan yang dapet 100, seolah-olah gak bisa dipercaya. Hanya 15%nya doang. Bisa dibilang, nilai itu bonus udah jawab soal.

APA YANG SALAH? Hal itu membuat aku sakit hati. Tapi apa boleh buat, aku harus sabar karena masih ada kesempatan lagi di UAS. Tapi 15 kawan, sulit dipercaya, Maksimal juga dapet C, atau bahkan D. Ampuuuuuuuuuuuuuunnnnnnnnnn......jangan D ya Allah, please. Aku gak pengen ngulang........
Aku tersenyum kembali, setelah ada pernyataan dari dosen bahwa ada kesalahan dalam mengoreksi. Asik, dong!!!!!

Syukuran nih, karena kemungkinan nilai bisa bertambah.....horeeee.......
Ternyata beneran, teman-teman pada naik semua.

Tapiiiiiiiiii.....................Arghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.......
Nilaiku terlalu stabil untuk digoyahkan, nilaiku tetap 15. Sedikitpun nilaiku tak berubah. SAKIT HATI edisi ke 2. Tadi aja ada temen yang dapet 25, eh malah naik menjadi 60. Ada yang 50, hadeh naik jadi 76. Seakan tidak bisa dipercaya. Harapan nilaiku naik, pupus sudah.  

UAS jadi solusi utama. Aku nggak mau ambil resiko, nilai sekecil itu seakan tidak ada kesempatan lagi untuk bangkit. Apakah aku harus menyerah kepada keadaan?
Seumur-umur, baru kali ini aku dapat nilai 15 saat UTS. Bisa dibilang, ini rekor terburukku. Semoga aja gak berulang, amin.

Seakan harapan untuk mendapat indeks A atau AB sudah pupus, indeks B gak mungkin lah ya. Masak aku harus dapet 100 dulu di UAS nanti jika pengen dapet B, menurut perhitungan. BC, nunggu keajaiban lah. C adalah harapan terakhir yang sangat mungkin sekali didapat jika B dan BC terlalu sulit. Indeks C seakan posisi teraman, paling tidak gak bakal ngulang taun depan.

UAS pun datang, tak ubahnya seperti UTS 1. Mahamin materi Ujian susah, frustasi pelajaran yang dipelajarin gak masuk-masuk. Padahal belajar intensif berminggu-minggu, sama aja. Tidak ada bedanya. Paham enggak, mintanya apa sih biar paham. Sepertinya pelajaran ini memang bukan kapasitasku deh? Tanyaku dalam hati.
Malam hari sebelum UAS, belajarnya juga tetep ngos-ngosan. Bingung. Frustasi. Gak masuk-masuk ilmunya.

Aku ingat bahwa Aku pernah bertanya pada seorang kakak S2 penerima beasiswa fast-track S2 di ITB jurusan matematika. super sekali.......
“Teh, kan Tetehnya pernah dapet IP 3,5 ke atas. Rahasianya dapet IP segitu bagaimana sih, Teh?” tanyaku pengen tahu banget pada saat itu, namanya juga masih tingkat 1. Pengennya dapet yang bagus-bagus aja tapi usahanya kecil.
Tetehnya menjawab dengan santainya, “ IP tuh CUMA akibat, bukan jadi tujuan. Yang penting itu prosesnya.”
Setelah teringat itu, aku belajar aja tuh semalam. Gak peduli ilmunya mau masuk atau tidak, paham atau tidak, semakin pusing atau tidak, tetep gak paham terus-terusan. No way, yang penting luruskan niat untuk belajar. Nikmati proses. Nilai urusan terakhir. Kalau mikirin nilai, usaha gak bakalan jalan.

Aku lihat jam wekerku, jam 01.00. Oh my God. Pengen tidur. Kasur empuk sudah menanti. Bantal lucu telah memanggil-manggil. Warna bantalku hijau pupus, warna kesukaanku.....

Terus aja lah, cuekin aja. Ngantuk dilawan, walau mata terasa berat.
Sungguh kepahaman adalah milik Allah. Dia-lah sang pemilik ilmu. Satu jam dari jam 01.00-02.00 sungguh, semua ilmu masuknya gampang bukan main, seperti tanpa halangan sedikitpun, walau sebenarnya tidak 100% diserap. Tapi dibandingin dengan hari belajar sebelum-belumnya seakan beda jauh.
“Oh gini ya, baru nyadar”
“halah, solusinya gini.”
“Maksud soalnya seperti ini ta.”
Seolah satu jam itu semua ilmu mulus masuk ke otak. Andai saja aku tidur pada jam 01.00 tadi, mungkin dikit-dikit gak akan paham-paham deh soal UAS MRH. Sungguh dahsyat belajar dengan beda satu jam saja. Allah selalu datang saat kita benar-benar membutuhkannya, saat tiada lagi orang yang bisa menolong kita. Subhanallah. Pasti Allah akan bertindak, di saat kita sudah katek, mentok, buntu.

Jam 02.00 aku tidur, mata sudah tidak kuat lagi. Alhamdulillah, sudah lumayan paham daripada sebelumnya yang BLANK sama sekali.

Singkat cerita, kata temenku, aku dapat nilai 83. Subhanallah, walhamdulillah. Peningkatan diluar batas akal kita. Setelah dapet 15, kini dapet 83. Tapi pada saat itu masih liburan di kampung nganjuk jawa timur. Jadi yang ngelihatin temanku. Tapi temanku satu ini dapat dipercaya. Aku optimis lulus langsung.

Ternyata, aku dapet T. SAKIT HATI deh yang ketiga kalinya. UAS sudah belajarnya minta ampun tapi tetep dapet T. Parah...... Nilai yang terancam dapat D maupun E jika gak serius untuk mengurusinya, apalagi ini pelajaran eksak yang terkadang baca saja tidak cukup. Astaghfirullah, aku harus mengikuti ujian perbaikan. Total nilaiku 15 + 83 = 98. Rata-rata 98/2= 59. Kok bisa-bisanya dapet T. Padahal temanku yang dulu juga dapet nilai 15 pada UTS 1, kini lulus dengan hati gembira dapet indeks C.

Perjuangan belum berakhir bung..........
Baru selesai Liburan, jeda 2 minggu udah disuruh ujian perbaikan. masyaAllah, otakku yang baru saja diistirahatkan harus langsung dipacu untuk kerja keras ujian perbaikan dengan bayang-bayang dapet indeks D maupun E. Parah euy.

Nilai C adalah harapanku terakhir. Sudahlah, kalau dapat C sudah lumayan daripada ngulang taon depan. Belajar tak henti-hentinya, tapi kegiatan luar kampus tetap juga jalan.
Saat mengerjakan soal-soal ujian perbaikan seolah nilai C sudah tak mungkin lagi. Susahnya minta ampun. Pengen banget tuh melempar berkas soal ke tempat sampah. Lha kok ujian perbaikan malahan lebih sulit dibandingin UTS maupun UAS. Sama aja menjatuhkan. Yaudahlah, yang penting Usaha maupun ikhtiar Udah, Doa udah, tawakkal adalah jalan terakhir. Apapun hasilnya, terima saja. Paling tidak C walaupun kesempatan C juga lumayan susah.

Akhirnya di ujung episode, dari prediksiku hanya dapet C, ternyata aku dapet B. Alhamdulillahnya minta ampun. Otak kita tidak akan mampu menjangkau kebesaran Allah. Allah punya jalan lain untuk makhluknya. Allah masih memberikan kesempatan di ujian perbaikan walaupun sebenarnya mungkin aja aku dapat indeks C  sehabis UAS. Tapi Allah malah memberiku Indeks B dengan mengikuti ujian perbaikan. Subhanallah banget......

Kawan, jangan sedih kalau memang belum mendapatkan kepahaman dalam mempelajari suatu mata kuliah atau pelajaran. Percaya dan Berharaplah kepada Allah, Sang pemilik ilmu. InsyaAllah diberi kemudahan.

Terima kasih ,,,semoga bermanfaat bagi kawan-kawan....
Kalau punya cerita menarik, boleh tuh saya diberitahu juga........
Jika ada salah datangnya dari saya, dan jika ada kebenaran pastilah itu milik Allah SWT....
Berjuang kawan..... tidak ada kata beristirahat sebelum kedua kaki menginjak di syurga.....
Nothing is imposible.....
Allahu Akbar........
Wassalamualaikum Wr. Wb.