Tampilkan postingan dengan label beasiswa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label beasiswa. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 Februari 2017

Ketentuan ITB tentang Fakultas yang dapat dipilih dari SMA / MA / SMK Jurusan IPA / IPS / Bahasa

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

 Gambar Pelangi di Indonesia Tenggelam (Doc Pribadi)

KETENTUAN ITB PADA PELAKSANAAN SNMPTN 2017
ITB mengikuti SNMPTN dan SBMPTN untuk menerima mahasiswa baru program sarjana tahun 2017 di semua Fakultas dan Sekolah di ITB. Selain dari pelaksanaan SNMPTN dan SBMPTN tersebut, ITB tidak menerima mahasiswa baru program sarjana melalui jalur seleksi lain.
Untuk tahun akademik 2017/2018, calon-calon mahasiswa yang secara akademik berpotensi tinggi dan akan mendapatkan ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas pada tahun 2017 (tahun ijazah 2017) dapat mengikuti seleksi untuk melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung melalui SNMPTN 2017. Ketentuan umum keikutsertaan pada SNMPTN 2017 dapat diperoleh di laman resmi panitia SNMPTN 2017 (http://snmptn.ac.id/). Calon mahasiswa dapat memilih fakultas/sekolah yang dikelompokkan berdasarkan latar belakang materi belajar calon mahasiswa sebagai berikut:
A.    Calon mahasiswa yang berasal dari SMA/MA IPA dapat memilih fakultas/sekolah berikut :
  • 351031 – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), terdiri atas program studi :
    • Matematika
    • Fisika
    • Astronomi
    • Kimia
  • Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), terdiri atas :
    • 351061 – Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Program Sains, terdiri atas program studi :
      • Biologi
      • Mikrobiologi
    • 351126 – Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Program Rekayasa, terdiri atas program studi :
      • Rekayasa Hayati
      • Rekayasa Pertanian
      • Rekayasa Kehutanan
      • Teknologi Pasca Panen
  • 351053 – Sekolah Farmasi (SF), terdiri atas program studi :
    • Sains dan Teknologi Farmasi
    • Farmasi Klinik dan Komunitas
  • 351015 – Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), terdiri atas program studi :
    • Teknik Geologi
    • Teknik Geodesi dan Geomatika
    • Meteorologi
    • Oseanografi
  • 351023 – Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM), terdiri atas program studi :
    • Teknik Pertambangan
    • Teknik Perminyakan
    • Teknik Geofisika
    • Teknik Metalurgi
  • Fakultas Teknologi Industri (FTI), terdiri atas :
    • 351083 – Fakultas Teknologi Industri Kampus Ganesa, terdiri atas program studi :
      • Teknik Kimia
      • Teknik Fisika
      • Teknik Industri
      • Manajemen Rekayasa Industri
    • 351142 – Fakultas Teknologi Industri Kampus Jatinangor , terdiri atas program studi
      • Teknik Pangan
      • Teknik Bioenergi dan Kemurgi
  • 351075 – Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), terdiri atas program studi :
    • Teknik Elektro
    • Teknik Informatika
    • Teknik Tenaga Listrik
    • Teknik Telekomunikasi
    • Sistem dan Teknologi Informasi
    • Teknik Biomedis
  • 351091 – Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), terdiri atas program studi :
    • Teknik Mesin
    • Aeronotika dan Astronotika
    • Teknik Material
  • Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL), terdiri atas :
    • 351045 – Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Kampus Ganesa, terdiri atas program studi :
      • Teknik Sipil
      • Teknik Lingkungan
      • Teknik Kelautan
    • 351134 – Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Kampus Jatinangor, terdiri atas program studi :
      • Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air
      • Rekayasa Infrastruktur Lingkungan
  • 351104 – Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), terdiri atas program studi :
    • Arsitektur
    • Perencanaan Wilayah dan Kota
B.    Calon mahasiswa yang berasal dari SMA/MA IPA atau SMA/MA IPS dapat memilih :
  • 352025 – Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), terdiri atas program studi :
    • Manajemen
    • Kewirausahaan
C.    Calon mahasiswa yang berasal dari SMA/MA IPA, SMA/MA IPS, SMA/MA BAHASA, atau SMK dapat memilih :
  • 352011 – Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), terdiri atas program studi :
    • Seni Rupa
    • Kria
    • Desain Interior
    • Desain Komunikasi Visual
    • Desain Produk

Sumber : itb.ac.id

Selasa, 18 September 2012

Buktikan bahwa ITB bukan sekedar mimpi


Semoga mimpimu yang indah itu akan bersinar seterang pelangi.
Sebuah pelangi yang timbul di pancaran air Indonesia tenggelam.

“Subhanallah, aku masuk ITB...” Ingin sekali aku menangis bahagia ketika ada pengumuman masuk itb dan diterima. Seneng banget tuh rasanya.

Awalnya sih rencananya ikut seleksi masuk ITB itu ‘hanya’ sekedar iseng. Yaudahlah ya, dicoba aja dulu. Kalau keterima alhamdulillah sudah rezeki. Kalau tidak, ya memang belum rezekinya. Apalagi aku juga melamar beasiswa. Ampuh banget tuh kalau coba-coba berhadiah dua. Bisa masuk itb sekaligus dapet beasiswa. Aku daftarnya dulu beasiswa ITB untuk semua. Eh malah dialihkan ke beasiswa bidik misi.

Dulu sebenarnya ngebet banget loh mau ngejar bidik misi. Tapi....................................................... karena selama saya madrasah aliyah, ga pernah tuh dapet peringkat sepuluh besar. terpaksa deh menangis sendu merelakan untuk tidak jadi daftar bidik misi. Administrasi aja sudah gak lolos. Tapi namanya juga rezeki dan sudah ditakdirin Allah, walaupun jalannya lewat daftar beasiswa itb untuk semua toh ‘dibuang’ kembali ke beasiswa bidik misi. Subhanallah........

Intinya : kalau sudah rezeki tidak bakal kemana. Percaya deh sama Allah SWT.

Kata-kata yang selalu ku kenang yaitu, “jika memang itu takdirku, penuhilah”. Cobalah untuk mengejarnya kawan. Mengejar dengan sekuat tenaga. Tanpa sekuat tenaga, ‘tiket’ itu bakalan di dapat oleh yang lain. Bukan dirimu. Berusahalah sepenuh jiwa, bukan setengah-setengah.

Sebenarnya gak kepikiran dapet beasiswa bidik misi, soalnya sudah menyerah terlebih dahulu karena memang terkadang kita harus realistis pada kemampuan kita. Dan kesempatan itu datang malah lewat beasiswa ITB untuk semua. Jadi mau tidak mau harus kerja keras dengan peluang yang ada, yakni beasiswa itb untuk semua dan ‘sedikit’ melupakan beasiswa bidik misi.

Persiapannya tidak semudah membalik tangan loh kalau masuk kampus-kampus besar. harus ekstra keras usahanya. itb termasuk di dalamnya. Tidak semudah membalik tangan. Ya, kalau kamu punya otak jenius ya usaha biasa-biasa aja ya bisa saja masuk itb, tapi ga jamin deh masuk itb. Karena Tuhan itu maha adil, walaupun ga pinter-pinter amat, bisa kok masuk itb.

Allah Tidak akan menyia-nyiakan usaha makhluknya. Walaupun kamu hanya usaha sekecil apapun. Yakinlah bahwa Allah akan memberi kemudahan bagi yang bekerja keras.

Allah tuh lebih suka sama orang yang biasa-biasa aja ataupun kurang pandai namun kerja keras daripada orang jenius namun kerjanya ga sungguh-sungguh. Jika kamu merasa kemampuanmu pas-pasan, maka jalanmu hanya satu. KERJA KERAS dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Aku sejak pertengahan kelas dua sudah mulai belajar soal-soal snmptn. Wuh, sulitnya minta ampun tuh. Padahal baru belajar pelajaran kelas satu, namun aku memaksa diri ini, tubuh ini untuk mulai melangkah. Hanya bermodal pelajaran kelas satu doang mengerjakan soal snmptn. Yahhhhh...

Aku mulai belajar satu soal setiap hari. Bisanya Cuma mengerjakan satu soal ya gak perlu dipaksain untuk mengerjakan sepuluh soal seharinya. Aku menarget setiap hari aku harus bisa mengerjakan satu soal dan harus bener. Tidak lebih. Ini awal aku mulai mencintai pelajaran, biasanya sih bosen banget belajar. Awal melangkah untuk menyukai sesuatu yang dibenci.

Seminggu berlalu, alhamdulillah mulai naik dua sola per hari yang harus bener.

Satu bulan berlalu, lima soal harus bisa mengerjakan dan bener setiap harinya...... Subhanallah..... ga nyangka banget di sela-sela padatnya kegiatan di pondok karena aku memang sedang nyantri dan bacaan setiap harinya kitab kuning,bisa mengerjakan lima soal setiap hari. Inilah kekuatan istikomah, istikomah itu lebih utama daripada mengerjakan soal banyak-banyak namun ga istikomah. Dengan istikomah ini, aku ga perlu tuh menghafal rumus-rumus matematika yang cacig-cacing, rumus asam-basa ataupun rumus fisika semacam gerak lurus dipercepat kek, diperlambat kek.

Dan tiga bulan kemudian, aku bisa menarget setiap hari bisa mengerjakan sepuluh soal campuran pelajaran biologi, kimia, fisika, dan matematika. Terkadang banyak kimianya, terkadang ga ngerjain fisika, tapi yang penting aku harus mengerjakan sepuluh soal dan menjawabnya dengan benar.

Selain itu kamu juga bisa belajar soal-soal stan, nyambi buat mengasah logika kita. Karena dengan logika aku biasanya bisa mengenalogikan rumus-rumus agar mudah di hafal. Hehe... terkadang kita juga harus menghafal rumus juga.

Kan ada suara-suara katanya snmptn dihapus atau bahkan diperkecil kuotanya. Jangan takut!!!!!!!!!!!!!! Usaha kita ga bakal rugi kok, bejo itu diberikan Allah hanya kepada orang-orang yang sudah berusaha. Perasaan aku biasa-biasa aja waktu di kelas, apalagi aku anak madrasah aliyah, namun bejo karena usaha. Jangan lupa berdoa juga, meminta restu ortu. Ibadah juga diperbaiki, kalau bisa salat jamaah tepat waktu. :D

Galaunya jangan lama-lama, InsyaALlah ITB bukan hanya mimpi. ITB adalah kenyataan yang terpisah antara sekarang dan masa depan. Semoga bisa masuk ITB dengan kerja keras kalian...

ITB tidak hanya untuk orang cerdas saja. Tetapi ada kursi juga buat para pekerja keras.

Wujudkan mimpimu dari sekarang,,,,, selamat berusaha.......

Ku tunggu di itb.... jatinangor,,,,, hehe...

Asrama ITB Jatinangor, 18-9-12
syams dan kawan-kawan

<<<bersambung>>>

Senin, 19 Maret 2012

Mimpiku untuk Indonesiaku

by : Ahmad syamsu Rizal bioengineering ITB
   
   Alhamdulillah, sampai saat ini aku masih diberi kesehatan. Semoga aku tetap bersyukur dengan kehadirat Sang Maha Pencipta. Sharing di blogku kali ini yaitu tentang Musim Paceklik. Alhamdulillah musim paceklik itu kini telah berlalu dengan bantuan perasaan sabar yang sangat dalam. 
   Dua bulan lalu aku ke Bandung tanpa uang saku dari Orang Tua, maklum aku adalah salah satu penerima beasiswa Bidik Misi ITB. Memang targetku telah terealisasikan sejak bulan Oktober 2011 lalu. Targetku yaitu tidak akan meminta uang kepada orang tua lagi, intinya mandiri dari orang tua. Memang berat sih dengan uang beasiswa yang dapat dikatakan hanya cukup untuk keperluan hidup. Cara terbaik adalah menghemat.
    Dari rumah, Kabupaten Nganjuk, tidak membawa uang saku sedikitpun tidaklah apa-apa, namanya juga ingin mandiri. Setengah bulan berlalu, beasiswa tidak turun. Agak sedih sih, dari rumah tidak bawa apa-apa tapi proses kuliah tetap berlanjut. Ini pertanda musim paceklik datang, beasiswa belum turun.
   Ini benar-benar sebuah ujian bagi 700 mahasiswa Bidik misi se-ITB. Kira-kira segitu sih. Sebenarnya penerima bidik misi ITB ada 700 mahasiswa angkatan 2011 dan 450 mahasiswa angkatan 2010 termasuk saya. Karena sebagian dari anak Bidik misi dapat dikatakan orang tuanya berkecukupan dan dapat memenuhi keuangan pada saat paceklik ini.
   Pengen sekali aku meminta uang kepada orang tua, tapi sesuai impianku aku harus kuat. Aku harus kuat dengan ujian ini. Terkadang ketika Ibu ataupun Bapak bertanya tentang beasiswa, aku terpaksa berbohong :'). "Alhamdulillah Beasiswanya lancar." Kataku seperti itu. Bagaimana tidak, aku sendiri sadar bahwa orang tuaku disan cukup kesulitan untuk membiayai keluarga kami. Apakah aku tega menambah beban mereka. Aku tidak ingin memberi beban tambahan yang justru akan membuatku menangis dalam hati :'). Tapi aku bahagia karena ketidakmampuan inilah yang menjadi semangat ganda / double untuk aku bisa menembus Institut Teknologi Bnadung dan mendapat beasiswa Bidik Misi Juga. 
   Terkadang ketidakmampuanlah yang akan memberikan kekuatan yang sangat besar untuk kita lebih maju daripada tanpa ketidak mampuan.
   Alasan tidak turunnya beasiswa macam-macam , tetapi sabar tetap tertancap ke hati. Tapi untunglah hari ini, tanggal 19 Maret 2012-tepat satu hari sebelum ulang tahunku tanggal 20 Maret, beasiswa turun langsung 3 bulan setelah tertunda lebih dari 2 bulan dengan bersusah payah survive berhemat. Sempat juga makan sehari 2 kali, kebiasaan mayoritas mahasiswa, ataupun mencari makanan gratis yang tidak terduga-duga datangnya untuk menghemat uang yang menipis hingga limit mendekati 0, hehe lebay. Sehari-hari makanannya itu melulu dan setiap ada kegiatan yang aku ikuti selalu ada yang namanya perbaikan gizi. Pebaikan gizi bagi orang-orang yang kekurangan uang, hehe. Cuma bercanda, tapi itu kenyataannya.
   Dibanding beasiswa lain, beasiswa yang aku dapat sering telat dibanding dengan beasiswa lain yang ada di ITB. Tapi itu bukanlah masalah. Yang menjadi masalah adalah apakah aku bisa berkarya bagi Indonesia?
   Sebuah tanggung jawab kepada bangsa bahwa beasiswa yang aku dapatkan adalah dari pemerintah Indonesia yang kebanyakan uang pajak, kayaknya.
   Alhamdulillah sekarang umur saya sudah berkurang 20 tahun, masih besok sih sebenarnya :). Akan tetapi semangat berkarya untuk Indonesia tetap saja tidak akan pupus begitu saja. Mimpi bisa menginjakkan kaki di negeri jerman masih di dada. Tapi Mimpi besar terhadap Indonesia akan aku ikrarkan hari ini. Satu hari sebelum hari kelahiranku.
   Aku mempunyai mimpi besar yang aku sendiri masih bingung bagaimana kok aku berani-beraninya mimpi seperti ini. Aku bermimpi bahwa aku nanti menjadi seorang Bioengineer dan akan membuat sebuah Pabrik bioetanol terbesar di dunia. Target produksinya hanya sebesar 1 milyar ton per hari. Dikit Banget dibanding jumlah uang yang dikorupsi oleh gayus. Pokoknya pabrik bioetanol ini palig tidak bisa menyuplai paling tidak 10 % dunia. Amin. Doakan ya..... :)
   Mengapa aku bermimpi membuat pabrik bioetanol? karena memang jurusan dan mimpilah yang menuntunku untuk bermimpi itu. Maka dari itu kawan, pentingnya memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat. Misalnya aku, seorang sarjana bioengineer, amin, mimpilah sesuai dengan ilmu yang didapat karena akan lebih sukses daripada orang yang jurusan saat kuliahnya berbeda dengan pekerjaannya sekarang. Pilihlah jurusan di kampusmu sesuai dengan mimpi. Indonesia membutuhkan semangatmu kawan, Indonesia Pasti akan bangkit. Jadilah salah satu orang yang mampu menjadikan Indonesia Bangkit. Raih mimpimu. 
   Aku berani bermimpi kawan, mimpi yang bisa dikata gila dan bisa saja tidak terwujud. Tapi aku sangat yakin ini akan terwujud di kemudian hari. 
   Indonesia sekarang butuh seorang ilmuwan yang tidak hanya tinggi Ip-nya kawan, tapi yang bisa berkarya dan memajukan Indonesia. Ilmuwan yang lahir dari seorang yang bekerja keras dan telaten, bukan yang di usia mudanya kurang semangat, maaf kalau ada yang tersinggung. Ayo mulai sekarang belajar sungguh-sungguh, aku temenin deh, hehe. Buatlah negara ini tersenyum.
    Tapi satu yang penting, bermimpilah dari sekarang kawan. Kalau tidak terwujud, katakan I don't care. Tapi InsyaAllah semua mimpi itu akan terwujud dan jangan lupa berdoa and ikhtiar. Jangan takut bermimpi.
   Semangat kawan-kawan. Buatlah Indonesia bangga karena adanya kalian. Negara-negara lain bisa maju karena ilmuwan mereka banyak. Tapi kalau jadi ilmuwan, jangan lupa berkarya untuk Indonesia.


*Ceritanya agak tidak nyambung, dari sedih hingga semangat menggebu-gebu. Tapi inilah aku kawan, Semangat ya.

"20th Anniversary Ahmad Syamsu Rizal Bioengineering ITB"
"Semangat berjuang"
@Windy City/ Nganjuk>>Berlin

Senin, 27 Februari 2012

Penggabungan Beasiswa ITB Untuk Semua dan Bidik Misi ITB

Rekan-rekan,
Setelah melalui beberapa diskusi dengan pak Carmadi dan team, saya mengusulkan dan disetujui oleh ITB bahwa  untuk tahun 2011 dan selanjutnya, BIUS akan digabungkan dengan Bidik Misi. Berikut ini adalah informasi lengkapnya :

Latar Belakang ;
- Tahun 2010 hanya sebagian saja Beasiswa Bidik Misi dari Kementrian Pendidikan Nasional yang dapat diserap ITB, karena terbatasnya mahasiswa yang memenuhi syarat.
- Persyaratan penerima Beasiswa Bidik Misi dan BIUS sama
- Bidik Misi hanya memberikan biaya hidup, sementara BPM dan Biaya sks di biayai oleh ITB

BIUS 2011 akan digabungkan dengan Bidik Misi, sehingga terjadi kolaborasi 3 pihak sbb :
- ITB mensubsidi BPM
- Donatur BIUS
- Depdiknas melalui program Bidik Misi
Sumber: Aku Masuk ITB

Manfaat penggabungan :
- Diharapkan akan lebih banyak donatur yang bisa ikut berpartisipasi dalam program BIUS
- Penyerapan Beasiswa Bidik Misi di ITB akan lebih baik
- Lebih banyak mahasiswa dari keluarga ekonomi lemah yang bisa di biayai
- Beban biaya bagi ITB untuk program Bidik Misi berkurang

Salam hangat penuh semangat
Betti Alisjahbana-AR79

Rabu, 21 Desember 2011

Beasiswa ITB Untuk Semua dan BIDIK MISI

Di Indonesia terdapat 5 PTN yang menyandang gelar BHMN, Badan Hukum Milik Negara. Gelar ini mewajibkan adanya timbal balik, salah satunya 20% mahasiswanya harus penerima beasiswa full. BIDIK MISI awalnya hanya dijatah 450 mahasiswa untuk ITB. Mengingat jumlah mahasiswa ITB per angkatan ada 3000an lebih, berarti Dikti tidak mendukung ITB sebagai BHMN untuk memenuhi kewajibannya dong? Akhirnya setelah meminta, ITB memperoleh tambahan sebanyak 250 jatah BIDIKMISI...
Nah, pengelolaan BIDIK MISI sendiri diserahkan ke perguruan tinggi masing-masing. Besarnya adalah 6juta rupiah per semester. Sebagai perbandingan, UPI dengan biaya pendidikan 3juta per semester, menyerahkan 3juta sisanya untuk biaya hidup mahasiswanya. UNPAD 4juta untuk biaya pendidikan, 2juta biaya hidup. UGM yang biaya pendidikan untuk anak-anak di daerah sekitarnya hanya 2jutaan, menyerahkan 4 juta untuk biaya hidup mahasiswa. ITB yang butuh 5 juta per semester untuk biaya semester, jelas tidak etis jika hanya menyerahkan 1 juta per semester untuk biaya hidup mahasiswanya.

Akhirnya ITB mengeluarkan kebijakan 6 juta secara penuh dianggarkan ke biaya hidup mahasiswanya. Berarti ada 1juta per bulan dengan rincian 700ribu biaya hidup, 250ribu biaya pemondokan, dan 50ribu untuk pengembangan karakter. Untuk biaya pendidikan ITB mencari sendiri!
Di sini BIUS berperan untuk memenuhi biaya pendidikan 1/7 penerima BIDIK MISI. Selain BIUS, ada beberapa sumber lain seperti pemprov, company, dan lain-lain. Apa yang menjadikan BIUS istimewa? BIUS menjunjung visi keberagaman se-Indonesia. BIUS mengambil minimal satu dari 33provinsi dengan kategori prestasi yang tinggi. Jadi bisa dibilang BIUS adalah 100 besar BIDIK MISI.
Biar tidak bingung, intinya sekarang penyebutannya adalah BIDIK MISI kategori BIUS.
Kenapa selama ini pegawai LK tidak mau bilang bahwa BIUS itu ada? Jawabannya adalah karena pegawai LK belum diberi tahu oleh petinggi LK mengenai BIUS. Petinggi LK sendiri merasa belum punya waktu yang tepat untuk memberi tahu para pegawai. Sedangkan Bu Betti tahunya BIUS sudah diketahui oleh seluruh elemen LK.


ITB MAHAL?
Mari kita intip sejarah teman-teman. Masih ingat kan, dulu awal tahun 2010 digulirkan isu BHMN akan dihapus? BHMN sendiri adalah usul dari rktor ITB tahun '99-'00. BHMN membuat PTN memiliki otonomi yang di mata orang awam hanya di bidang keuangan. Padahal otonomi tersebut telah menghasilkan lima prodi di ITB mendapat predikat WCU(World Class University).
Melongok ke masa yang lebih lampau, di mana UU BHP-BHMN belum ada, UU yang mengatur PTN mewajibkan nama fakultas harus sama, nama jurusan harus sama, dan jumlah SKS tiap jurusan se-Indonesia harus sama. Kalau ikut UU yang seperti itu terus, kapan kita maju? Bisa sih, untuk menjadi WCU. Tapi birokrasinya rumit. Maka dari itu, ITB ingin punya otonomi sendiri. Akhirnya awal tahun 2000an UU BHP-BHMN disahkan dan ITB mengadakan USM.
Alasan ITB tidak bergantung pada UMPTN adalah dalam UU yang lama pemerintah hanya menyediakan 30% biaya kebutuhan ITB. Tanpa yang 70%, ITB tidak bisa hidup. Salah satu caranya melalui pengadaan USM. Memang harusnya ada cara lain tetapi belum ditemukan. Masalahnya juga pelik! Orang awam mengira biaya UM minimum mempengaruhi penerimaan mahasiswa baru ITB. Padahal ITB murni mengandalkan hasil tes.
Yang menjalankan UM awalnya hanya 5 PTN. Sampai tahun 2010, banyak PTN lain yang ikut-ikutan. Padahal di luar 5 PTN tadi, PTN lain dianggap tidak bisa menjadi WCU. Akhirnya muncullah rencana pemberian status BLU(Badan Layanan Umum) untuk mengganti BHMN. Pada Desember 2011 rencana ini akan dibahas lagi. Keputusan awalnya adalah BHMN tidak dihapus, tapi hanya dimiliki 5 PTN tadi. Tapi ada kemungkinan BHMN akan dihapus secara total atau masih ada. Jika dihapus secara total, 5 PTN tadi statusnya adalah BLU Plus. Jika masih ada, 5 PTN tadi akan mengajukan UU khusus. Sebenarnya secara kasar BLU dan BHMN bedanya hanya nama. Yang jelas 5 PTN yang ditargetkan menjadi WCU butuh otonomi khusus karena tidak bisa disamakan dengan PTN lain.
Jadi ITB mahal karena ada tuntutan WCU. Toh sebenarnya ITB sudah memberikan hasil dengan bukti prestasi-prestasi yang didapat.
Dengan UU yang sekarang, angka 30% tidak tercantum lagi. Artinya subsidi pemerintah bisa lebih rendah dari itu. Sekali lagi, masalahnya kompleks. Pemerintah yang sekarang hanya mampu menggratiskan biaya pendidikan hingga SMP. Belum lagi jika muncul oposisi-oposisi politik pemerintah yang sekarang, aturannya bisa diperumit.