Senin, 30 April 2012

Bukan kelemahan yang membuat kita lemah, tapi ketakutanlah yang membuat kita lemah


     Hampir semua orang mempunyai rasa takut. Dan rasa takut itu datangnya tidak diduga. Aku berkali-kali merasakan hal itu. Sering tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba aku takut.
     Dulu waktu mau masuk ke kampus, aku merasa bahwa aku tidak layak bersaing dalam SNMPTN.
     Aku bukan anak kelas unggulan.
     Aku bukan anak yang peringkat 10 besar.
     Aku bukan orang yang bisa mengikuti BIMBINGAN BELAJAR. (karena memang tidak punya dan tidak ingin mengeluarkan uang).
     Saat mendengar nama-nama kampus-kampus besar di Indonesia, aku serasa aku tidak pantas masuk ke kampus itu. Mau daftar UI takut, nyoba ITB takut, pengen masuk ITS sepertinya bukan, masuk IPB........ dan lain-lain. Melihat logonya aja aku merasa cuma mimpi aja kalau hal itu memang benar-benar terjadi, seolah orang yang begitu lemah, begitu nggak punya sepertia aku (karena yang punya Allah SWT, aku cuma dititipin).
Foto saat Perpisahan kelas 3 @Mankotakediri3


     Pernah aku berkata " I hope a miracle" ketika melihat logo gajah bertangan 4 itu. Tidak ada sedikitpun percaya. Dan sampai-sampai aku menyuruh temanku sekelas yang bernama Nashihuddin menuliskannya tulisan " I hope a Miracle" di buku pelajaranku pake tulisannya yang bengkong-bengkong ke sana kemari yang berukuran sekitar 60 pt tapi berseni tinggi, hehe seperti di Microsoft Word. Aku takut banget saat itu, pengen sekali aku lari ke samudera dan hanyut di dalamnya. Aku takut masuk ke kampus-kampus impianku karena mimpiku sangat mendekati tidak rasional.
     Di mimpiku nomor 5 ( Sekarang aku punya 88 mimpi), saat SMA aku tuliskan.
     1.
     .
     5. Masuk PTN Impianku ( UI, ITB, ITS, IPB) atau STAN.
     . dst
     Sepertinya aku tidak realistis. Pilihannya berat-berat. Uangnya nggak ada padahal. Sukanya milih-milih, yang bagus-bagus lagi. Seakan mimpi itu hanya khayalan tingkat tinggi. Padahal aku tidak ikut les, punya uang juga dikit, buat makan nanti juga bingung, bukan juga anak-anak nge-TOP di kelas, seras nggak mungkin banget deh bersaing di kampus-kampus terbaik bangsa ini, huhu.
     Aku takut banget kalau nggak keterima. Semoga aja aku tidak sampai istirahat setahun dan mengikuti SNMPTN tahun depan. Pengen nangis, nggak punya uang untuk kuliah.
     Pas mau daftar Beasiswa ITB Untuk Semua aja, aku sempat nggak pengen daftar, takut dibuang/ditolak/dicuekin takut sakit hati karena tidak diterima, huhu.
     Tetapi aku sadar, sebenarnya hal itu semua salah kaprah. 100% salah, tapi ada benarnya juga sih, hehe. Bercanda. Aku sadar, AKU SEBENARNYA BISA walaupun aku tanpa les, aku bukan peringkat 10 besar, aku bukan anak kelas unggulan.
      Aku pun mulai belajar sendiri seolah-olah aku les. Aku senggangkan waktu belajarku untuk simulasi bahwa aku sedang mengkuti BIMBINGAN BELAJAR. Aku mengerjakan soal satu persatu seperti anak-anak yang mengikuti les. Pembimbingku hanya sebuah jawaban dan pembahasan yang berada di akhir buku-buku soal, Bukan manusia, namun kertas. Pembimbing = kertas, wkwkwkwk. hehe.
     Saat itu juga, aku bertekat mengalahkan anak-anak yang les. Itu salah satu motivasi belajarku. Aku berharap suatu saat menginspirasi adik-adik kelas bahwa AKU BISA LULUS PTN TANPA BANTUAN BIMBINGAN BELAJAR.
     Setiap aku mau belajar, aku selalu berniat 'Aku akan mengalakan anak-anak Bimbingan Belajar Itu'. Bagi teman-teman yang ikut bimbingan belajar, yoa teruskanlah dan bersemangatlah. Jangan sampai kalah dengan orang seperti aku. Buat yang tidak les, jangan pesimis. Kalian pasti Bisa.Katakan
     InsyaAllah Pasti Bisa
     InsyaAllah Pasti Bisa
     InsyaAllah Pasti Bisa
Kata-kata yang selalu memotivasiku saat aku malas belajar.
     Pernah pada suatu Try Out Ujian Nasional, tidak aku sangka aku merupakan satu-satunya anak yang lulus di kelasku. Mengalahkan banyak anak yang mengikuti les-lesan. Mereka pada tidak lulus. Misi Pertamaku sepertinya sukses, hehehe, Mengalahkan anak-anak les-lesan. huhuhuhuhu sesuatu yang secara logika tidak bisa dicerna sedikitpun gitu. Itulah keagungan Allah yang diberikan orang yang mau mencari ilmunya dengan Ikhlas. Maka Ikhlaskanlah niat kalian hanya untuk mencari ilmu karena Allah.
     Dan sekarangpun saya bisa masuk ITB Bandung tanpa mengikuti les dan mendapatkan beasiswa bidik misi juga. Saya bisa dan seharusnya kalian bisa. Sebenarnya bukan kelemahan, ketidakpunyaan, kemelaratan yang membuat kita lemah, akan tetapi ketakutan dalam diri sendirilah yang membuat kita tak berdaya untuk melangkah menjemput masa depan. Percayalah kawan, kalian bisa. Kalian mampu. Kalian hebat. Hanya satu yang membuat kalian lemah yaitu takut bermimpi. takut bertarung.
     Kalian bisa kawan, kalian juga mampu. Jangan sampai Ketakutan membuat kalian mengurungkan ke kampus impian.
     Jangan takut untuk memilih kampus maupun jurusan terbaik jika kalian ingin. Tapi jangan lupa terkadang kita juga mempunyai plan kedua yaitu apabila kita gagal di plan pertama walaupun kita sudah bekerja keras.
     Memang aku dulu takut, tapi aku sekarang berani.
     Jangan lupa follow n visit blog ini lagi yaaaaaaa..........................
Regards


syams untuk indonesia
Ahmad Syamsu Rizal MAN KOTA KEDIRI 3/Bidik Misi/SITH/Bioengineering/ITB Bandung.
Nganjuk city


Selasa, 24 April 2012

Agenda Ganesha : Re-inspiring of Kartini


Kerjasama Medco Group dan Fakultas Seni Rupa & Desain ITB mempersembahkan:
RANAH BERTABUR KREASI
Re-inspiring of Kartini
23-28 April 2012
The Energy – SCBD, lantai Mezzanine
Lot 11A, Jl. Jendral Sudirman, Jakarta
 
Pameran Seni Rupa (23-28 April 2012, 08.00-18.00)
Artist by Radi Arwinda, Tisna Sanjaya, Biranul Anas Zaman, dll
 
Puncak Acara (26 April 2012, 17.00-21.00)
Talkshow : “The Power of Creative Idea and Business Inovatif”
by Biranul Anas Zaman, Jerry Aurum, dan Hera Pahlasari
Fashion Show : “Inspiring Beauty”, diperagakan oleh None Jakarta
Designer by Kahfiati Kahdar, Dinda Pertiwi, Agustine Rumoda, Dietha Chaesar D., Larasya Nayenggita, dan Santika Syaravina
Artistic by Azizah Assattari
Ethnic Performance : “Khatulistiwa” Ethnic Fusion

Senin, 23 April 2012

Rekayasa Pertanian SITH ITB

      Sebagai negara tropis, Indonesia dikaruniai keanekaragaman hayati yang tinggi serta energi matahari dan curah hujan yang berlimpah sepanjang tahun. Kondisi alam tropis tersebut memungkinkan pertanian di Indonesia untuk berproduksi sepanjang tahun dengan komoditas yang beragam serta menggunakan masukan energi yang lebih rendah (less energy input) dibandingkan dengan pertanian negara temperata. Tantangan bangsa Indonesia saat ini adalah mengembangkan sebuah sistem pertanian yang bertumpu pada kekuatan alam tropis untuk untuk menghasilkan produk pertanian yang beragam dengan efisiensi energi, materi dan ekonomi yang tinggi tanpa mencemari lingkungan serta mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara umum.

      Untuk menjawab tantangan tersebut, ITB melalui Program Studi Sarjana Rekayasa Pertanian pada Sekolah llmu dan Teknologi Hayati (SITH) berkomitmen untuk menghasilkan sumber daya manusia yang tangguh serta memiliki kompetensi teknis unggul untuk mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan (dengan Jawa Barat sebagai model) dalam rangka mencapai swasembada kebutuhan pokok dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat (Jawa Barat dan Indonesia umumnya).

Sumber Gambar : https://encrypted-tbn3.google.com/images

     Tujuan Pendidikan Program Studi Rekayasa Pertanian adalah melaksanakan pendidikan tinggi dalam rangka menghasilkan profesional yang handal dan tangguh untuk mengembangkan sumberdaya hayati (dengan Jawa barat sebagai model pemerintahan) yang berkelanjutan demi memenuhi swasembada kebutuhan pokok dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jawa Barat dan Indonesia umumnya.
Sumber Gambar : https://encrypted-tbn2.google.com/images

     Disamping itu lulusan harus mampu mengembangkan diri dan menyesuaikan diri terhadap perkembangan IPTEK dan perkembangan masyarakat.  Agar tujuan pendidikan ini tercapai, maka isi dari Program Studi Rekayasa Pertanian harus dapat:

-          Diperkenalkan dengan mempertimbangkan pemahaman yang sudah dimiliki oleh siswa, dan potensinya di waktu yang akan datang.
-          Memiliki arti personal dan sosial kepada mahasiswa, dan meningkatkan kemampuannya mengambil keputusan yang beretika.
-          Memperluas dan memerinci pemahaman dan penghargaan mahasiswa terhadap sains, teknologi, dan ilmu rekayasa
-          Diajarkan dengan cara yang bervariasi sehingga menunjukkan proses, keterampilan, dan kemampuan perancangan.
-          Menantang siswa pada suatu tingkatan dasar, serta meningkatkan semua segi pengetahuan tentang pertanian, dan pembelajaran yang tak terbatas.
-          Dinilai / diujikan dalam konteks yang sesuai.
  
Perkuliahan Program Studi Rekayasa Pertanian akan dilaksanakan di dua kampus ITB, yaitu di kampus Ganesa (jl. Ganesa no. 10 Bandung) dan kampus Jatinangor (jl. Winaya Mukti no. 1 Jatinangor).

Prospek Kerja
Kebutuhan tenaga kerja bidang pertanian didasarkan pada identifikasi bidang bidang yang memerlukan sumber daya manusia (SDM) bidang pertanian diantaranya (1) Wiraswasta (petani profesional); (2) Tenaga ahli pertanian pada lembaga pemerintah; (3) Tenaga ahli pertanian pada industri pertanian dan perkebunan; (4) Lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan lain lain.

 

Rekayasa Kehutanan SITH ITB

      Hutan merupakan sumber daya hayati penting bagi Indonesia mengingat perannya dalam menyediakan berbagai produk hutan, baik kayu maupun non-kayu, serta jasa lingkungan. Kawasan hutan membentuk lebih dari 70% luas daratan Indonesia dan mencapai lebih dari 130 juta hektar. Kelestarian hutan Indonesia saat ini terancam oleh tingginya laju deforestasi dan degradasi lahan. Pembangunan kehutanan Jawa Barat, merupakan bagian dari pembangunan nasional. Luas hutan di Jawa Barat hanya tertinggal 19% dari 21,3%. Diharapkan pada masa yang akan datang, luasan hutan di Jawa Barat dapat ditingkatkan melalui program-program rehabilitasi yang telah dan akan direncanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Untuk mendukung program-program tersebut diperlukan sumber daya manusia, terutama yang berasal dari daerah Jawa Barat salah satunya melalui pendidikan di Program Studi Rekayasa Biosistem Kehutanan

     Rekayasa Kehutanan (Forestry Engineering) merupakan interdisiplin ilmu kehutanan (Forestry Science) dan Teknik (Engineering) yang diaplikasikan dalam perekayasaan berbasis bioproses serta biosistem untuk menjaga kelestarian hutan, memanipulasi hutan agar pemanfaatannya berkelanjutan, dan membangun/mengkonstruksi hutan-hutan baru. Pendidikan dalam rekayasa kehutanan mengutamakan cara pandang holistik yang menempatkan hutan sebagai ekosistem yang harus dipelajari dalam konteks keterkaitannya dengan  berbagai aspek lingkungan, ekonomi dan sosial-masyarakat.

Sumber gambar : https://encrypted-tbn2.google.com/ 

     Kompetensi teknis utama rekayasa kehutanan diarahkan untuk menjaga, memanipulasi dan membangun hutan menggunakan prisip-prinsip rekayasa untuk mencapai efisiensi energi dan materi yang optimal serta mengaplikasikan berbagai teknologi yang tersedia untuk membangun dan mengelola hutan.

Sumber gambar : https://encrypted-tbn3.google.com/

      Perkuliahan Program Studi Rekayasa Kehutanan akan dilaksanakan di dua kampus ITB, yaitu di kampus Ganesa (jl. Ganesa no. 10 Bandung) dan kampus Jatinangor (jl. Winaya Mukti no. 1 Jatinangor).

      Prospek Kerja Kebutuhan tenaga kerja bidang kehutanan didasarkan pada identifikasi bidang-bidang yang membutuhkan sumber daya manusia (SDM) bidang kehutanan diantaranya (1) Industri kehutanan; (2) Pengelolaan hutan pada instansi pemerintah dan swasta; (3) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi Non-Pemerintah (Non-Government Organization/NGO); (4) Wiraswasta kehutanan dan profesi lain.


Kuliah Bioengineering : Bioprospek Tumbuhan Tropika



Kampus ITB telah menjadi sumber pembelajaran tentang tumbuhan bagi mahasiswa Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, seperti yang telah dilakukan oleh peserta mata kuliah Bioprospek Tumbuhan Tropika (BE-2204), Prodi Bioengineering pada hari Kamis, 8 Maret 2012. Keberadaan tumbuhan di kampus, selain untuk mempercantik dan menambah estetika, dapat digunakan pula sebagai “laboratorium alami” untuk bahan pembelajaran beberapa mata kuliah yang mempelajari berbagai aspek tentang tumbuhan. Di Kampus ITB selain terdapat tanaman hias, terdapat juga tanaman pelindung. Beberapa diantaranya telah puluhan tahun ada di Kampus ITB, seperti pohon pinus (Pinus merkusii), yang selain kayunya dimanfaatkan, getahnya menghasilkan resin yang berguna. Tumbuhan liar pun tumbuh tak kurang banyaknya. Beberapa diantaranya telah digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat di Indonesia, seperti kiurat (Plantago mayor), pegagan (Centella asiatica).




Dalam waktu tak lebih dua jam mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai spesies tumbuhan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber biofuel, obat, pangan dan bahan industri lainnya, seperti damar (Agathis dammara), Bintaro (Cerbera odollam), jarak pagar (Jatropha curcas), Jarak kaliki (Ricinus communis), Nimba (Azadirachta indica), tapak dara (Catharanthus roseus),kayu putih (Eucalyptus alba). Keberadaan Kebun Botani dan Kebun Tanaman Obat Farmasi, mendukung pembelajaran ini.
( Aku yang mana ya? hehehe)



Di Kebun Botani tak kurang ada 90 an spesies tumbuhan yang ada, sedangkan Kebun Tanaman Obat Farmasi sangatlah memudahkan dipelajari, karena selain tertata sangat baik, setiap tumbuhan telah ditulis nama latinnya. Sebenarnya tidak hanya matakuliah Bioprospek Tumbuhan Tropika yang telah memanfaatkan Kampus ITB sebagai sumber pembelajaran. Mata kuliah lain seperti Biosistematik, Ekologi dan Botani




Farmasi telah pula memanfaatkan tumbuhan yang ada di Kampus ITB sebagai sumber ilmu.




(Sumber :teks- Rina R; foto- Mira T/http://www.sith.itb.ac.id/bioengineering/)

Minggu, 22 April 2012

Jangan Takut Masuk ITB 2 :)


Sumber: https://www.google.co.id/maps/
     Metrotvnews.com, Bandung: Institut Teknologi Bandung (ITB) pada penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2012 mengalokasikan sekitar 800 kursi untuk mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Alokasi itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 700 orang.

     "Tadinya kan 20 persen atau 700 orang, tapi sekarang saya diminta untuk menerima sekitar 800 mahasiswa tidak mampu," kata Rektor ITB Akhmaloka di Aula Barat ITB, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/4).

     Menurut dia, ITB melakukan metode penjaringan mahasiswa dari keluarga tidak mampu melalui jalur undangan pada proses Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Para calon mahasiswa itu juga ada yang mendaftar melalui program bidik misi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

     Kemendikbud pada 2012 secara nasional meluncurkan 30 ribu paket beasiswa dalam Program Bidik Misi bagi mahasiswa kurang mampu yang berprestasi untuk belajar di perguruan tinggi negeri. Paket beasiswa itu terdiri atas biaya kuliah sebesar Rp6 juta per semester selama empat tahun dan biaya hidup sebesar Rp600 ribu per bulan.

     Selain dua jalur tersebut, Akhmaloka menjelaskan, mahasiswa dari keluarga tidak mampu juga bisa memperoleh beasiswa penuh yang disediakan oleh ITB. "Kami juga ada beasiswa full dari ITB," ujarnya.

     Menurut dia, saat ini ITB telah menyebar undangan ke sekitar 1.900 Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh Indonesia untuk menjaring calon mahasiswa dari jalur undangan. Sedangkan sekitar 20 persen dari sekitar 3.300 kursi yang disediakan oleh ITB akan diisi oleh calon mahasiswa dari jalur ujian tertulis.(Ant/BEY)
catatan blogger : Tidak ada kata tidak mampu untuk masuk itb

ITB tanpa Rokok?

sumber gambar : http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-42404164-10856-ilm_rokok-extras9.jpg






Keputusan Terbaru dari UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan ITB

Dalam rangka memelihara kesehatan seluruh warga ITB dan untuk menjaga kualitas lingkungan, 
diberitahukan bahwa mulai Selasa, 1 Mei 2012 akan diberlakukan 
larangan merokok 
dalam gedung/ruangan di seluruh kawasan kampus dan kantor pusat ITB

Bagi mereka yang ingin merokok dipersilahkan untuk merokok di area khusus merokok yang telah dipersiapkan.


Terlampir adalah surat keputusan dari UPT K3L serta peta lokasi area khusus merokok.



via Harman Ajiwibowo, Ph.D., Kepala UPT K3L ITB

dari grup agenda ganesha itb..... :)

Sabtu, 21 April 2012

Rabu, 18 April 2012

Ayo menulis!

Sumber gambar : https://encrypted-tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcTYIOIxuadjm6tzdZPCO1o2NDapClkHl3X_xFS1lMpH-K6ghlCp

   Iseng-iseng nyari lomba menulis dapatlah banyak lomba yang cukup seru untuk dilewatkan. Semangat menulis. Ayo menuliiiiiiiiiiiiiiiiiiis.................
Lomba-lomba
*DALAM NEGERI*
*LUAR NEGERI*

Source : http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/04/05/kumpulan-lomba-menulis-deadline-april-2012-sep-2012/

Agenda Ganesha : Konser ISO 2012

ITB Student Orchestra mempersembahkan :
"Da Capo" , glimpses of the past, sebuah konser yang akan membawakan lagu-lagu populer dari masa-masa, tidak hanya bergenre klasik, tetapi juga pop, bahkan dangdut.

Sabtu, 21 April 2012
Teater Tertutup Taman Budaya Jawa Barat, Dago Tea House
Jalan Bukit Dago Utara No. 55, Bandung
Day Show : 13.00 - 16.00 Night Show : 19.00 - 22.00

Konduktor : Arya Pugala Kitti

Didukung oleh :
Paduan Suara Mahasiswa ITB
Marching Band Waditra Ganesha

Note :
Harga Tiket : Rp 50.000,-
Tiketnya masih banyak tersedia loh kawan~ terutama untuk yg Day Show, harganya pun khusus mahasiswa kok :)
Penjualan tiket hari ini mulai jam 18.00 di Boulevard, jgn lupa bawa KTM, 1 KTM = 1 tiket harganya jadi Rp 40.000,-
Ditunggu yaa.. :D

Agenda Ganesha April

Ganesha Music Event 2012 : "Pijar Apresiasi"
Sebuah pertunjukan musik kampus yang mengangkat tema musisi jalanan. Acara ini akan mengenalkan karya musisi jalanan kepada masyarakat dan juga menampilkan band-band & non-band Apres! ITB, band dosen, dan bintang tamu.

Daftar penampil:
• Pure Saturday
• RMHR (Rumah Musik Harry Roesli)
• Interstellar Paralax
• Voicenote
• Thiscontinu
• She Sings We Play
• Androgeniuses
• Stompcats

Hari, Tanggal: Sabtu, 21 April 2012
Pukul: 18.00 - Selesai
Tempat: Lapangan Basket CC Barat, Kampus ITB

Acara ini terbuka untuk umum dan GRATIS!!!

Kontak:
Email: ganeshamusicevent@ymail.com
Website: http://www.ganeshamusicevent.com/
Twitter: @GME_2012
CP: Anggi (087822888580 / 21DB4681)

Oleh: Apres! ITB

Sabtu, 14 April 2012

Jangan Takut Masuk ITB :)


Beberapa bulan belakangan mungkin teman-teman dipusingkan jalur masuk ITB yang bernama SNMPTN. Di bawah ini ada info-info yang semoga bisa dimanfaatkan dan bisa dikabarkan pada yang lain.

Latar Belakang

Jika teman-teman tahu bahwa BIDIK MISI tahun 2010 mensyaratkan prestasi 30% terbaik di kelas, apakah teman-teman merasa itu sebuah keadilan? Jela…s tidak. Banyak saudara-saudara kita yang –maaf- kurang mampu, yang sebenarnya cerdas tapi tidak punya kesempatan yang sama dengan teman-temannya untuk bersaing. Kurangnya fasilitas dan terbatasnya akses menjadi penghalang dari prestasi akademik mereka. Bahkan halangan tersebut bisa berupa tuntutan untuk bisa melanjutkan hidup hari esok. Konsentrasi mereka dicurahkan untuk bertahan hidup. Benar-benar tidak adil jika dibandingkan dengan mereka yang bisa mengikuti bimbel, bebas menggunakan warnet, dan lain sebagainya. Keadilan memang hanya dari-Nya. Namun bangsa yang sedang memperbaiki diri ini melalui KemDikNas menyusun sebuah sistem yang –semoga- lebih adil: SNMPTN Jalur Undangan. Ini juga latar belakang ITB memberi porsi 60% di sistem ini.

Salah satu keunggulan sistem SNMPTN ini adalah fleksibilitas presentase prestasi calon mahasiswa. Pada sekolah dengan akreditasi tinggi, yang di dalamnya terdapat persaingan yang ketat, memiliki presentase yang lebih longgar. Info lebih lengkap bisa dilihat di www.snmptn.ac.id

Selain itu, cara merangking siswa boleh dengan rangking yang hanya memperhitungkan nilai-nilai mapel UN. Jika sistem ini dipakai, nilai mapel lain bisa dimasukkan jika memang menunjukkan keunggulan siswa tersebut. Contoh: untuk mendapat nilai plus dalam penerimaan mahasiswa FSRD, sekolah bisa mencantumkan nilai mapel Seni Budaya. Yang terpenting dalam penentuan sistem rangking adalah adanya kesepakatan sekolah dengan semua pihak dan dilakukan secara konsisten pada seluruh siswa.

Jika sekolah terbukti melakukan kecurangan dalam mendaftarkan siswanya, sekolah tersebut akan di-blacklist dari seluruh jalur SNMPTN selama dua tahun.

BPPM(Biaya Penyelenggaraan Pendidikan yang dibayar di Muka)

Banyak protes yang berdatangan menyambut ditetapkannya BPPM 55 juta rupiah untuk fakultas/sekolah sains dan teknik serta 80 juta rupiah untuk SBM. Sebenarnya tidak se-saklek yang diduga teman-teman. Jika memang merasa hanya bisa membayar 75%, 50%, 25%, atau Rp 0,00 , janjikan saja BPPM sebesar kemampuan teman-teman.  Yang penting, besarnya BPPM diberitahukan pada ITB dengan mengirim form ke alamat yang ada pada www.usm.itb.ac.id . Besarnya BPPM yang dijanjikan tidak memengaruhi kemungkinan diterimanya mahasiswa. Form kesediaan BPPM hanya sebagai syarat bahwa calon mahasiswa mau memenuhi aturan dari ITB. Form ini selama proses SNMPTN hanya dilihat sebagai sebuah kelengkapan. Jika sudah diterima, barulah form tersebut akan dimintai pertanggungjawabannya. Bagi yang meminta keringanan akan dimintai bukti berupa beberapa berkas yang belum ada kepastian tentangnya.

Beasiswa Full

Jika ada calon mahasiswa yang ingin mendapat beasiswa BIDIKMISI(uang kuliah gratis plus biaya hidup), bisa mendaftarkan diri ke sekolah masing-masing. Selanjutnya, kepala sekolah yang akan mendaftarkan calon mahasiswa sebagai calon penerima BIDIKMISI. Sedangkan berkas persyaratan BIDIKMISI –kalau ada- baru akan ditagih setelah peserta diterima sebagai mahasiswa. Pencalonan pelamar BIDIKMISI diserahkan sepenuhnya di sekolah.

ITB menargetkan MINIMAL 20% mahasiswa yang diterima mendapatkan beasiswa. Artinya, ITB bisa menerima lebih dari itu. Jika BIDIKMISI tidak mencukupi, masih ada beasiswa lain seperti BIUS(Beasiswa ITB Untuk Semua).

Rencananya, penerimaan calon mahasiswa dengan beasiswa hanya akan ada di SNMPTN Jalur Undangan. Tapi jika di jalur ini calon mahasiswa yang kurang mampu yang diterima jumlahnya di bawah 20%, ITB masih membuka kesempatan di SNMPTN Jalur Ujian Tulis. ITB akan mengusahakan beasiswa-beasiswa tersebut tidak salah sasaran hanya untuk memenuhi target 20%. Di luar kedua beasiswa tersebut pun masih banyak beasiswa di ITB. Bahkan saking banyaknya kadang beasiswa juga bisa didapatkan mereka yang mampu.

Bagaimana dengan yang taraf ekonominya ‘pas-pasan’? Sebenarnya mereka yang orangtuanya memiliki gaji di bawah 3-4juta rupiah di ITB tergolong layak mendapat beasiswa. Masalah BPPM, sekali lagi, tidak perlu dipaksakan 55 juta rupiah. Tapi, jangan menjanjikan BPPM di bawah kemampuan. Setidaknya BPPM yang dijanjikan sebesar sekitar 10% pendapatan per bulan kedua orangtua dikalikan 24bulan.

Fakta unik: dari sekitar 17.000 SMA di Indonesia, hingga saat ini (rabu 16/02/2011) hanya sekitar 500 SMA yang mendaftarkan diri mengikuti SNMPTN Jalur Undangan ke ITB. Kasihan siswa-siswanya jika sampai kehilangan kesempatan mengikuti jalur ini. Toh tidak ada ruginya. Minimal, pastikan sekolahmu sudah terdaftar! Jika belum, silakan melobi kepala sekolah masing-masing.

2th Anniversary pengumuman diterima di ITB Bandung

   Ternyata aku sudah hampir 2 tahun kuliah di ITB Bandung. Hari ini, 2 tahun yang lalu, adalah hari pengumuman diterimanya aku di kampus ITB. Dulu diterima sebelum aku benar-benar belum mendapat ijazah. Pokoknya lulus deh, nilai berapapun enggak peduli, doaku 2 tahun yang lalu setelah dinyatakan diterima di ITB. menurutku itu doa yang salah, hehe.
   Sedangkan hari ini adalah h-1 Ujian Nasional. Kontras banget lah sama dulu. Lebih lambatan sekarang dong ujian Nasionalnya. Semoga aja teman-teman SMA dan MA dan SMK se-Indonesia menikmati apa yang telah diupayakan dengan kelulusan 100%, amin.
   Mau nulis apa lagi juga bingung, kayaknya nih pos-posan mirip spam. Enggak begitu bermanfaat, :(. Oke dah kalau gitu. This is SPAM. Testing...........
Sumber gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc0LHD0wKXgZoFI_ZUUSHg2aznWHu9jKH-EO_GfpaPt04aqj1MruVe8wI7hdAjyLr-nmRzXlD6xFPKfifMyztPGkUBUVoQLCBhVewzC2_wlTIR6g2wi-Om5BsXqoiMBldwvFPQclzArFVX/s1600/itb2.jpg

Jumat, 13 April 2012

INDIKATOR KEBAHAGIAAN



1). QOLBUN SYAKIRUN, atau hati yang selalu bersyukur,



~» Artinya selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur.


2). AL-AZWAJU SHALIHAH, yaitu pasangan hidup yang sholeh.

~» Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula.

3). AL-AULADUL ABRAR, yaitu anak yang sholeh.

~» Do'a anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah , berbahagialah orang tua yang memiliki anak sholeh/sholehah.

4). AL-BIATU SHOLIHAH, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.

~» Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul degan orang-orang sholeh yang selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita salah.

5). AL-MALUL HALAL, atau harta yang halal.

~» Bukan banyaknya harta tapi halalnya harta yang dimiliki. Harta yang halal akan menjauhkan setan dari hati. Hati menjadi bersih, suci dan kokoh sehingga memberi ketenangan dalam hidup. Berbahagialah orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

6). TAFAKUH FID-DIEN, atau semangat untuk memahami agama.

~» Dengan belajar ilmu agama, akan semakin cinta kepada agama dan semakin tinggi cintanya kepada Allah dan Rasulnya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.

* Semoga kita termasuk orang yang didalamnya *
amien,,,,,berbagi kutbah jumat..

Senin, 09 April 2012

Traveling, my favourite activity

   Sepertinya saya kecanduan traveling nih. Awalnya cuma diajak-jak gitu. Tapi kok jadinya sekarang sering banget. Semoga aja tidak menggangu proses kuliah di ITB. Agak gimana gitu, setelah traveling kok ada uts, kuis. Tapi Alhamdulillah, travelingnya gak begitu menghabiskan banyak uang. Pengen sih sekali-kali traveling ke luar negeri kayak Jerman, Amerika, jepang. Tapi InsyaAllah itu mah, Allah bakal mendengarkan doa itu. Semoga aja ini bukanlah sebuah omong kosong belaka, tetapi juga ada usahanya dariku. Belajar giat and mengejar beasiswa menjadi target berikutnya setelah mendapatkan beasiswa Bidik Misi. Mimpi itu tetap ada dan tetap menjadi perjuanganku. Masalah pacar? kayaknya jangan dulu aja. Pengen fokus meraih mimpi. pengen ngebahagiain orang tua dulu. Semoga aja mimpiku nomor 5 segera terwujud yakni.......... ssssttttttttt.
   Waktu maen ke jakarta tepatnya ke Monumen Nasional saat bulan februari 2012. Pengen ke sana lagi euy.......
   Kemarin, 1 hari yang lalu nganterin kakak ke sebuah gedung yang namanya gedung sate, travel lokal.
    maen-maen ke Boscha Lembang sebagai guide temen-temen dari UNAIR Surabaya yang suka ngajak traveling.
   Maen ke pare tepatnya Simpang Lima Gumul, saat mogok osjur dan malah les bahasa inggris di pare. hehe,,,


   Semangat ya, walau kuliah di ITB beban and tekanannya berat InsyaAllah aku akan bertahan, hehe. tidak jarang juga ada anak yang bolos selama seminggu cuma hanya ingin refreshing. Semiggu?????? Parah itu mah, seminggu bolos kuliah di ITB cuma buat refreshing,,,,,hehe. Alhamdulillah saya bukan tipe yang seperti itu. kuliah di ITB di have fun aja. Tapi have fun nya yang bertanggung jawab. Sebenarnya hanya satu orang yang ingin aku kalahkan untuk saat ini. Orang itu adalah KAMU!
   Hehe, semangat syams. hari ini memang rasanya gitu sih. ITB Untuk Semua.......

Rabu, 04 April 2012

Biological Engineering on wikipedia

Biological engineering
From Wikipedia, the free encyclopedia

Modeling of the spread of disease using Cellular Automata and Nearest Neighbor Interactions
Biological engineering, biotechnological engineering or bioengineering (including biological systems engineering) is the application of concepts and methods of biology (and secondarily of physics, chemistry, mathematics, and computer science) to solve problems in life sciences, using engineering's own analytical and synthetic methodologies and also its traditional sensitivity to the cost and practicality of the solution(s) arrived at. In this context, while traditional engineering applies physical and mathematical sciences to analyze, design and manufacture inanimate tools, structures and processes, biological engineering uses primarily the rapidly-developing body of knowledge known as molecular biology to study and advance applications of living organisms.
The differentiation between biological engineering and overlap with Biomedical Engineering can be unclear, as many universities now use the terms "bioengineering" and "biomedical engineering" interchangeably.[1] Biomedical engineers are specifically focused on applying biological and other sciences toward medical innovations, whereas biological engineers are focused principally on applying biology - but not necessarily to medical uses. Neither biological engineering nor biomedical engineering is wholly contained within the other, as there are non-biological products for medical needs and biological products for non-medical needs.
An especially important application is the analysis and cost-effective solution of problems related to human health, but the field is much more general than that. For example, biomimetics is a branch of biological engineering which strives to find ways in which the structures and functions of living organisms can be used as models for the design and engineering of materials and machines. Systems biology, on the other hand, seeks to utilize the engineer's familiarity with complex artificial systems, and perhaps the concepts used in "reverse engineering", to facilitate the difficult process of recognition of the structure, function, and precise method of operation of complex biological systems.
Thus biological engineering is a science-based discipline founded upon the biological sciences in the same way that chemical engineering, electrical engineering, and mechanical engineering are based upon chemistry, electricity and magnetism, and classical mechanics, respectively.[2]
Biological engineering can be differentiated from its roots of pure biology or classical engineering in the following way. Biological studies often follow a reductionist approach in viewing a system on its smallest possible scale which naturally leads toward tools such as functional genomics. Engineering approaches, using classical design perspectives, are constructionist, building new devices, approaches, and technologies from component concepts. Biological engineering utilizes both kinds of methods in concert, relying on reductionist approaches to identify, understand, and organize the fundamental units which are then integrated to generate something new.[3] In addition, because it is an engineering discipline, biological engineering is fundamentally concerned with not just the basic science, but the practical application of the scientific knowledge to solve real-world problems in a cost-effective way.
Although engineered biological systems have been used to manipulate information, construct materials, process chemicals, produce energy, provide food, and help maintain or enhance human health and our environment, our ability to quickly and reliably engineer biological systems that behave as expected is at present less well developed than our mastery over mechanical and electrical systems.[4]
ABET,[5] the U.S.-based accreditation board for engineering B.S. programs, makes a distinction between Biomedical Engineering and Biological Engineering; however, the differences are quite small. Biomedical engineers must have life science courses that include human physiology and have experience in performing measurements on living systems while biological engineers must have life science courses (which may or may not include physiology) and experience in making measurements not specifically on living systems. Foundational engineering courses are often the same and include thermodynamics, fluid and mechanical dynamics, kinetics, electronics, and materials properties.[6][7] According to Prof. Doug Lauffenberger of MIT,[8][9] Biological Engineering (like biotechnology) has a broader base which applies engineering principles to an enormous range of size and complexities of systems ranging from the molecular level - molecular biology, biochemistry, microbiology, pharmacology, protein chemistry, cytology, immunology, neurobiology and neuroscience (often but not always using biological substances) - to cellular and tissue-based methods (including devices and sensors), whole macroscopic organisms (plants, animals), and up increasing length scales to whole ecosystems.
The word bioengineering was coined by British scientist and broadcaster Heinz Wolff in 1954.[10] The term bioengineering is also used to describe the use of vegetation in civil engineering construction. The term bioengineering may also be applied to environmental modifications such as surface soil protection, slope stabilisation, watercourse and shoreline protection, windbreaks, vegetation barriers including noise barriers and visual screens, and the ecological enhancement of an area. The first biological engineering program was created at Mississippi State University in 1967, making it the first biological engineering curriculum in the United States.[11] More recent programs have been launched at MIT [12] and Utah State University.[13]
Biological Engineers or bioengineers are engineers who use the principles of biology and the tools of engineering to create usable, tangible, economically viable products. Biological Engineering employs knowledge and expertise from a number of pure and applied sciences, such as mass and heat transfer, kinetics, biocatalysts, biomechanics, bioinformatics, separation and purification processes, bioreactor design, surface science, fluid mechanics, thermodynamics, and polymer science. It is used in the design of medical devices, diagnostic equipment, biocompatible materials, renewable bioenergy, ecological engineering, and other areas that improve the living standards of societies.
In general, biological engineers attempt to either mimic biological systems to create products or modify and control biological systems so that they can replace, augment, or sustain chemical and mechanical processes. Bioengineers can apply their expertise to other applications of engineering and biotechnology, including genetic modification of plants and microorganisms, bioprocess engineering, and biocatalysis.
Because other engineering disciplines also address living organisms (e.g., prosthetics in mechanical engineering), the term biological engineering can be applied more broadly to include agricultural engineering and biotechnology. In fact, many old agricultural engineering departments in universities over the world have rebranded themselves as agricultural and biological engineering or agricultural and biosystems engineering. Biological engineering is also called bioengineering by some colleges and Biomedical engineering is called Bioengineering by others, and is a rapidly developing field with fluid categorization. The Main Fields of Bioengineering may be categorised as:
Bioprocess Engineering: Bioprocess Design, Biocatalysis, Bioseparation, Bioinformatics, Bioenergy
Genetic Engineering: Synthetic Biology, Horizontal gene transfer.
Cellular Engineering: Cell Engineering, Tissue Engineering, Metabolic engineering.
Biomedical Engineering: Biomedical technology, Biomedical Diagnostics, Biomedical Therapy, Biomechanics, Biomaterials.
Biomimetics: The use of knowledge gained from evolved living systems to solve difficult design problems in artificial systems.