Logam umumnya ditemukan dalam
limbah perkotaan seperti cadmium, copper, lead, mercury, nickel dan zinc.
Hadirnya logam-logam berat ini dapat menyebabkan air lebih berasa asam daripada
tanpa adanya logam berat ini. Dalam air limbah, kehadiran dari konsentrasi
logam berat yang tinggi merupakan masalah yang cukup serius yaitu :
·
Menghalangi aktivitas biologis pada sistem pengolahan tahap dua.
·
Memburuknya aktivitas biologis pada sistem pengolahan tahap dua.
·
Menghalangi Proses nitrifikasi biologi.
·
Menimbunnya logam-logam berat pada endapan limbah dan mencegah
penguraiannya dengan insinerasi atau aplikasi lahan.
·
Menghalangi proses pencernaan limbah secara anaerobik.
·
Menyebabkan kefek kerugian pada lingkungan ketika pembuangan ke
permukaan air.
Pemisahan logam dari air limbah adalah sebuah
fungsi dari kemampuan untuk mebagi-bagi ke dalam endapan primer ataupun sekunder
sekaligus efisiensi dari proses perlakuan dalam pemisahan endapan.
Salah satu pemisahan metal
yaitu sendimentasi primer. Sendimentasi primer dapat dilakukan dengan proses
fisis tergantung endapan yang dapat dipisahkan. Konsentrasi influen dari logam
dan persen yang dapat diendapkan tidak berhubungan. Bervariasinya pemisahan
logam ini disebabkan oleh berbedanya efisiensi dari proses penjernihan ataupun
karakteristik kimia atau fisika dari influen. Logam berat dalam limbah primer
memasuki unit lumpur aktif baik dibuang melalui lumpur sekunder atau tetap
dalam limbah. Derajat pembuangan bergantung partisi dalam biomassa lumpur aktif.
Meskipun sedikit konsentrasi
dari logam berat dibutuhkan dalam pertumbuhan biologis, konsentrasi tinggi dari
logam berat dapat menginhibisi atau toksik. Tingkat toksik ini dipercaya dapat
disebabkan adanya ion logam bebas dalam fase larutan. Ion logam dapat berikatan
atau membentuk kompleks tidak aktif dengan elektron yang tidak digunakan pada
sisi aktif dari kebanyakan enzim.
Ada beberapa cara untuk
mendeteksi adanya inhibitor dan efek dari toksik logam berat pada sistem lumpur
aktif. Berikut merupakan beberapa indikator tersebut :
·
Penurunan dalam aktivitas protozoa.
·
Hilangnya protozoa dalam air limbah.
·
Penurunan dalam laju uptake oksigen.
·
Naiknya konsentrasi nitrit.
·
Turunnya kualitas air limbah.
·
Peningkatan letalitas selama pengujian bioassay secara langsung.
Logam berat dalam aliran air
limbah terdistribusi antara fase padatan dan cairan. Bagian dari logam yang
berhubungan dengan padatan yang tertahan oleh filter berukuran 0,45 mikrometer diklasifikasikan sebagai logam fase padat.
Sedangkan bagian terlarut akan melewati penyaringan dari filter. Pada fase
terlarut, logam berbentuk ion bebas ataupun kompleks terlarut. Pada fase
padatan berbentuk endapan padat ataupun biomassa lumpur aktif.
Logam berat dapat membentuk
kompleks terlarut pada air limbah melalui proses kompleksasi. Proses ini
merupakan proses ketika sebuah muatan positif dari ion logam berikatan dengan
sebuah molekul atau ion bermuatan yang disebut sebagai ligan atau agen
kompleks. Agen kompleks pada umumnya ditemui dalam air limbah dalam bentuk
organik maupun inorganik.Agen kompleks inorganik umumnya seperti karbonat,
hidroksida, sulfat dan amonia.
Selain kompleksitasi, ada
distribusi metal akibat proses presipitasi. Proses ini ketika kelarutannya
terbatas tercapai. Kelarutan logam dalam larutan cair utamanya dipengaruhi oleh
fungsi dari pH dan ion pesaing.
Sorption menjelaskan
interaksi fisik dan kimia antara logam dan partikulat pada aliran proses air
limbah. Tiga proses utama sorption yaitu adsoprtion, kompleksasi dan pertukaran
ion. Reaksi sorption logam dipercaya berlangsung dengan cepat. Kebanyakan dari
metal yang terlarut dibuang pada tahap pertama, namun tahap kedua kurang begitu
signifikan.
Selain beberapa cara diatas, dapat dilakukan dengan pengambilan
biologis. Pengambilan logam olem lumpur aktif dapat dilakukan jika dalam proses
kimia dan fisika tidak begitu signifikan. Hal itu dapat dilakukan dalam media
yang berisi kultur bakteri, timah, dan tembaga.
Distribusi logam dalam
operasi dipengaruhi oleh karakteristik fisik dan kimia dan juga faktor operasi.
Faktor kimia dan fisika yang signifikan mempengaruhi persebaran logam yaitu pH,
konsentrasi dari endapan terlarut dan logam total, dan kekuatan dan konsentrasi
dari kompleks ligan. Sedangkan faktor yang penting dalam parameter operasional
yaitu waktu retention logam dari sistem.
kita juga punya nih artikel mengenai 'Industri Logam', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6271/1/JURNAL%20DEDI.pdf
trimakasih
semoga bermanfaat
kita juga punya nih artikel mengenai 'Industri Logam', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6271/1/JURNAL%20DEDI.pdf
trimakasih
semoga bermanfaat