Perjanjian sebelum membaca tulisan ini
#Harus punya keinginan masuk ITB
#Jangan dicontoh di rumah, karena mungkin aja kamu terjebur ke kampus ITB
#Tulisan ini hanya perspektif pribadi, mungkin saja salah
#Tulisan ini didengar dari berbagai orang yang terjebak masuk ITB
#Tulisan ini niatnya ditulis sambil bercandaan biar ga membosankan
#Ada sebagian tulisan yang tidak boleh dicontoh
#Tulisan ini diulas dari sisi positif maupun negatif sehingga berbahaya kalau membacanya cuma sekilas
1. Ahli Bimbel atau Pakar Bimbel
Sebenernya awal mula menulis tulisan ini tuh mau membahas topik ini doang, topik tentang ahli bimbel. Namun karena banyak pikiran melayang-layang datang tanpa diundang membuat topik ini menjadia melebar.
Sebenernya Kemampuan fundamental saat ikut SBMPTN dan seleksi ITB tentunya adalah mengerjakan soal. Mau gimana lagi, saat tes aja langsung disuguhi lembaran soal yang entah berapa banyak soalnya. Dulu malah pas seleksi USM ITB malah aku dapet soal tes yang mirip sekali dengan koran, karena saking banyaknya.
Paham teori saja tidak menjamin, karena ujung-ujungnya kalau tidak bisa ngerjain soal SBMPTN juga tidak akan diterima. Namun sebaiknya paham teori sekaligus bisa menerapkan teori tu dalam soal-soal. Mengapa? Karena ada beberapa orang yang setelah masuk ITB kelabakan saat ujian-ujian di ITB, karena di ITB bisa mengerjakan soal saja tidak cukup, teori menentukan keberhasilan mengerjakan soal yang hitung-hitungan.
Jadi, percaya deh apa yang kamu lakukan selama di SMA tidak akan percuma setelah diterima disebuah kampus.
Terus mengapa anak-anak bimbel banyak diterima di kampus-kampus impian mereka? Kalau menurut pandangan pribadi saya sih karena mereka selalu dilatih mengerjakan soal, terus ada pembahasan setelah mengerjakan soal-soal tersebut. Pada dasarnya yang utama adalah MENGERJAKAN SOAL. Karena kebanyakan anak itu paham teori setelah mengerjakan soal.
Saya sih tidak menganjurkan ikut bimbel. Dulu malah saya punya misi pengen membuktikan bahwa tanpa bimbel saya bisa masuk kampus favorit di Indonesia. Misi ini karena saya agak sakit hati karena bimbel hanya diperuntukkan untuk yang punya uang (yaiyalah...) sedangkan yang tidak punya uang seperti saya hanya dapet ilmunya dari sekolah saja dan untuk bersaing di SNMPTN kemungkinan kalah sama yang ikut bimbel. Dari semangat itu, saya mulai banyak mengerjakan soal-soal SNMPTN Tahun lalu secara mandiri. Dulu saya mempunyai targetan tiap minggunya harus melahap berapa soal. Setelah diterima di ITB baru nyadar telah ngerjain sekitar 3000-an soal kimia, fisika, biologi, matematika dan soal STAN(Untuk mengasah logika kita, atau jalan terakhir kalau tidak dapat universitas #sambilMenyelamMinumAir).
2. Agamis
Anak yang masuk ITB bukan cuma yang suka ngerjain soal atau yang pinter-pinter, banyak juga yang ahli Ibadah masuk ITB juga. Banyak anak penghafal al quran atau hafidz yang juga diterima ITB. Seperti yang saya lihat di Masjid Salman ITB. Banyak tiap sore atau malam yang menguji hafalannya kepada Hafidz yang lebih tua.
Jadi jangan takut kalau ingin masuk ITB. Ada juga yang sering shalat tahajud dan shalat dhuha. Tapi niatnya juga harus diperbaiki, jangan beribadah hanya untuk biar keterima ITB, pahala sama ITB nya malah tidak dapet entar.
3. Pas SMAnya memang Super Jenius
Mereka belajar tidak belajar tetap aja bisa. Tapi kejeniusan sesorang tidak menjamin bisa masuk ITB, karena Tuhan Maha Adil. Percayalah!
4. Orang tidak mampu
Banyak anak yang dari keluarga tidak mampu menjadi lebih semangat belajarnya. Aku dulu malah kepikirannya bahwa semakin besar kampusnya, semakin banyak beasiswanya :D. Tapi entahlah ini bener atau tidak.
Kalau menurutku, jumlah orang tidak mampu yang masuk ITB semakin lama semakin bertambah. Ini karena di ITB banyak beasiswa yang kriterianya cukup ketat, seperti Bidik Misi yang quotanya mencapai 900 pertahun. ITB menggratiskan seluruh biaya kuliah.
5. Diam-diam menghanyutkan
Pas SMAnya biasanya biasa-biasa aja, ga pernah ranking aataupun ikut lomba. Tapi pas seleksi masuk ITB, eh malah diterima. Jadi jangan takut deh masuk ITB :D (ga nyambung)
Kalau ini jangan sampe dicontoh ya...
1. ITB hanya coba-coba, eh ternyata kecantol masuk
Banyak nak sih yang pas pendaftaran masuknya hanya coba-coba. terus di ITB malah bingung mau ngapain, hehe.
2. Anak yang punya cuma 1 fakultas pilihan dan ternyata masuk di pilihan kedua yang ngisinya aja diisikan temen karena saking ga ada pilihan.
Lumayan banyak sih anak yang pas SMAnya dulu cuma punya 1 pilihan fakultas saja. Karena saking getolnya pada fakultas tersebut seolah-olah ga ada fakultas lain deh, dihatinya cuma itu doang. Dan ujung-ujungnya malah keterima dipilihan kedua yang sama sekali cuma sekedar pengisi kekosongan. Jadi kalau ngisi pilihan fakultas pikirin juga pilihan keduanya.
Malah ada juga yang pilihan keeduanya dipilihin teman atau bahkan diisikan temen, hehe.
3. Anak yang ngisi form SNMPTN nitip ke temennya
Ini yang pas SMAnya sadis banget, daftar SNMPTN didaftarin temen. Pokoknya ini kawasan yang tidak boleh dicontoh :D.
4. Anak yang diajak temen daftar ITB malah dianya yang keterima.
Ini yang paling sadis,............................... namun semua orang berhak masuk ITB. Kalau tidak cukup punya uang untuk kuliah, ada banyak beasiswa, saya sarankan ikut beasiswa Bidik Misi ITB yang terus kekurangan orang tidak mampu. Jalan masuk ITB itu banyak, tidak itu-itu melulu. Kalau punya mimpi untuk masuk ITB, kejarlah. Bagaimanapun jalan kita untuk masuk ITB aneh-aneh, tapi aku yakin disitu tetep ada suatu usaha yang membuat orang itu pantas diterima di kampus ini. Buatlah dirimu pantas diterima!
#syamsGOEStoMASTERagriculturalengineering
#Harus punya keinginan masuk ITB
#Jangan dicontoh di rumah, karena mungkin aja kamu terjebur ke kampus ITB
#Tulisan ini hanya perspektif pribadi, mungkin saja salah
#Tulisan ini didengar dari berbagai orang yang terjebak masuk ITB
#Tulisan ini niatnya ditulis sambil bercandaan biar ga membosankan
#Ada sebagian tulisan yang tidak boleh dicontoh
#Tulisan ini diulas dari sisi positif maupun negatif sehingga berbahaya kalau membacanya cuma sekilas
1. Ahli Bimbel atau Pakar Bimbel
Sebenernya awal mula menulis tulisan ini tuh mau membahas topik ini doang, topik tentang ahli bimbel. Namun karena banyak pikiran melayang-layang datang tanpa diundang membuat topik ini menjadia melebar.
Foto di depan Gerbang ITB Ganesha
Sebenernya Kemampuan fundamental saat ikut SBMPTN dan seleksi ITB tentunya adalah mengerjakan soal. Mau gimana lagi, saat tes aja langsung disuguhi lembaran soal yang entah berapa banyak soalnya. Dulu malah pas seleksi USM ITB malah aku dapet soal tes yang mirip sekali dengan koran, karena saking banyaknya.
Paham teori saja tidak menjamin, karena ujung-ujungnya kalau tidak bisa ngerjain soal SBMPTN juga tidak akan diterima. Namun sebaiknya paham teori sekaligus bisa menerapkan teori tu dalam soal-soal. Mengapa? Karena ada beberapa orang yang setelah masuk ITB kelabakan saat ujian-ujian di ITB, karena di ITB bisa mengerjakan soal saja tidak cukup, teori menentukan keberhasilan mengerjakan soal yang hitung-hitungan.
Jadi, percaya deh apa yang kamu lakukan selama di SMA tidak akan percuma setelah diterima disebuah kampus.
Terus mengapa anak-anak bimbel banyak diterima di kampus-kampus impian mereka? Kalau menurut pandangan pribadi saya sih karena mereka selalu dilatih mengerjakan soal, terus ada pembahasan setelah mengerjakan soal-soal tersebut. Pada dasarnya yang utama adalah MENGERJAKAN SOAL. Karena kebanyakan anak itu paham teori setelah mengerjakan soal.
Saya sih tidak menganjurkan ikut bimbel. Dulu malah saya punya misi pengen membuktikan bahwa tanpa bimbel saya bisa masuk kampus favorit di Indonesia. Misi ini karena saya agak sakit hati karena bimbel hanya diperuntukkan untuk yang punya uang (yaiyalah...) sedangkan yang tidak punya uang seperti saya hanya dapet ilmunya dari sekolah saja dan untuk bersaing di SNMPTN kemungkinan kalah sama yang ikut bimbel. Dari semangat itu, saya mulai banyak mengerjakan soal-soal SNMPTN Tahun lalu secara mandiri. Dulu saya mempunyai targetan tiap minggunya harus melahap berapa soal. Setelah diterima di ITB baru nyadar telah ngerjain sekitar 3000-an soal kimia, fisika, biologi, matematika dan soal STAN(Untuk mengasah logika kita, atau jalan terakhir kalau tidak dapat universitas #sambilMenyelamMinumAir).
2. Agamis
Anak yang masuk ITB bukan cuma yang suka ngerjain soal atau yang pinter-pinter, banyak juga yang ahli Ibadah masuk ITB juga. Banyak anak penghafal al quran atau hafidz yang juga diterima ITB. Seperti yang saya lihat di Masjid Salman ITB. Banyak tiap sore atau malam yang menguji hafalannya kepada Hafidz yang lebih tua.
Jadi jangan takut kalau ingin masuk ITB. Ada juga yang sering shalat tahajud dan shalat dhuha. Tapi niatnya juga harus diperbaiki, jangan beribadah hanya untuk biar keterima ITB, pahala sama ITB nya malah tidak dapet entar.
3. Pas SMAnya memang Super Jenius
Mereka belajar tidak belajar tetap aja bisa. Tapi kejeniusan sesorang tidak menjamin bisa masuk ITB, karena Tuhan Maha Adil. Percayalah!
4. Orang tidak mampu
Banyak anak yang dari keluarga tidak mampu menjadi lebih semangat belajarnya. Aku dulu malah kepikirannya bahwa semakin besar kampusnya, semakin banyak beasiswanya :D. Tapi entahlah ini bener atau tidak.
Kalau menurutku, jumlah orang tidak mampu yang masuk ITB semakin lama semakin bertambah. Ini karena di ITB banyak beasiswa yang kriterianya cukup ketat, seperti Bidik Misi yang quotanya mencapai 900 pertahun. ITB menggratiskan seluruh biaya kuliah.
5. Diam-diam menghanyutkan
Pas SMAnya biasanya biasa-biasa aja, ga pernah ranking aataupun ikut lomba. Tapi pas seleksi masuk ITB, eh malah diterima. Jadi jangan takut deh masuk ITB :D (ga nyambung)
Kalau ini jangan sampe dicontoh ya...
1. ITB hanya coba-coba, eh ternyata kecantol masuk
Banyak nak sih yang pas pendaftaran masuknya hanya coba-coba. terus di ITB malah bingung mau ngapain, hehe.
2. Anak yang punya cuma 1 fakultas pilihan dan ternyata masuk di pilihan kedua yang ngisinya aja diisikan temen karena saking ga ada pilihan.
Lumayan banyak sih anak yang pas SMAnya dulu cuma punya 1 pilihan fakultas saja. Karena saking getolnya pada fakultas tersebut seolah-olah ga ada fakultas lain deh, dihatinya cuma itu doang. Dan ujung-ujungnya malah keterima dipilihan kedua yang sama sekali cuma sekedar pengisi kekosongan. Jadi kalau ngisi pilihan fakultas pikirin juga pilihan keduanya.
Malah ada juga yang pilihan keeduanya dipilihin teman atau bahkan diisikan temen, hehe.
3. Anak yang ngisi form SNMPTN nitip ke temennya
Ini yang pas SMAnya sadis banget, daftar SNMPTN didaftarin temen. Pokoknya ini kawasan yang tidak boleh dicontoh :D.
4. Anak yang diajak temen daftar ITB malah dianya yang keterima.
Ini yang paling sadis,............................... namun semua orang berhak masuk ITB. Kalau tidak cukup punya uang untuk kuliah, ada banyak beasiswa, saya sarankan ikut beasiswa Bidik Misi ITB yang terus kekurangan orang tidak mampu. Jalan masuk ITB itu banyak, tidak itu-itu melulu. Kalau punya mimpi untuk masuk ITB, kejarlah. Bagaimanapun jalan kita untuk masuk ITB aneh-aneh, tapi aku yakin disitu tetep ada suatu usaha yang membuat orang itu pantas diterima di kampus ini. Buatlah dirimu pantas diterima!
#syamsGOEStoMASTERagriculturalengineering
Wah, yang point terakhir itu jleb banget :/
BalasHapusBtw, download soal-soal masuk itb tahun lalu di mana mas ?
mas, dulu pas SMA liqo' gak? di ITB juga liqo'?
BalasHapusDyah, belajar aja soal2 snmptn taon kemarin,,, byk membantu itu
BalasHapusRahmat, saya baru dengar kata liqo'tuh setelah tingkat 2, di itb ada liqo' tenang aja, ada gamais dan mata yang bisa diikuti.... :D
Oke mas, tapi katanya soal2 di itb lebih ke konsep ya?
Hapuswah inspiring banget mas :)
BalasHapusApa bedanya coba, ITB ga ada ujian mandiri,,, adanya SBMPTN, soalnya ya standar indonesia :D
BalasHapuswah inspiring banget,,, mohon terus update info tentang itb ya mas.. ada adek yang mau masuk, insyaALLAH tahun depan
BalasHapusMas, masuk FTI sulit gak? SNMPTN. Aku pengen bgt masuk situ
BalasHapusTingkat kesulitan relatif naik turun dek, jadi dicoba aja,,, rezeki ga da yg tahu,,,
BalasHapusmas, farmasi itb kayak gimana sih? bagus gak? susah gak masuk sananya? terus kehidupan sosial di itb kayak gmn? makasih.
BalasHapusfarmasi itb bagus kok, kalau dibilang susah coba tanyain diri sendiri, kalau belum mempersiapkan kebanyakan takutnya, kalau persiapan udah maksimal, itb pun ga ada takut tuk mencoba..... kalau di itb ya tau sendirilah persaingannya keras hehe
BalasHapusinspiring :) tahun depann gilirann aku :D semangattt. bismillah.. doain yahh kak :D
BalasHapusHhmm.....
BalasHapusSubhanallah... keren sangat memotivasi bgt. Makasih kak (Y)
BalasHapusSemoga aku bisa jadi mahasiswa ITB 2015. Aamiin... :)
Thanks ya kak,
BalasHapusBisa jadi motifasi,
semoga2 nanti aku bisa berhasil masuk seperti kakak :):):)
Kak.. Kalo mapel biologi dan kimia yang lebih unggul cocoknya jurusan apa ya?
BalasHapusBang saya mau tanya, saya ingin masuk itb dijurusan tekhnik perminyakan, dari sekarang (kls 2 smk) saya sudah mulai untuk mempersiapkan semuanya untuk masuk itb, apa saja itu tesnya? Dan apa ada tes kesehatan? Jujur saja karna saya mempunyai kekurangan buta warna parsial,jika itu ada maka saya akan mengurungkan niat saya ini karna saya tau pasti tidak akan diterima, terimakasih
BalasHapusBang saya ingin bertanya, saya ingin masuk ke itb di jurusan tekhnik perminyakan, semua saya mulai persiapkan dari skrg (kls 2 smk) apa saja yg akan dites kan nanti? Dan bisa saya dapatkan dimana bahan contoh tes tersebut? Dan apakah ada tes kesehatan? Karna jujur saja saya mempunyai kekurangan buta warna parsial,jika itu ada saya akan mengurungkan niat saya ini masuk ke itb, terimakasih ya
BalasHapusBang saya ingin bertanya, saya ingin masuk ke itb di jurusan tekhnik perminyakan, semua saya mulai persiapkan dari skrg (kls 2 smk) apa saja yg akan dites kan nanti? Dan bisa saya dapatkan dimana bahan contoh tes tersebut? Dan apakah ada tes kesehatan? Karna jujur saja saya mempunyai kekurangan buta warna parsial,jika itu ada saya akan mengurungkan niat saya ini masuk ke itb, terimakasih ya
BalasHapusbuta mata parsial itu setahuku sith, farmasi sama fsrd,,,, kalau minyak sepertinya kurang tau ya.... tes nya ya biasa aja kayak tahun2 lalu
BalasHapusAssalamukm. mas anak sy sekarang mondok di pesantren Gontor, ia ikin masuk ke ITB, bisa ga....diterima di ITB..
BalasHapusselama ada usaha insyaAllah bisa
BalasHapussaya minat di 2 fakultas bang(FTI dan FMIPA) kira2 pil.1 itu yg mana ya?kl FTI pengen ambil T.Kimia dan kl FMIPA pengen ambil Astronomi
BalasHapusTerima kasih
kalau saya sih FTI baru FMIPA
BalasHapuskk di ITB fakultas apa? hehe
BalasHapus