Seperti yang kita ketahui, perubahan iklim terjadi
dimana-mana. Hampir semua wilayah di belahan dunia manapun mengalami akibat
dari perubahan iklim. Tidak hanya manusia saja yang merasakan dampak buruk dari
perubahan iklim, namun hewan dan tumbuhan juga merasakan perubahan iklim secara
langsung. Mulai dari kematian beberapa spesies sampai punahnya beberapa spesies
tertentu.
Ada beberapa kalangan yang tahu tentang bahaya beberapa
perubahan iklim, bahkan ada sebagian dari mereka tergerak untuk mengkampanyekan
dan konsen untuk mengurangi penyebab ataupun dampak dari perubahan iklim yang
semakin lama semakin merajalela. Salah satu organisasi yang peduli terhadap
perubahan musim itu adalah Oxfam.
Oxfam adalah konfederasi Internasional dari tujuh belas
organisasi yang bekerja bersama di 92 negara sebagai bagian dari sebuah gerakan
global untuk perubahan, membangun masa depan yang bebas dari ketidakadilan
akibat kemiskinan.
Selain itu ada beberapa organisasi dunia yang didirikan
untuk konsen mengurusi tentang perubahan iklim yaitu World Meteorological
Organization (WMO) atau Organisasi Meteorologi Dunia, sebuah badan khusus dari
Persatuan Bangsa-bangsa (PBB), United
Nations Environmental Program (UNEP) atau Program Lingkungan Hidup PBB dan
masih banyak lagi. Ada juga Protokol Kyoto yang mengajak negara-negara maju
untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang merupakan produk sampingan dari industri mereka.
Sebelum membahas lebih jauh lagi, mengapa kita harus peduli terhadap perubahan iklim? Ada 2 garis besar yang menyebabkan kita
perlu untuk peduli terhadap perubahan iklim yaitu karena perubahan iklim mampu
mengancam keberlangsungan hidup semua makhluk hidup di permukaan bumi dan
perubahan iklim ini kalau tidak segera ditanggulangi akan membebani kehidupan
anak cucu kita yang kemungkinan dampaknya bisa 10-100 kali lipat dari apa yang
terjadi sekarang.
Ada beberapa dampak yang terjadi akibat adanya perubahan
iklim yang diluar batas wajar, yaitu bencana alam -seperti banjir, angin topan,
badai, tanah longsor, kekeringan-, hilang atau punahnya spesies hewan atau
tumbuhan seperti yang telah disebut di awal. Selain itu tidak menentunya kalender
musim-musim yang menyebabkan ilmuwan susah untuk memprediksi kemungkinan
terjadinya bencana alam yang akhirnya menelan banyak korban. Para petani juga terganggu dengan siklus pertanian mereka yang menyebabkan berkurangnya ketersediaan bahan pangan akibat masyarakat kelas bawah
gagal memanen hasil pertanian atau berlayarnya bagi nelayan dan masih banyak
lagi.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk
setidaknya sedikit mengatasi perubahan iklim :
1. Melakukan
penanaman pohon, dapat kita mulai di sekitar rumah, sekitar sekolah/kampus tempat mencari ilmu, maupun
tempat kerja. Selain itu yang paling penting yaitu menenam pohon terutama di
hutan-hutan yang sudah gundul. Pohon mampu menampung berton-ton karbon yang
kalau tidak ditangani dengan baik mengakibatkan efek gas rumah kaca.
2. Mengurangi/memanfaatkan
sampah. Kita bisa memanfaatkan kembali menjadi sebuah barang kerajinan ataupun menggunakan
alat sampai alat benar-benar tidak bisa dimanfaatkan lagi.
3. Menggunakan
pupuk organik bagi petani. Pupuk non-organik mempunyai senyawa-senyawa yang
memungkinkan bertambahnya gas rumah kaca yang bisa mempengaruhi perubahan iklim, sehingga lebih aman kalau memakai
pupuk organik yang memang berasal dari alam.
4. Memperbanyak sosialisai
kepada masyarakat yang wilayahnya sulit dijangkau oleh media informasi tentang dampak dan
cara pencegahan perubahan iklim, terutama di daerah pelosok-pelosok ataupun
Indonesia bagian timur.
5. Go green. Kita
bisa menggunakan sepeda ataupun angkutan umum untuk mengurangi emisi gas CO2 ataupun
CO dari kendaraan pribadi kita. Kita juga bisa mengurangi penggunaan motor atau mobil pribadi dengan saling menumpang mobil teman dengan bersama-sama saat tempat tujuannya sama.
6. Menghemat
penggunaan energi seperti mematikan lampu, laptop dan AC saat tidak digunakan.
Berikut adalah beberapa adaptasi yang telah dilakukan oleh
masyarakat dari berbagai benua untuk mengurangi perubahan iklim yang terjadi :
1. Afrika
Para petani
kecil disana menggunakan bahan-bahan tanaman lokal seperti agrokimia untuk melawan
hama yang biasanya menyerang tanaman pangan. Selain itu petani ternak
beradaptasi terhadap iklim dengan memanfaatkan pakan ternak darurat, dan
menjaga keragaman spesies komposisi ternak mereka untuk bertahan terhadap iklim
yang ekstrem. Mereka juga menyeleksi dan menyimpan benih untuk ditanam setiap tahun.
Mereka melestarikan berbagai jenis benih untuk memastikan ketahanan tanaman terhadap
berbagai macam kondisi yang mungkin timbul dalam musim tanam apapun.
2. Asia
Masyarakat di
kebanyakan wilayah Asia menanam berbagai jenis varietas tanaman untuk
meminimalkan risiko kegagalan panen. Ada juga masyarakat yang beralih pekerjaan
membuat tepung dari tanaman sagu liar selama musim kering di mana tanaman
mengalami kekurangan air. Di Bangladesh, para penduduk desa menciptakan kebun sayur terapung untuk melindungi mata
pencahariannya dari banjir. Selain itu di wilayah Asia
Selatan selama berabad-abad menampung air hujan agar tidak terjadi kekeringan.
3. Amerika
Masyarakat Amerika
mengalihkan aktivitas pertanian dan pemukiman mereka ke lokasi baru yang lebih
tidak rentan terhadap kondisi iklim yang merugikan. Mereka disana juga menanami
tanaman di bawah pohon-pohon yang akarnya mencengkeram tanah dan menahannya
dari erosi. Selain itu mereka membuat bendungan-bendungan yang mampu
mengumpulkan air hujan agar tidak terjadi kekeringan. Bendungan ini juga
berfungsi sebagai pengatur suhu kelembaban dan menyerap sinar ultraviolet dari
matahari sehingga mengurangi risiko kanker kulit. Selain itu, beberapa masyarakat
di negara maju di amerika memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan.
Ilmuwan-ilmuwan disana juga berlomba-lomba meneliti tentang cara mengurangi efek perubahan
iklim sampai ke tingkat atom.
4. Eropa
Masyarakat di Eropa secara
aktif bermitra dengan komunitas akademis sehingga kelompok-kelompok lokal dapat
berpartisipasi dalam proyek penelitian lapangan, dan hasil-hasilnya dapat
dikomunikasikan ke dan di antara komunitas-komunitas lokal. Disana juga
diadakan program-program pendidikan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang
masalah-masalah perubahan iklim dan langkah-langkah adaptasi terhadapat perubahan iklim disana.
5. Kutub Utara
Masyarakat di Kutub Utara melakukan perburuan spesies alternatif ketika spesies seperti angsa
dan rusa karibu telah mengubah waktu dan
rute migrasi mereka. Mereka juga melakukan perubahan perburuan spesies laut di
perairan terbuka pada musim dingin
karena perubahan kondisi
laut dan es.
6. Pasifik
Masyarakat disana
berusaha membuat perangkat pengelolaan konservasi yang efektif untuk memperbaiki
kesehatan terumbu karang. Pengetahuan ekologis dan kebiasaan penguasaan laut masyarakat
juga terintegrasi dengan ilmu kelautan dan sosial untuk melindungi sumber
pangan yang ada di laut. Di bagian lainnya di Pasifik, masyarakat telah
membangun dinding-laut untuk sistem drainase air dan tangki air dan melarang
penebangan pohon.
Mereka sudah memulai, bagaimana dengan kita? Mari kita
tingkatkan kepedulian kita terhadapat perubahan iklim ini. Mulailah dari diri
sendiri dari sekarang. Kemudian kita bisa mengajak keluarga terdekat maupun teman-teman
disekitar kita akan pentingnya untuk mengurangi penyebab-penyebab perubahan
iklim agar keberlangsungan hidup manusia tidak terganggu. Mari kita berikan
hadiah terbaik kita kepada anak cucu di generasi mendatang agar mereka
bisa tersenyum senang dan terhindar dari berbagai dampak perubahan iklim yang
kini sedang terjadi.
Mari kita buat anak cucu kita tersenyum!
singgah sni. jejalan :)
BalasHapus