Hampir semua orang mempunyai rasa takut. Dan rasa takut itu datangnya tidak diduga. Aku berkali-kali merasakan hal itu. Sering tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba aku takut.
Dulu waktu mau masuk ke kampus, aku merasa bahwa aku tidak layak bersaing dalam SNMPTN.
Aku bukan anak kelas unggulan.
Aku bukan anak yang peringkat 10 besar.
Aku bukan orang yang bisa mengikuti BIMBINGAN BELAJAR. (karena memang tidak punya dan tidak ingin mengeluarkan uang).
Saat mendengar nama-nama kampus-kampus besar di Indonesia, aku serasa aku tidak pantas masuk ke kampus itu. Mau daftar UI takut, nyoba ITB takut, pengen masuk ITS sepertinya bukan, masuk IPB........ dan lain-lain. Melihat logonya aja aku merasa cuma mimpi aja kalau hal itu memang benar-benar terjadi, seolah orang yang begitu lemah, begitu nggak punya sepertia aku (karena yang punya Allah SWT, aku cuma dititipin).
Foto saat Perpisahan kelas 3 @Mankotakediri3
Pernah aku berkata " I hope a miracle" ketika melihat logo gajah bertangan 4 itu. Tidak ada sedikitpun percaya. Dan sampai-sampai aku menyuruh temanku sekelas yang bernama Nashihuddin menuliskannya tulisan " I hope a Miracle" di buku pelajaranku pake tulisannya yang bengkong-bengkong ke sana kemari yang berukuran sekitar 60 pt tapi berseni tinggi, hehe seperti di Microsoft Word. Aku takut banget saat itu, pengen sekali aku lari ke samudera dan hanyut di dalamnya. Aku takut masuk ke kampus-kampus impianku karena mimpiku sangat mendekati tidak rasional.
Di mimpiku nomor 5 ( Sekarang aku punya 88 mimpi), saat SMA aku tuliskan.
1.
.
5. Masuk PTN Impianku ( UI, ITB, ITS, IPB) atau STAN.
. dst
Sepertinya aku tidak realistis. Pilihannya berat-berat. Uangnya nggak ada padahal. Sukanya milih-milih, yang bagus-bagus lagi. Seakan mimpi itu hanya khayalan tingkat tinggi. Padahal aku tidak ikut les, punya uang juga dikit, buat makan nanti juga bingung, bukan juga anak-anak nge-TOP di kelas, seras nggak mungkin banget deh bersaing di kampus-kampus terbaik bangsa ini, huhu.
Aku takut banget kalau nggak keterima. Semoga aja aku tidak sampai istirahat setahun dan mengikuti SNMPTN tahun depan. Pengen nangis, nggak punya uang untuk kuliah.
Pas mau daftar Beasiswa ITB Untuk Semua aja, aku sempat nggak pengen daftar, takut dibuang/ditolak/dicuekin takut sakit hati karena tidak diterima, huhu.
Tetapi aku sadar, sebenarnya hal itu semua salah kaprah. 100% salah, tapi ada benarnya juga sih, hehe. Bercanda. Aku sadar, AKU SEBENARNYA BISA walaupun aku tanpa les, aku bukan peringkat 10 besar, aku bukan anak kelas unggulan.
Aku pun mulai belajar sendiri seolah-olah aku les. Aku senggangkan waktu belajarku untuk simulasi bahwa aku sedang mengkuti BIMBINGAN BELAJAR. Aku mengerjakan soal satu persatu seperti anak-anak yang mengikuti les. Pembimbingku hanya sebuah jawaban dan pembahasan yang berada di akhir buku-buku soal, Bukan manusia, namun kertas. Pembimbing = kertas, wkwkwkwk. hehe.
Saat itu juga, aku bertekat mengalahkan anak-anak yang les. Itu salah satu motivasi belajarku. Aku berharap suatu saat menginspirasi adik-adik kelas bahwa AKU BISA LULUS PTN TANPA BANTUAN BIMBINGAN BELAJAR.
Setiap aku mau belajar, aku selalu berniat 'Aku akan mengalakan anak-anak Bimbingan Belajar Itu'. Bagi teman-teman yang ikut bimbingan belajar, yoa teruskanlah dan bersemangatlah. Jangan sampai kalah dengan orang seperti aku. Buat yang tidak les, jangan pesimis. Kalian pasti Bisa.Katakan
InsyaAllah Pasti Bisa
InsyaAllah Pasti Bisa
InsyaAllah Pasti Bisa
Kata-kata yang selalu memotivasiku saat aku malas belajar.
Pernah pada suatu Try Out Ujian Nasional, tidak aku sangka aku merupakan satu-satunya anak yang lulus di kelasku. Mengalahkan banyak anak yang mengikuti les-lesan. Mereka pada tidak lulus. Misi Pertamaku sepertinya sukses, hehehe, Mengalahkan anak-anak les-lesan. huhuhuhuhu sesuatu yang secara logika tidak bisa dicerna sedikitpun gitu. Itulah keagungan Allah yang diberikan orang yang mau mencari ilmunya dengan Ikhlas. Maka Ikhlaskanlah niat kalian hanya untuk mencari ilmu karena Allah.
Dan sekarangpun saya bisa masuk ITB Bandung tanpa mengikuti les dan mendapatkan beasiswa bidik misi juga. Saya bisa dan seharusnya kalian bisa. Sebenarnya bukan kelemahan, ketidakpunyaan, kemelaratan yang membuat kita lemah, akan tetapi ketakutan dalam diri sendirilah yang membuat kita tak berdaya untuk melangkah menjemput masa depan. Percayalah kawan, kalian bisa. Kalian mampu. Kalian hebat. Hanya satu yang membuat kalian lemah yaitu takut bermimpi. takut bertarung.
Kalian bisa kawan, kalian juga mampu. Jangan sampai Ketakutan membuat kalian mengurungkan ke kampus impian.
Jangan takut untuk memilih kampus maupun jurusan terbaik jika kalian ingin. Tapi jangan lupa terkadang kita juga mempunyai plan kedua yaitu apabila kita gagal di plan pertama walaupun kita sudah bekerja keras.
Memang aku dulu takut, tapi aku sekarang berani.
Jangan lupa follow n visit blog ini lagi yaaaaaaa..........................
Regards
syams untuk indonesia
Ahmad Syamsu Rizal MAN KOTA KEDIRI 3/Bidik Misi/SITH/Bioengineering/ITB Bandung.
Nganjuk city