Ahmad
Syamsu Rizal 11210038
*Tugas kapita selekta bioindustri
Sumber : http://w33.indonetwork.co.id/pdimage/33/1371233_pupukcair.jpg
Pupuk Cair Organik adalah zat penyubur tanaman
yang berasal dari bahan-bahan organik dan berwujud cair.
Pupuk cair merupakan salah satu jenis proses
fermentasi. Secara garis besar prduk fermentasi dibedakan atas produk pangan,
kesehatan, energi dan lingkungan. Contoh produk makanan adalah keju, tape,
kecap, tempe, oncom dan sebagainya. Produk kesehatan yang paling dominan adalah
produksi antibiotika, vitamin dan alkohol. Dalam bidang energi misalnya
produksi bioetanol, metanol, metana dan sebagainya. Dalam bidang lingkungan
misalnya kompos, biopestisida, dan sebagainya.
Manfaat Pupuk organik cair:
-
Untuk
menyuburkan tanaman
-
Untuk
menjaga stabilitas unsur hara dalam tanah
-
Untuk
mengurangi dampak sampah organik di lingkungan sekitar
-
Untuk membantu
revitalisasi produktivitas tanah
-
Untuk meningkatkan
kualitas produk.
Keunggulan:
-
Mudah
untuk membuatnya
-
Murah
harganya
-
Tidak ada
efek samping bagi lingkungan maupun tanaman
-
Bisa juga
dimanfaatkan untuk mengendalikan hama pada daun (bio-control), seperti ulat
pada tanaman sayuran.
-
Aman
karena tidak meninggalkan residu, pestisida organik juga tidak mencemari
lingkungan.
Kekurangan:
-
Perlu
ketekunan dan kesabaran yang tinggi dalam membuatnya.
-
Hasilnya
tidak bisa diproduksi secara masal.
Bahan baku pupuk cair yang sangat bagus yaitu
bahan organic basah atau bahan organic yang mempunyai kandungan air tinggi
seperti sisa buah-buah dan sisa sayuran (wortel, labu, sawi,selada, kulit
jeruk, pisang, durian, kol). Semakin besar kandungan selulosa dari bahan
organic (C/N ratio) maka proses penguraian oleh bakteri akan semakin lama.
Selain mudah terdekomposisi, bahan ini kaya nutrisi yang dibutuhkan tanaman
Sebelum membuat pupul cair EM organic yang
berbahan baku sampah organic, perlu dibuat molase dan pembiakan bakteri EM.
-
PEMBUATAN
MOLASE
Molase,
yaitu: sari tetes tebu (biang gula). Atau pembuatan Molase bisa juga dengan melarutkan
gula merah/putih ke dalam air bersih (tanpa kaporit) dengan perbandingan 1:1
-
PEMBIAKAN
BAKTERI EM-4
Cara
pembuatan:
-
Panaskan 5
lt air air sampai mendidih
-
Masukkan
bekatul, molase dan terasi, aduk hingga rata
-
Dinginkan
adonan tsb hingga suhu kamar
-
Setelah
dingin masukkan cairan EM, aduk hingga rata.
-
Tutup
rapat selama 2 hari, jangan dibuka-buka.
-
Pada hari
ke-3 dan selanjutnya, penutup jangan terlalu rapat,
-
Aduk-aduk
setia harinya selama ± 10 menit
-
Setelah 1
minggu, bakteri sudah dapat diambil dan disaring, masukkan ke dalam botol
-
Simpan
botol di ruang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung. Cairan EM siap
digunakan untuk membuat pupuk organic
-
Agar
bakteri mendapat kebutuhan oksigen, tutup botol jangan terlalu rapat atau biarkan
terbuka.
Kompos cair bisa diberikan kepada tanaman
maupun media tanam (tanah). Akan tetapi akan lebih efektif jika disemprotkan
langsung ke daun, terutama permukaan bawahnya. Cara ini lebih efektif karena
bagian permukaan bawah daun dapat menyerap nutrisi dengan cepat dan efektif.
Karenanya, aplikasi langsung ke daun akan memberikan efek kesuburan lebih cepat
terlihat dibanding disemprotkan ke bagian lain dari tanaman. Tidak hanya itu,
pemberian kompos cair sebagai pupuk pada tanaman, juga lebih efisien. Sebab
jumlah (volume) yang diberikan cukup kecil.
Cara membuat pupuk cair pada umumnya
Tahap penyediaan bahan
- Bahan yang harus disediakan adalah sampah organik
basah hijauan, seperti buah-buahan yang sudah busuk, daun kering maupun
bahan-bahan organik lainnya yang sudah membusuk.
- Cairan molase atau gula putih disiapkan atau bisa
juga menggunakan gula merah jikalau gula putih tidak tersedia, sebanyak ½
kilogram.
- Tahap ketiga, memanfaatkan air cucian beras tajin
yang sering di buang sebanyak 1 liter. Diusahakan dari cucian pertama.
- Selanjutnya menyediakan bahan hasil
pemanfaatan dari buah kelapa yng sudah benar-benar tua lalu diambil airnya
sebanyak 1 liter.
- Tahap penyedian bahan terakhir
adalah kita sediakan air bersih sebanyak 7 liter. Diusahakan tidak memakai
air Pam yang mengandung kaporit.
Tahap pembuatan
- Bahan sampah hijauan atau buah buahan yang tadi
kita persiapkan kita masukan kedalam karung dan tekan sampai padat lalu
diikat. Diusahakan benar-benar sampai padat.
- Tahap selanjutnya yaitu dibuat larutan media
dengan mencampurkan bahan yang tadi sudah dipersiapkan lalu dimasukkan
kedalam ember besar atau bahan lainnya yang berukuran sekitar 20 liter. Bila
cairan molase menggunakan gula merah, maka harus dicairkan terlebih dahulu.
- Setelah semuanya siap lalu dimasukkan
hijauan/sampah tadi yang sudah dikemas dalam karung ke dalam ember
tersebut, bisa diberi pemberat agar tidak mengambang. Diusahakan tutup
wadah tadi benar-benar rapat supaya udara tidak masuk serta penyimpanan
wadah tersebut harus ditempat teduh yang tidak tersinari oleh matahari.
Waktu pembuatan
Waktu yang dibutuhkan untuk tahap permentasi ini yaitu
sekitar 7-10 hari hingga terlihat ada bercak putih pada permukaan air. Kemudian
pupuk tersebut diangkat. Sampah yang didalam karung bisa digunakan sebagai
kompos dan airnya adalah sebagai pupuk organik cair.
Cara penggunaan
Untuk cara penggunaan pupuk cair organik tersebut bisa disiramkan langsung ke media tanam atau menjadi pupuk semprot untuk daun tanaman. Penyiraman pada media tanam atau akar bisa menggunakan dosis 500: 1 (500 liter air : 1 liter pupuk cair) dan untuk disemprotkan ke daun adalah sekitar 100:1. Adapun penggunaan bila pada musim kemarau bisa menggunakan 1 minggu 1 kali penyemprotan atau penyiraman, dan untuk musim penghujan bisa dilakukan 3 kali dalam seminggu.
Daftar Pustaka
http://bioindustri.blogspot.com/
(diakses pada tanggal 23 sepetember 2012)
http://www.tabloidrumah.com/
(diakses pada tanggal 23 sepetember 2012)
http://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/05/19/cara-membuat-pupuk-organik-cair/
(diakses pada tanggal 23 sepetember 2012)
http://matoa.org/tata-cara-pembuatan-kompos-cair/
(diakses pada tanggal 23 sepetember 2012)
http://www.ogasfarm.com/
(diakses pada tanggal 23 sepetember 2012)
sip manteep gan.
BalasHapus