Sabtu, 18 Mei 2013

Sederhana bukan..??





Ada sebutir padi. Hanya sebutir. Ia tergeletak sendirian dilantai, digudang penyimpanan. Sebutir padi itu jatuh saat karung2 ditumpuk... Lantas terkena sepakan kuli2 angkut yg beranjak pulang sore hari. Tertendang kesana-kemari, terlempar,dan akhirnya terpelanting keluar melalui sela2 bawah daun pintu. 
Seorang yg bertugas mengepel lantai malam gudang menjelang maghrib itu, selesai mengerjakan tugas ia menangkupkan ember kering persis diatasnya. Sempurna sudah melindungi butir padi itu dari apapun. Atap gudang penyimpanan itu juga kokoh dan rapi, tidak pernah tampias meski setetes air sepuluh tahun terakhir..

Malam itu hujan turun deras.. dan apa yg terjadi? sebutir padi itu tetap utuh kering meski berada diluar dengan gemuruh petir dan hujan yg menyatu dengan tanah. Sederhana bukan.. 

Kering atau basah nasib sebutir padi itu sudah ditentukan. Tidak peduli seberapa kokoh atap gudang menahan badai. Tidak peduli seberapa baik ember plastik melindunginya. Tidak peduli seberapa deras air hujan mengguyurnya. 

Kalau malam itu ditentukan basah, makma basahlah ia. Kalau malam itu ditentukan kering, maka keringlah ia. 
Begitulah TAQDIR..

Robek tidaknya sehelai daun dihutan paling tersembunyi semua sudah ditentukan. Menguap atau menetesnya bulir embun yg menggelayut di bunga angrek di dahan paling tinggi, hutan paling jauuh..semua sudah ditentukan.
Sudah "direncanakan".

Nah, kalau urusan sekecil itu saja sudah diperhitungkan. Bagaimana mungkin urusan manusia yg lebuh besar luput dari skenarioNya. 
Bagi binatang, tumbuhan, tanah, bumi, air, hujan..
kehidupan adalah sebab akibat. Mereka hanya menjalani hukum alam yg sudah ditentukan. 

Kalau Tuhan menginginkannya TERJADI, maka kejadian itu PASTI terjadi, meski seluruh isi langit bumi bersekutu mengagalkannya.

Sebaliknya kalau Tuhan tidak menghendaki, maka sebuah kejaidan sekecil apapun itu tidak akan pernah terjadi, meski seluruh isi langit-bumi bersekutu melaksanakannya. 

Maka yg seharusnya dilakukan oleh makhluk berakal seperti kita, adalah berdo'a,berusaha dan bersyukur. Selalu berprasangka baik, berpikir positif. 'Berharap sedikit, memberi banyak'

Maka niscaya, kita akan siap menerima segala bentuk ketentuan dan keadilan Tuhan.
Insya Allah.. :)

Cukup Sederhana bukan ^_^

3 komentar: