Sabtu, 12 Januari 2013

Hari batik di program studi saya

Saya mempunyai pengalaman menarik mengenai batik. Hal ini bermula setahun yang lalu. Berikut adalah ceritanya.

Satu tahun belakangan ini saya semakin senang memakai batik. Dengan menyebut namanya saja, saya langsung teringat negara tercinta, negara Indonesia. Dan ujung-ujungnya setiap beli baju berkerah, tidak lain pasti belinya baju batik. Sehingga sekarang saya mempunyai baju batik sebanyak 8 buah yang bisa dipakai untuk seminggu penuh.

Mulai satu tahun yang lalu juga, saya iseng mencoba untuk memakai baju batik setiap hari. Alasan saya memakai baju batik karena baju batik memiliki nilai seni yang tinggi, selain itu sopan untuk dipakai selama mengikuti perkuliahan walaupun sebenarnya tidak ada peraturan harus memakai baju berkerah selama mengikuti perkuliahan di program studi saya. Selain itu baju batik itu penuh dengan gambar imajinasi yang sangat kreatif yang bagi saya sangat sesuai dengan kepribadian saya yang suka dengan gambar aneh-aneh namun memiliki nilai seni tinggi.

Akhirnya setelah dua minggu memakai baju batik terus-terusan, ada seorang teman yang mulai terusik dengan kebiasaan saya yang memakai batik terus-terusan di setiap harinya. Malah ada yang mulai bertanya,
“Kenapa sih kamu pakai batik terus-terusan?”

Saya jawab, “Karena memang saya suka batik dan punyanya cuma baju batik (karena memang akhir-akhir ini tidak pernah lagi beli baju berkerah selain batik).”

Hampir setiap minggu selama 1 semester saya tidak pernah luput dari pembicaraan teman. Ada yang bercandaan negatif ataupun positif, tapi saya tetap enjoy aja. Toh saya memakai batik tidak ada salahnya, malah melestarikan budaya Indonesia. Apalagi saya juga punya tujuan lain dari memakai batik setiap hari yaitu agar para industri baju batik yang jualnya kecil-kecilan akan tetap hidup bisnisnya sehingga baju batik tetap banyak di pasaran karena saya kebanyakan beli batiknya ke penjual yang sesuai kantong mahasiswa. Selain itu batik adalah cermin kebanggaan terhadap budaya bangsa Indonesia.

Tidak sekedar itu, dengan saya sering-sering memakai batik membuat teman-teman saya seperkuliahan juga semakin banyak yang suka memakai batik. Dulunya teman-teman yang menganggap memakai batik itu terasa aneh dan kuno sekarang menjadi tidak lagi berpikiran seperti itu.

Bahkan teman-teman menjadikan setiap hari selasa menjadi “Hari batik syams” akibat saya sering sekali memakai batik setiap kuliah, mungkin hari-hari tertentu saja saya memakai baju selain batik. Syams adalah nama panggilan teman-teman kepada saya. Entahlah mereka terpikirkan kata-kata itu darimana, saya juga tidak tahu. Dan akhirnya di setiap hari selasa, teman-teman seprogram studi berlomba-lomba memakai batik untuk memperingati “hari batik syams”.

Akhirnya keinginan saya agar teman-teman ikut membudayakan berpakaian batik selama mengikuti perkuliahan terealisasikan walau tidak setiap hari mereka memakai batiknya. Semoga kedepannya batik Indonesia semakin membudaya di kalangan remaja.

7 komentar:

  1. aya aya wae, beneran to hari batik syams hehe, inspiring :)

    BalasHapus
  2. Batik sekarang keren-keren.. malah ada yang model kimono gitu terus ada yang Korean Style juga. Jadi mau borong yang banyak batik2 lucunya. I Love Batik too :)

    BalasHapus
  3. Thanks all atas kunjungannya....

    BalasHapus
  4. AMasa, cuma punya batik doang, lucu. Komentar balik ya ?
    http://amir-silangit.blogspot.com/2013/01/batik-warisan-budaya-yang-harus-di-jaga.html

    BalasHapus