Sabtu, 07 Juli 2012

Mimpiku Untuk Indonesiaku ke 2



Alhamdulillah memijak ke postingan ke 70


Aku sebenarnya sangat takut untuk bermimpi. Takut pada suatu saat nanti mimpiku tidak menjadi kenyataan. Tapi tak apalah, aku sekarang ingin menuliskan mimpi ini untuk negaraku tercinta, negara Indonesia, dalam sebuah blog pribadiku. Kita hanya bisa bermimpi dan berusaha. Dan Tuhanlah yang berhak menentukan apakah mimpi itu terwujud atau itu. Yang paling penting adalah mencoba daripada tidak sama sekali.

Salah satu mimpi terbesarku dari puluhan mimpi adalah memakmurkan wilayah-wilayah perbatasan indonesia. Aku sangat berambisi untuk memakmurkan wilayah perbatasan karena disanalah bukti-bukti wilayah kekuasaan Indonesia. Disanalah adanya ‘batas’ mana Indonesia atau bukan Indonesia.
Masyarakat-masyarakat perbatasan menurutku adalah TNI tanpa tanda jasa (tolong di save kosakata baru buatanku ini). Merekalah yang menjaga kedaulatan ini. Tanpa mereka, Indonesia tidak mempunyai batas. Indonesia hanyalah pulau jawa, sumatera, bali, sulawesi, maluku, dan NTB.

Tapi kenyataannya sekarang, mereka tidak makmur. Tidak seperti berada di Indonesia. Mereka jauh tertinggal dari kota-kota lain. Inilah tragisnya negeri ini.

Kalimantan bisa hilang ditelan Malaysia, karena sekarang telah menunjukkan tanda-tanda bahwa wilayah kalimantan semakin lama semakin habis. Batas-batas wilayah indonesia seperti digeser sedikit demi sedikit tanpa negera ini ketahui, walau sebenarnya banyak yang tahu. Hutan-hutan yang menjadi milik Indonesia secara wilayah, tetapi secara kepemilikan itu miliknya negeri seberang. Mereka bebas mengeksploitasi hutan kita melalui tangan-tangan mereka yang sekaligus merupakan rakyat Indonesia sendiri. Melalui pembalakan liar ataupun yang lainnya yang semakin lama hutan kita semakin gundul.

Begitu juga wilayah papua. Inilah keadaan yang paling kritis yang membuat hatiku ingin menangis. ancaman terbesar pertama kesatuan negara Indonesia. Orang papua adalah TNI-TNI tanpa tanda jasa yang secara tidak langsung menjaga keutuhan negara ini. Aku tidak yakin kalau papua akan bertahan jika dalam 10 tahun terakhir Indonesia tidak membuat papua makmur. Buka mata kalian teman-teman? Okelah sekarang aku hanya bisa bicara. Jikalau aku sukses nanti dan berkesempatan untuk membangun papua dan kalimantan, ingatkanlah aku. Jika aku lupa tuntutlah aku, mintalah janji itu. Semoga tidak hanya aku saja yang mempunyai mimpi itu. Ini mimpi kita. Ini bukan hanya mimpiku saja. Kalian juga boleh mewujudkan mimpi ini. Kita bisa saling bergotong royong mempertahankan wilayah indonesia (bergotong royong menurutku adalah kosa kata yang mulai dihilangkan oleh bangsa ini, padahal dahulu kala kata ini sangat hebat dan merupakan ciri khas bangsa indonesia di mata dunia). Jikalau aku tidak sukses, tapi aku optimis bahwa aku akan sukses.
Selain itu wilayah NTB, yang juga berbatasan dengan negeri timor leste tapi masalahnya ‘sepertinya’ belum ada.

Apakah pemerintah tidak bersalah dengan hal ini, membiarkan wilayah indonesia yang sedikit-sedikit perbatasannya digeser oleh  negara ‘tetangga yang berisik’? Bukan, yang salah adalah jika tidak ada satupun masyarakat di negara ini yang terketuk hatinya dan ingin memperjuangkan wilayah Indonesia. Mereka telah berusaha, tapi karena banyaknya tugas negara yang harus diselesaikan maka hal itu seolah-olah masalah ini terabaikan. Sebut aja, korupsi dimana-mana yang harus segera diselesaikan oleh negara ini. Masalah rasisme antar umat beragama. Terorisme dan masih banyak lagi.

Sebenarnya butuh banyak orang untuk mewujudkan daerah perbatasan yang makmur dan maju serta ‘mau’ menjadi bagian dari Negara Kesatuan Indonesia. Tapi Hanya butuh 1- 5 orang saja dari Sabang sampai merauke yang telah terketuk hatinya untuk memulai langkah awal mempertahankan negara ini dari rongrongan ‘tetangga yang berisik’. Dan natinya akan diikuti dan diwujudkan oleh banyak orang yang terinspirasi apa yang dilakukan. Karena hal yang paling sulit adalah memulainya. Kalau 1 orangpun dan mau bersungguh-sungguh, aku yakin tetap akan bisa menginisiasi mimpi ini. Kalau hanya satu orang, aku pastikan bahwa itu aku, amin. Ataupun jikalau aku gagal mewujudkan mimpi itu, pasti ada orang yang terketuk hatinya setelah membaca tulisan ini untuk mewujudkan mimpi itu. Aku percaya, paling tidak ada satu orang yang mempunyai mimpi sama denganku ini, menyejahterakan TNI-TNI tanpa tanda jasa.

Apa yang bisa kita lakukan? Seperti indonesia mengajar, tidak perlu banyak orang yang menjadi ‘panitia’ terdepan yang mengurusi. Tapi Anies baswedan lah yang menginisiasi. Membuat suatu jalan yang nantinya diikuti lain. Inilah yang susah, memulai. Memulai adalah salah satu langkah untuk mewujudkannya walaupun dengan cara sekecil apapun. Tidak perlu langsung melakukan tindakan-tindakan besar tetapi semua tindakan besar itu dimulai oleh butiran-butiran tindakan kecil untuk memulai.

Negara ini membutuhkan kalian kawan, mimpi-mimpi kalian dan karya-karya kalian. Tidak perlu besar-besar mimpinya yang penting bermanfaat dan nyata dirasakan oleh masyarakat. Buatlah mimpi yang lain. Tuliskan! Ini hanya contoh dari sebuah mimpi, masih banyak hal-hal lain yang perlu dicari solusinya. Bermimpilah, karena hidup berawal dari mimpi (Bondan P).

Aku teringat cerita seorang pembicara yang aku lupa namanya bahwa tiap mahasiswa china yang kuliah di dalam maupun luar negeri ditanya tentang mimpi mereka, mereka menjawab bahwa mereka ingin memajukan negara china dengan keahlian dari jurusan yang mereka jalani saat kuliah. Itulah salah satu mengapa china mampu bangkit dan menjadi negara besar. mahasiswanya mempunyai ambisi untuk memajukan negaranya sendiri. Bagaimana dengan kalian? Berkaryalah untuk negara kalian dengan keahlian masing-masing.

Walaupun aku sebenarnya masih bingung darimana untuk memulai, tapi aku yakin waktu akan memberitahukan langkah bagaimana kita bisa memulai. Tapi yang pasti, salah satu langkah kecil itu adalah dimulai dari sekarang yakni menuntut ilmu di jurusan masing-masing sesuai keahlian dengan sungguh-sungguh agar apabila suatu saat nanti mimpi ini siap untuk diwujudkan, kita sudah siap mengaplikasikan ilmu dan keahlian kita dalam mimpi yang ingin kita wujudkan. Karena untuk mewujudkan mimpi besar untuk memajukan wilayah perbatasan tidak bisa dengan hanya satu keahlian saja, tapi banyak sendi-sendi keahlian yang harus dikuasai.

Semoga mimpi ini beberapa tahun lagi sudah bisa terwujud. Mimpi untuk mempertahankan wilayah negara Indonesia. Entahlah aku, kamu atau orang lain yang akan mewujudkannya? Tapi pada suatu saat nanti mimpi ini akan terwujud.....

Mimpiku untuk indonesiaku.


Quote penutup :
Andai kemiskinan itu berwujud manusia, niscaya aku yang pertama kali akan membunuhnya(Sayyidina Ali)

Ask not what your country can do for you; ask what you can do for your country (john F Kennedy)

Jika Anda berhenti bermimpi, maka Anda berhenti hidup. (Malcolm Forbes)

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.(Mario Teguh)

The last Quote
Vision without action is only a dream, action without vision is only merely passing out of time, but vision with action can definitely change the world (Nelson mandela)

Catatan :
-      Mengapa tulisan ini di pos? Biar kalau besok kelupaan bisa ada yang ngingetin, alasan kedua biar aku bersungguh-sungguh saat kuliah karena kalian semua tahu mimpi ini dan pasti meminta untuk merealisasikan.
-      Maaf tulisan saya jelek, kalau ada yang mau protes silahkan komen di bawah.
-      Tulisan ini terinspirasi oleh karya nyata dosen saya. Pak Robert Manurung, Dosen Bioengineering ITB. Doakan semoga saya bisa sehebat Beliau. Amin 
-    Yang pengen protes ataupun menulis impiannya silahkan komen dibawah ini....

Sesorang anak kampung dan semoga mimpi besarnya terwujud @syams-bioengineering

3 komentar:

  1. Pertanyaan saya, bagaimana cara saya untuk bisa mengingatkan Anda?
    Saya senang masih ada mahasiswa Indonesia seperti Anda ;)

    BalasHapus
  2. aamiin :)

    sebuah sudut pandang yang menarik tentang bagaimana melihat sebuah daerah perbatasan, dan tentang bagaimana mimpi untuk Indonesia dapat dimulai dari hal yang jarang dipikirkan orang lain..

    Bersyukur karena masih bisa berkhusnudzhan di tengah riuhnya jutaan alasan untuk tidak berprasangka baik.

    nice post syams! :D

    BalasHapus