Senin, 19 Maret 2012

Mimpiku untuk Indonesiaku

by : Ahmad syamsu Rizal bioengineering ITB
   
   Alhamdulillah, sampai saat ini aku masih diberi kesehatan. Semoga aku tetap bersyukur dengan kehadirat Sang Maha Pencipta. Sharing di blogku kali ini yaitu tentang Musim Paceklik. Alhamdulillah musim paceklik itu kini telah berlalu dengan bantuan perasaan sabar yang sangat dalam. 
   Dua bulan lalu aku ke Bandung tanpa uang saku dari Orang Tua, maklum aku adalah salah satu penerima beasiswa Bidik Misi ITB. Memang targetku telah terealisasikan sejak bulan Oktober 2011 lalu. Targetku yaitu tidak akan meminta uang kepada orang tua lagi, intinya mandiri dari orang tua. Memang berat sih dengan uang beasiswa yang dapat dikatakan hanya cukup untuk keperluan hidup. Cara terbaik adalah menghemat.
    Dari rumah, Kabupaten Nganjuk, tidak membawa uang saku sedikitpun tidaklah apa-apa, namanya juga ingin mandiri. Setengah bulan berlalu, beasiswa tidak turun. Agak sedih sih, dari rumah tidak bawa apa-apa tapi proses kuliah tetap berlanjut. Ini pertanda musim paceklik datang, beasiswa belum turun.
   Ini benar-benar sebuah ujian bagi 700 mahasiswa Bidik misi se-ITB. Kira-kira segitu sih. Sebenarnya penerima bidik misi ITB ada 700 mahasiswa angkatan 2011 dan 450 mahasiswa angkatan 2010 termasuk saya. Karena sebagian dari anak Bidik misi dapat dikatakan orang tuanya berkecukupan dan dapat memenuhi keuangan pada saat paceklik ini.
   Pengen sekali aku meminta uang kepada orang tua, tapi sesuai impianku aku harus kuat. Aku harus kuat dengan ujian ini. Terkadang ketika Ibu ataupun Bapak bertanya tentang beasiswa, aku terpaksa berbohong :'). "Alhamdulillah Beasiswanya lancar." Kataku seperti itu. Bagaimana tidak, aku sendiri sadar bahwa orang tuaku disan cukup kesulitan untuk membiayai keluarga kami. Apakah aku tega menambah beban mereka. Aku tidak ingin memberi beban tambahan yang justru akan membuatku menangis dalam hati :'). Tapi aku bahagia karena ketidakmampuan inilah yang menjadi semangat ganda / double untuk aku bisa menembus Institut Teknologi Bnadung dan mendapat beasiswa Bidik Misi Juga. 
   Terkadang ketidakmampuanlah yang akan memberikan kekuatan yang sangat besar untuk kita lebih maju daripada tanpa ketidak mampuan.
   Alasan tidak turunnya beasiswa macam-macam , tetapi sabar tetap tertancap ke hati. Tapi untunglah hari ini, tanggal 19 Maret 2012-tepat satu hari sebelum ulang tahunku tanggal 20 Maret, beasiswa turun langsung 3 bulan setelah tertunda lebih dari 2 bulan dengan bersusah payah survive berhemat. Sempat juga makan sehari 2 kali, kebiasaan mayoritas mahasiswa, ataupun mencari makanan gratis yang tidak terduga-duga datangnya untuk menghemat uang yang menipis hingga limit mendekati 0, hehe lebay. Sehari-hari makanannya itu melulu dan setiap ada kegiatan yang aku ikuti selalu ada yang namanya perbaikan gizi. Pebaikan gizi bagi orang-orang yang kekurangan uang, hehe. Cuma bercanda, tapi itu kenyataannya.
   Dibanding beasiswa lain, beasiswa yang aku dapat sering telat dibanding dengan beasiswa lain yang ada di ITB. Tapi itu bukanlah masalah. Yang menjadi masalah adalah apakah aku bisa berkarya bagi Indonesia?
   Sebuah tanggung jawab kepada bangsa bahwa beasiswa yang aku dapatkan adalah dari pemerintah Indonesia yang kebanyakan uang pajak, kayaknya.
   Alhamdulillah sekarang umur saya sudah berkurang 20 tahun, masih besok sih sebenarnya :). Akan tetapi semangat berkarya untuk Indonesia tetap saja tidak akan pupus begitu saja. Mimpi bisa menginjakkan kaki di negeri jerman masih di dada. Tapi Mimpi besar terhadap Indonesia akan aku ikrarkan hari ini. Satu hari sebelum hari kelahiranku.
   Aku mempunyai mimpi besar yang aku sendiri masih bingung bagaimana kok aku berani-beraninya mimpi seperti ini. Aku bermimpi bahwa aku nanti menjadi seorang Bioengineer dan akan membuat sebuah Pabrik bioetanol terbesar di dunia. Target produksinya hanya sebesar 1 milyar ton per hari. Dikit Banget dibanding jumlah uang yang dikorupsi oleh gayus. Pokoknya pabrik bioetanol ini palig tidak bisa menyuplai paling tidak 10 % dunia. Amin. Doakan ya..... :)
   Mengapa aku bermimpi membuat pabrik bioetanol? karena memang jurusan dan mimpilah yang menuntunku untuk bermimpi itu. Maka dari itu kawan, pentingnya memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat. Misalnya aku, seorang sarjana bioengineer, amin, mimpilah sesuai dengan ilmu yang didapat karena akan lebih sukses daripada orang yang jurusan saat kuliahnya berbeda dengan pekerjaannya sekarang. Pilihlah jurusan di kampusmu sesuai dengan mimpi. Indonesia membutuhkan semangatmu kawan, Indonesia Pasti akan bangkit. Jadilah salah satu orang yang mampu menjadikan Indonesia Bangkit. Raih mimpimu. 
   Aku berani bermimpi kawan, mimpi yang bisa dikata gila dan bisa saja tidak terwujud. Tapi aku sangat yakin ini akan terwujud di kemudian hari. 
   Indonesia sekarang butuh seorang ilmuwan yang tidak hanya tinggi Ip-nya kawan, tapi yang bisa berkarya dan memajukan Indonesia. Ilmuwan yang lahir dari seorang yang bekerja keras dan telaten, bukan yang di usia mudanya kurang semangat, maaf kalau ada yang tersinggung. Ayo mulai sekarang belajar sungguh-sungguh, aku temenin deh, hehe. Buatlah negara ini tersenyum.
    Tapi satu yang penting, bermimpilah dari sekarang kawan. Kalau tidak terwujud, katakan I don't care. Tapi InsyaAllah semua mimpi itu akan terwujud dan jangan lupa berdoa and ikhtiar. Jangan takut bermimpi.
   Semangat kawan-kawan. Buatlah Indonesia bangga karena adanya kalian. Negara-negara lain bisa maju karena ilmuwan mereka banyak. Tapi kalau jadi ilmuwan, jangan lupa berkarya untuk Indonesia.


*Ceritanya agak tidak nyambung, dari sedih hingga semangat menggebu-gebu. Tapi inilah aku kawan, Semangat ya.

"20th Anniversary Ahmad Syamsu Rizal Bioengineering ITB"
"Semangat berjuang"
@Windy City/ Nganjuk>>Berlin

12 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Ulang tahunnya masih besok, hehe. posting sebelum ultah, :)

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Semoga tercapai cita2nya ya, bikin pabrik bioetanol terbesar di dunia. Tetap semangat ya!

    BalasHapus
  5. siapa lagi ini, semakin byk yang anonim nih gara2 terlalu dibebasin peraturan komennya

    BalasHapus
  6. saat seleksi bidik misi rumahnya dikunjungi oleh panitia bidik misi gag?

    BalasHapus
  7. endak, soalnya lumayan jauh.... kuliah di jabar tp rumah di jatim...

    BalasHapus
  8. Ya allah aku nangis bacanya :"( SEMANGATKU BERKOBAR!!! (9~_~)9

    BalasHapus